Innocent Faces

302 28 2
                                    

Jungkook

"Eh anu itu loh, Jaechi katanya mau traktir frapuccino nanti" bohongku

"Wah beneran chi?" Seru Jennie

Aku menginjak pelan kaki Jaechi. "Iya unnie"

"Wah bagus dong. Jadi jalan jalannya nanti siang"

"Iya unnie"

"Oh iya Jae. Kunci mobil appa dimana? Ditinggal disini atau dibawa?"

"Nggak tau ya? Kayaknya sih di lemari. Coba cek deh. Emang buat apa?"

"Jalan jalan nanti. Jeon yang nyetir. Katanya dia bisa bawa mobil"

"Eh kok?!" Aku terbelalak setelah mendengar omongan Jennie

"Biat nggak sedih lagi" bisiknya

"Huwaaaaa Jennie ya. Demi neptunus, aku sembah tujuh turunan" rasanya ingin aku bersujud dihadapannya.

Demi apa?! Secara spontan aku memeluknya. Dan beruntungnya aku, dia tidak mendorongku ketika aku memeluknya.

"Apaan si?! Orang cuma minjemin"

Aku melepas pelukannya "Eh kukira mau ngasih"

"Itu aku kalo udah gila"

"Tapi, unnie. Ntar kalo ada hal aneh terjadi gimana?" Tanya Jaechi

Aku menoleh kearah Jaechi dan kemudian merangkul Jennie, "Tenang aja Jae. Everything is gonna be okay"

"Aku telah mempercayai mu kook. Jangan pernah membuatku tidak mempercayaimu"

"Yep. Yaksekhaeyo!"

"Hmm... Trust us, Jae. Eh?! Ngapain ngrangkul si?" Jennie menyingkirkan tanganku dari pundaknya

Apa jangan jangan Jennie tidak sadar jika aku memeluknya tadi? Wah... Double kill!

"Hehehe emang ga boleh ya?"

"Gaboleh"

"Senangnya... Liat unnie bertambah pesat" kata Jaechi

"Kok bisa?" Bingung Jennie

"Pokoknya unnie beda banget sama dulu. Udah ya Jae ke atas dulu. Cape mau tiduran"

"Yaudah deh aku ikut. Gila capek banget" ujar Jennie

"Kookie?" Tanyaku

"Ikut keatas?"

"Ikuuuuutt"

Dikamar Jennie aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasurnya. Dialah hal terbaik untuk lelahku. Maksudnya kasur.

"Kasurnya orang main tidur aja"

"Eh lupa mianhe"

Aku beranjak dari kasurnya dan membereskannya walau tidak kotor dan berantakan.

"Eh kook? Nggak papa tidur aja kalo capek"

"Neo?"

"Mau bersihin make up"

"Habis itu?"

"Bersiin rumah. Dari kemaren belum kubersihin"

"Nggak capek?"

"Ngapain capek? Kan pake vacuum cleaner"

"Sama aja. Sebenernya pingin bantu tapi pingin tidur hehe"

"Yaudah tidur aja. Nanti siang jalan jalan lagi"

"Wah? Beneran ni?"

"Iya"

Jennie

Setengah jam kemudian,

"Unnie, udah jam 12 nih"

"Tapi Jeon masih tidur gimana?"

"Oh yaudah. Nanti aja ya. Kasian kalo dibangunin"

"Iya. Setengah jam lagi ya"

"Iya. Aku mau main sama Kai. Kasian ditinggal berduaan sama Unnie oppa" ledeknya

"Eh nggak kok. Orang aku mesti ngeladenin dia kok"

Aku melangkahkan kakiku menuju kamarku. Hwaa.. Hari ini capek banget si?! Terlihat Jungkook tertidur pulas.

Aku mengeser geser pundaknya "Jungkook... Wakey wakey"

Jungkook membuka sedikit matanya dan memejamkan kembali.

"Aku masih ngantuk jen"gumamnya

"Kook... Nanti kalo rada sore mall nya rame. Jadi sekarang..."

Jungkook menggelengkan kepalanya. Belum sempat aku melanjutkan pembicaraanku, Jeon menarikku hingga terjatuh di kasur.

"Ya! Jungkook-ah.."

Belum sempat kembali aku angkat bicara, Jungkook menarikku lagi, tapi kali ini dia menarikku dalam pelukannya.

"Lima menit aja ya jen"

Tubuhnya cukup dekat denganku sehingga aku dapat merasakan embus napasnya. Aku terdiam dan menatap wajahnya yang innocent. Bahkan ia terlihat lebih tampan jika dilihat dari sedekat ini. Perlahan, aku menyentuh keningnya dan merapikan rambutnya yang sedikit panjang untuk ukuran pria yang juga menutup sebagian mukanya.
Tak butuh waktu lama, aku terjun dalam dunia mimpiku dalam dekapan pelukannya.

Ya sehebay itu pengaruh Kookie padaku.

Jaechi

Sekarang sudah jam 1 lebih dan unnie oppa belum keluar dari kamarnya. Aku curiga dengan mereka berdua. Masa si cuman sekedar sahabat? Kalo sekedar sahabat, mana mungkin sampai jalan jalan bareng. Yah itu wajar lah, kalo sampe tidur di kamar, apakah itu sekedar sahabat? Ah unnie ku tidak se innocent dulu. Aku penasaran dengan kehidupan unnie sekarang. Tanpa memanggil namanya, aku langsung menuju kekamarnya untuk melihat apa yang terjadi sekarang. Dan.... Pintunya tidak terkunci bahkan terbuka sedikit.

"Omooo!" gumamku sambil menutup mulutku.

Bagaimana aku tidak terkejut?! Unnie terlelap dalam pelukan Jungkook oppa. Dengan perlahan aku mengambil gambar mereka. Dan.... Gotcha!

"Hmm... Disaat aku sudah berdandan seperti tuan putru, mereka dengan enaknya berdua... Ish ish... Untung tuan putri sabar" batinku melihat mereka berdua

Tidak apalah, biarkan mereka seperti ini. Aku melangkah kakiku perlahan keluar. Promise, aku tidak akan mengganggu.

Sesampai di kamarku, seketika aku sadar bahwa kejombloanku tidak kuat melihat foto mereka. Aku berniat ingin membagikan foto ini ke orang lain. Tapi siapa? Jaehyun, ah dia pasti akan memberitahu unnie. Ah iya, aku punya unnie lainya. Tanpa pikir panjang lebar lagi, aku mengirimkan gambar itu ke Jenneth unnie tanpa keterangan.

Bukan hanya satu, aku mengirim dua gambar sekaligus!!

Foto pertama:

Foto pertama:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto kedua?

[1] Cinderella complex {END} | Jenkook 💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang