"Kak dicariin kak Ken tuh diluar" ujar Lucas yang baru saja pulang dari main basket pada Kakaknya, Hani.
"Mau kencan ya?" tanya Lucas dengan nada meledek.
"Diam kamu. Anak kecil nggak boleh ikut campur urusan orang dewasa" ujar Hani sewot membuat Lucas manyun
"Dih. Sewot amat ditanyain baik-baik juga" gerutunya.
"Bodo amat" Hani menjulurkan lidahnya menggoda Lucas, sebelum menemui pacarnya, Ken.
"Udah lama ya?" tanyanya pada Ken yang sedang menunggu di depan rumahnya.
"Nggak kok, baru aja" jawab Ken, "Yuk berangkat" Hani mengangguk. Dan saat itu tiba-tiba Lucas menyembuhkan kepalanya dari balik pintu.
"Bang. Jangan lupa oleh-olehnya ya" pintanya, "Oh ya dan jangan lupa pakai pengaman" bisik Lucas membuat Hani langsung melotot dan Ken shock.
"Ini anak mulutnya licin amat ya?! Masuk sana belajar?!" ujar Hani marah membuat Lucas langsung ngibrit. Tapi dari luar, Hani bisa mendengar kalau bocah itu sedang tertawa senang.
"Maafin ya. Itu anak mulutnya emang licin banget minta ditampol" ujar Hani pada Ken yang sepertinya masih shock.
"Ng-nggak apa-apa kok" ujar Ken yang tiba-tiba gugup.
Sialan emang si Lucas, batin Hani.
"Ya udah yuk berangkat keburu panjang antriannya. Ntar nggak kebagian tiket lagi"
Ken mengangguk dan mereka pun berangkat.
Tepat jam sebelas malam, Hani pulang. Sebenarnya sudah sejak setengah jam yang lalu, tapi Ken bersikukuh untuk membelikan oleh-oleh untuk Lucas padahal Hani sudah berkata tidak usah.
Hasilnya mereka harus muter-muter dulu mencari oleh-oleh.
"Cie yang baru pulang kencan" goda Lucas begitu Hani masuk ke dalam rumah. Hani hanya mendelik ke arahnya. Sepertinya kakaknya itu masih marah. Tapi yang namanya Lucas mana peduli?
"Apaan tuh kak?" tanya Lucas begitu menyadari kalau Hani membawa sesuatu di tangannya.
"Bolu keju nih oleh-oleh buat kamu. Katanya minta tadi. Tapi jangan dimakan semuanya, kakak juga mau" Hani memperingatkan.
"Asek" Lucas sumringah. Mulutnya sudah gatal ingin mencicipinya.
"Dan oh ya, besok-besok kalau Ken kesini jangan ngomongin soal pengaman atau apalah itu, kakak nggak suka. Asal kamu tau, kakak ini emang udah dewasa. Tapi gaya pacaran kakak nggak seperti yang kamu pikirin. Kita nggak bakal ngelakuin hal-hal kaya gitu kalau belum sah. Jadi kalau kamu ngomong kaya gitu lagi awas aja ntar. Dan jangan coba-coba buat ngelakuin hal yang belum saatnya kamu lakuin. Kalau kamu sampai ngelakuin itu aku bilangin ke ayah biar dipenggal kepala kamu" ancam Hani membuat nyali Lucas menciut.
"Iya-iya" jawabnya kemudian
"Udah kakak mau tidur. Jangan berisik" Hani memperingatkan, "Dan sekali lagi, bolunya jangan diabisin"
Lucas mengangguk. Meskipun sebenarnya dia tidak yakin. Soal bolu itu maksudnya
Makanan kesukaanya men, bolu tapi tidak terlalu manis. Who can resist?
Paginya, Hani terkejut ketika membuka pintu kulkas di dapur. Masalahnya bolu yang semalam dia beli sudah tidak ada.
Jangankan bolunya, kotaknya saja sudah hilang.
"Lucas! Bolunya mana kok udah nggak ada?! Kamu habisin ya?! " Tanya Hani sambil berkacak pinggang
"Enak sih. Jadi ya udah aku lanjut aja makannya" jawab Lucas cuek sambil scrolling akun instagram miliknya.
"Lucas, kan udah kakak bilang jangan diabisin" ujar Hani kesal sambil menggertakan giginya.
"Hehehe, sorry" kata Lucas tanpa dosa.
"SINI NGGAK KAMU!" bentak Hani
"Nggak mau" Lucas menjulurkan lidahnya.
"LUCAAAAAAS" teriakan Hani pun menggema. Mereka pun berkejar-kejaran layaknya Tom dan Jerry dalam film.
Sampai suatu suara membuat nyali mereka menciut dan berhenti kejar-kejaran lagi.
"HANI LUCAS DIAAAAAAM"
Sepertinya mereka lupa kalau ayah mereka sedang libur bertugas dan sedang ada di rumah.
Ini semua gara-gara Lucas. Pokoknya kalau Hani ditanya siapa adik terngeselin sedunia? Maka jawabannya adalah Lucas Aditya.
Let's meet