Cry Baby

378 38 2
                                    

Update lagi setelah sekian jam uwuu...

Jennie

Tingtong!

Bel rumah berbunyi. Aku langsung berlari keluar pintu. Pasti dari kurir yang mengantarkan paket dari eomma. Yeay...

"Annyeong"

"Jungkook?"

Jungkook hanya tersenyum dan tidak membalas perkataannku "Jungkook-ah... Wae?"

Jungkook bergumam. Tapi walaupun gitu siapa sangka aku mendengarnya "Yeppeun"

"Ya! Jungkook-ah.. Wae?"

"Oh.. Jennie aku mau mengantar makanan"

"Oh.. Goma.." Belum selesai aku bicara Jungkook sudah menyelanya.

"Jangan bilang terimakasih, atau aku akan membencimu" Jungkook menyalin kalimatku

Aku hanya tesenyum melihat kelakuannya "Hmm iya. Masuk dulu kook"

"Iya. Aku mau cerita Jen"

Aku mempersilahkan Jungkook masuk dan duduk di meja makan. Selagi aku mempersiapkan makanan yang dia bawa, aku bertanya padanya. "Mau cerita apa?"

"Sebenarnya aku tidak pernah cerita ini kesiapapun"

"Siapapun?"

"Sebenarnya tidak sih, aku pernah keceplosan ke appa"

Aku melangkahkan kakiku menuju meja makan. Jungkook tidak ingin makan karena sudah makan tadi pagi jadi aku makan sendiri.

"Bikin sendiri?" tanyaku

"Yap. Pake resep yang pernah kamu ajarin"

"Waa.. Tidak sia sia aku jelasin panjang kali lebar"

"Hebatkan muridmu yang satu ini" bangganya

"Iya.. Beneran bikin sendiri tapi?"

"Hehe.."

"Lah kok ketawa?"

"Dibantu appa tapi"

"Oh jadi appa udah pulang? Fiuh.. Untung aku udah pulang lebih dulu"

"Appa bahkan tidak akan marah jika kamu tetap tinggal"

"Tapi kan Uhm.. BTW, mau cerita apa?" aku berusaha mengganti topik

"Tentang First Love"

"Ciee yang udah mau nggak Jomblo lagi"

"Bukan itu"

"Terus?"

"Aku mengerti perasaanmu ketika putus dengan cinta pertamamu itu"

"Kook..."

"Jangan nangis aku Cuma mau cerita" dia memukul tanganku

"Idih siapa yang nangis"

"Apa yang kamu alami saat putus dengannya, aku juga pernah merasakannya"

Aku terbelalak dengan apa yang dikatakannya. Walaupun gitu aku tetap menyantap bibimbap yang dia bawakan "Jadi Jian your first love?" tanpa pikir panjang aku langsung menyebut Jian. Ya, mereka pernah pacaran sebelumnya.

"Andwe.. Nggak lah. Jadi gini.."

Jungkoom mulai menceritakan segala yang terjadi. Dia cerita hingga Bibimbap yang kumakan telah habis. Itu tandanya dia benar benar menghayatinya. Cinta pertamanya. Eunha yang ia panggil Una dengan penuh hangat. Mereka mengakhiri hubungannya sama sepertiku dengan Jongin. Awalnya dia cerita dengan serius. Tapi lama kelamaan... Satu tetes, dua tetes, tiga tetes, air matanya dengan spontan keluar. Walaupun kejadian itu sudah satu tahun yang lalu. Tapi Jungkook menceritakan seolah hal itu baru terjadi kemarin. Aku bisa merasakan apa yang Jungkook rasakan sekarang. Mempunyai kekasih disaat dipaksa menikah dengan wanita lain itu bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan suatu hubungan.

"Kook.. Tidak usah dilanjut ceritanya kalo tidak kuat"

"Hiks.. Tdk apa Jen"

"Duduk di ruang tengah yuk"

"Iya"

Ini kali pertama dia serius berbincang denganku semenjak bertemu. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan padanya. Itu karerna aku bukanlah tipe yang ceria yang dapat menghibur seseorang. Tak perlu pikir panjang, aku langsung to the point mengatakan padanya "Lupakan dia"

"Padahal ini udah tahun kedua aku berpisah dengannya, tapi rasanya sama saja dengan dulu" jelasnya sambil mengusap air matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Padahal ini udah tahun kedua aku berpisah dengannya, tapi rasanya sama saja dengan dulu" jelasnya sambil mengusap air matanya

Aku mengenggam tangannya yang hangat berharap dapat membuatnya tenang.

"Gomawo. Setidaknya aku telah melupakan sedikit demi sedikit tentangnya berkatmu. Kamu tahu alasannya aku pindah ke US?"

"Aniya" jawabku singkat

"Karena 2 hari setelah kejadian itu, appa bilang kalo ia bakal pindah ke US untuk sekitar dua atau tiga tahun. Dan aku pikir pikir itulah cara agar aku dapat melupakannya. Yaitu ikut appa pindah kesini"

"Ooo... Jadi bagaimana keadaan Nayeon dan Eunha?"

"Nayeon? Mengapa memikirkannya? Aku bahkan tidak pernah sekalipun memikirkan keadaannya. Tapi... hatiku selalu berkata jika dia akan kembali lagi. Tapi lupakanlah itu tidak akan terjadi. Jika dia kembali, aku tetap menolaknya"

"Una?"

"Molla. Aku tidak tau sekarang dia bahagia atau tidak"

"Dia bahagia bersama pria yang di cafe itu" ujarku

"Tidak. Mereka telah putus"

"Bagaimana kamu bisa tahu?!" aku terkejut karena Jungkook mengetahui jika hubungan mantan pacarnya itu telah kandas.

"Karena pria itu adalah... Lupakanlah" dia mengakhiri kata katanya dengan hal yang membuatku semakin penasaran

TingTong!

Bel berbunyi kembali. Ah pasti ini paket dari eomma. Aku tidak sabar.

"Biar aku saja yang bukain"

"Oh iya terserah. Kalau gitu aku cuci piring dulu"

Update 1 Minggu sekali atau 25 suara Next!!

Baca ceritaku yang lain chingudeul!![Still On progrees]:

Trainees with Luv | Jirose 🌹
In One Dorm | BlackBangtan
Cinderella Complex | Jenkook 💛

Stalk me + Follow on Instagram:
@arlitahildapuspitasari
@almightykooked

Love u all❤

[1] Cinderella complex {END} | Jenkook 💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang