Jennie
"Kan kamu pernah bilang Jen kalau taman belakang sekolah adalah yang terbaik. Jadi, Firasatku menuju kesini. Dan rupaya benar disini"
"Hiks.. Daniel oppa.. udah lama nggak ketemu"
"Hehehe... iya. Abis kamu pacaran mulu sama si Jongin sih. Jadi..."
"Kookie..." aku merengek kepadanya.
" Daniel.. jangan sebut nama"
"Maaf Jen.. Kamu mau minum? Tadi sempet ke kantin bentar"
"Nggak buat kamu aja"
"nggak papa jen. Lagian belum diminum. Ambil aja"
"Beneran?"
"Iya"
"Makasih"
"Aku nggak dibeliin?"
"Nggak lah. Rugilah aku"
"jahat ih"
Daniel menjulurkan lidahnya ke arah Jungkook. Jungkook hanya membalas dengan manyun. Bel berbunyi. Air mataku sudah berkurang. Tapi bengkak wajahku masih ada. Ottokhae?! Jika aku ke kamar mandi, waktunya tidak cukup. Kata Jungkook, tidak apa apa dan tidak akan ada yang melihat. Tapi.. kenyataannya mereka semua melihatku. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Aku juga tidak menyangka hal seperti bakal terjadi. Oh tuhan, bolehkah aku membalikkan waktu.
"Jangan diliatin gih"
"hiks.. iya"
"Bukan salahmu kok Jen"
Aku hanya membals Jungkook dengan tersenyum. Sepulang sekolah, aku pulang bersama Jungkook. Sudah lama aku tidak pulang bersamanya. Biasanya Jongin yang mengantarkan aku pulang. Aku merasa sangat bersalah pada Jungkook. Sebelum keluar gerbang, salah satu mobil yang tidak asing berhenti disampingku dan membuka kacanya.
"Jennie... Mianhe, tadi aku hanya tidak bisa mengendalikan emosiku"
Ternyata ia adalah Jongin. Apa yang aku harus lakukan.
"..."
"Chagi~~ Mianhe ayo pulang bersama"
"Chagi? Bukannya adik kelas tadi ya?" aku bertanya padanya sambil mengeluarkan fake smile. Kamu harus kuat Jen.
"Jennie~ Mianhe. Kamu hanya salah sangka"
"Udah cukup! Maaf ya.. tapi hari ini aku ada jadwal nonton dengannya. Jadi jangan ganggu kami" bentak Jungkook
"Nonton?" bingung ku. Nonton? Sejak kapan kita punya agenda sore ini?
"Nde. Dan satu hal lagi, jangan pernah membuat seorang wanita tersakiti"
"Kook.. Udah" aku menenangkan Jungkook yang emosinya dengan drastis meningkat
" Jennie-ya.. Apa itu benar? Kalau gitu.. aku pergi dulu. Dan satu hal lagi Jen, Jangan tersenyum seperti kemarin ke Pria lain" Jongin ingin menutup kaca mobilnya itu.
"Hahaha... terserah Jennie lah. Lu udah bukan siapa siapanya lagi. Inget?" Jungkook mulai memanas manasin masalah. Aigoo... Ottokhae
"Jungkook! Lu mau berantem lagi ya?!" Jongin menurunkan kembali kaca mobilnya
"Ya! Silahkan!"
"Jungkook! Udah.. Hiks.. Ayo Pergi"
Aku menarik tangan Jungkook pergi. Sebenarnya mereka kenapa sih?!Dan kenapa air mataku keluar lagi. Omo... Aku sudah berusaha tidak menguluarkannya lagi disekolah. Tapi tetap saja, ini tetap keluar.
"Jennie.. jangan menangis lagi dong.. malu tau"
"Bilangin ke air mataku dong jangan keluar mulu"
Jungkook mendekat dan menghapus air mataku sambil tersenyum. "Jangan keluar lagi ya..."
DEG?! Wanita macam apa yang nggak melted kalo liat seorang pria seperti itu. Jangan bilang Jungkook... Apa sih?! Seketika itu, air mataku berhenti keluar. Air mataku seakan terhiptonis dengan perkataannya. Andwe.. pipiku. Tahan Jen, jangan sampai memerah.
"Kook.. Terimakasih"
"Iya. Jangan pikirkan dia lagi ya. Tetaplah disisiku. Jika bertemu dengannya segeralah menemuiku. Atau tidak telpon aku. Aku selalu ada"
"Nde. Aku Janji"
Dan sejak kapan aku berada disisinya. Uh.. Molla. But, i luv it :)
Mianhee ceritanya pendek banget kali ini. Dan sedikit spoiler, Cerita ini bakal ku bikin banyak Chapter nya. Kalian bisa baca sinopsisnya yaa disitu aku sudah taruh banyak spoiler disana
Update 1 Minggu sekali atau 20 suara atau Mood Next!!
Baca ceritaku yang lain chingudeul!![Still On progrees]:
Trainees with Luv | Jirose 🌹
In One Dorm | BlackBangtan
Cinderella Complex | Jenkook 💛Stalk me + Follow on Instagram:
@arlitahildapuspitasari
@jk97hil
@hkooked_idLove u all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Cinderella complex {END} | Jenkook 💛
Teen FictionJennie kim, seorang gadis pengidap syndrom langka yang hanya memiliki 3 orang sahabat selama hidupnya. Hal itu karena semua orang terutama wanita iri terhadap kehidupannya. Jungkook Jeon, Lelaki yang trauma akan jatuh cinta kembali. Ia mulai melupak...