"Bang pinjem motor dong"
"Buat apaan?"
Hmm pertanyaaan macan apa itu Jeffrey?!!!
"Ya dipake lah dinaikin! Masa gue gendong?!!!"
Kan. Hans jadi emosi dengernya. Padahal mah Jeffrey nyantai aja tadi nanyanya.
"Gak bisa, tempo hari lo lecetin catnya, sekarang mau lo apain lagi?"
"Ah elah bang. Hari inii aja. Besok-besok gue gak bakal minjem lagi deh dan kali ini gue janji bakal lebih berhati-hati, ya ya ya" rengek Hans dengan memelas sambil bergelayutan manja di lengan abangnya. Jangan lupa dengan wajahnya yang diimut-imutkan membuat Jeffrey ingin muntah saja melihatnya.
"Ya udah sana pake. Geli anjir" ujar Jeffrey akhirnya
"Oke. Thank you bang. Muah"
Hans mencium pipi abangnya sekilas sebelum berlari mengambil motor abangnya di garasi.
"HEH NGAPAIN LO TADI?! BALIKIN GAK MOTORNYA?!!! "
Tapi sepertinya Hans nggak mempedulikan teriakan abangnya, karna anak itu langsung mengendarai motor Jeffrey, meninggalkan empunya yang lagi sibuk marah-marah.
"Sialan. Chaeyeon aja belum pernah nyium pipi gue, main serobot aja" gerutunya sambil mengusap-usap pipinya memakai tissue, "ck, kayaknya gue mesti cuci muka tujuh kali trus yang terakhir dicampur pakai debu nih" gumamnya
"Halah. Wong kamu dulu aja waktu kecil ketagihan waktu dicium adekmu" Jeffrey melotot mendengar perkataan mamanya.
"MAMA IH"
"Jef, adekmu belum pulang?" tanya Mama
"Belum ma. Aneh banget. Sebandel-bandelnya Hans kan pasti selalu telfon ke rumah kalau dia pulang telat"
"Iya. Emangnya kamu" Jeffrey mendelik mendengar omongan papanya
Dia cuma bisa berkata sabar pada dirinya sendiri sambil mengelus dada.
Sampai tak lama kemudian, ponselnya berbunyi dan itu dari Hans.
"Lo kemana aja sih elah jam segini belum pul--- APA?! GIMANA GIMANA?"
Mama Bianca berkerut kening melihat perubahan ekspresi dan nada bicara Jeffrey yang semula marah berubah jadi panik-panik ajaib.
"Oh ya udah, tolong jagain Hans dulu ya, kita mau kesana sekarang" ucap Jeffrey final mengakhiri telfonnya.
"Aduh astaga" ucap Jeffrey meremat rambutnya frustasi.
"Ada apa Jef? Adek kamu kenapa?" tanya Mama Bianca sambil berdiri dari duduknya
"Hans kecelakaan ma"
"Lucas, Hans dimana?" tanya Mama Bianca panik ketika dia melihat Lucas yang duduk di depan UGD.
"Masih di dalam tante, lagi ditanganin sama dokter"
"Parah nggak kira-kira lukanya?" kali ini giliran Jeffrey yang bertanya.
"Nggak tau bang. Tadi sih darahnya yang keluar banyak banget. Pas dibawa kesini juga Hans nya udah pingsan"
Jeffrey mengusap wajahnya kasar mendengar hal itu.
Sedangkan Mama Bianca sudah menangis membuat Papa Yoga memeluknya, mencoba menenangkan istrinya.
Sampai suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian mereka. Mama Bianca yang semula menangis di pelukan sang suami, sekarang berhambur mendekati dokter yang baru saja selesai menangani Hans.