17. Tim Bully

577 44 27
                                    


___________

17
Tim Bully

__________

Gue pernah bilang di awal, kalau Ares dan Bianca itu jadi pihak yang suka memprovokasi untuk berbuat julid sama anak kelas sendiri khususnya si Fisa.

Namanya Fisa Besari, cewek tulen asli. Bahkan bukan cuma Ares dan Bianca doang yang gak suka sama sikap dia. Hampir semua anak kelas termasuk gue pun juga kadang ikut gemas sendiri lihat tingkah lakunya.

Fisa yang pendiam, Fisa yang lebay, Fisa yang sensinan, Fisa yang suka SKSD gak tahu tempat dan waktu, Fisa yang kepo, Fisa yang gak pernah ijin ke guru waktu pergi ke toilet, gak punya sopan-santun dan Fisa yang penuh drama. Gue gak ngerti sama semua sikap dia.

Dengan keanehannya ini, dia juga sering ngerasa jadi sosok paling sering berasa dinistain dan dibully di kelas. Padahal aslinya kita di kelas tuh jarang bully dia. Ya paling cuma kalau diajak ngomong dia, kita balesnya rada ngegas gitu. Habis dia kalau ngomong suka berbelit dan gak jelas gitu.

Dan yang paling sering dihujat, dibully, dihina dan dicaci di kelas tuh si Airi. Tapi gue sadar kalau perasaan manusia itu beda. Gue ataupun kalian yang mungkin lagi baca cerita ini, gak bisa nyamain perasaan orang lain dengan perasaan diri sendiri. Gue sadar si Airi ini emang orangnya gak baperan, dia mau dihina sampai dasar tanahpun bodo amat. Beda lagi kalau sama Fisa, dia emang orangnya baperan.

Gue kadang juga bingung sama sikap dia yang entah kenapa selalu bikin orang-orang disekitarnya emosi.

Dengan sikapnya yang gak pernah bisa santai, hobi nyenggolin orang, sentang sana-sini. Kan ya kalau yang disenggol gak terima bisa kena bacok lo Fis.

Kita semua udah angkat tangan sama semua sikap Fisa.

Dan yang paling parah adalah sikap dia saat dalam kelompok. Sifatnya yang gak bisa nerima pendapat orang lain.

Gue masih ingat betul waktu kita semua masih kelas 10. Waktu itu guru sejarah ngasih kita tugas bikin power point tentang sejarah kerajaan yang ada di Indonesia.

Si Fisa ini waktu itu kelompokan sama Lala, Airi, dan Ais. Dan apa yang terjadi selanjutnya?

Di saat Lala, Airi, dan Ais ngajak bikin power point, si Fisa ini udah duluan nyelesaiin power pointnya dan gak mau nerima pendapat kalau power pointnya waktu itu gak ada sangkut pautnya sama tugas yang diberikan sama guru sejarah waktu itu.

Dan alhasil kelompok mereka buat 2 ppt (power point). Sampai akhirnya si Fisa kena marah guru sejarah gara-gara dia gak mau kerja sama dengan kelompoknya ditambah lagi pptnya kaga ada sangkut pautnya sama tugas yang diberikan.

Semenjak itulah anak kelas kalau mau sekelompokan sama Fisa jadi mikir-mikir dulu.

Dan itu mungkin yang ngebuat anak kelas termasuk gue untuk merasa kesel sama tingkah lakunya. Seakan dalam benak kita tuh berisi jeritan hati untuk Fisa 'BISA GA SIH? LO TUH GAK TINGKAH YANG ANEH-ANEH?'

Dan hari ini, gue gak tahu entah keanehan apa lagi yang akan dilakukan oleh sosok Fisa Besari ini.

Bu Nuril-guru PPKN, lagi beberin nilai ulangan PPKN minggu lalu. Dan setelah beberin semuanya, kita semua udah sorak-sorak gembira karena hasil yang kita dapat gak ngecewain.

"Jadi, di sini yang nilainya paling rendah dan dapat jatah remidial cuma Fisa?"

Kita semua diam.

Sedetik kemudian, Fisa maju ke depan kelas dengan langkah gak terima menuju meja Bu Nuril.

"Woy sans dong gak usah nyenggol-nyenggol," Bianca udah ngedumel sendiri sambil natap sinis Fisa. Karena emang dari awal dia gak suka sama Fisa.

Dan di saat Fisa mau komplain nilainya, Bu Nuril nyuruh gue ke depan buat nulis catatan karena gue sekretarisnya.

Pas nulis itu, gue sekalian mau nguping apa yang dibicarain antara Fisa sama Bu Nuril.

"Kamu ini kenapa Fisa? Kenapa nilaimu sering turun seperti ini? Kalau gini terus, rata-rata nilai temanmu yang bagus bisa ikut turun anjlok. Lagi pula ini soal mudah. Kemarin juga sebelumnya Ibu udah bilang mau ngadain ulangan, apa kamu gak belajar?"

Fisa cuma diam terus jawab," Saya belajar kok Bu, tapi yang saya pelajari gak ada yang keluar."

"Memangnya kamu belajar bab berapa?"

"Bab 1 dan 2."

Gue yang waktu itu lagi nulis refleks jatuhin spidol dan mau ngakak tapi takut dosa. Yagimana gua gak ngakak? ulangan kemarin itu pake bab 6 dan 7, eh dia malah belajarnya bab 1dan 2, secara itu bab semester 1 dan udah jadi soal waktu semester gasal kemarin.

Bu Nuril ngehela napas pasrah dengar penuturan Fisa dan nyuruh Fisa kembali ke tempat duduknya.

Asli gue tuh sebenarnya salut sama Fisa, dia ini dari awal first impressionnya kelihatan pintar, rajin dan jenius tentunya.

Gue masih ingat saat itu, pas kita baru kelas 10, semua murid udah ngumpul di kelas ipa 1 di tempatnya masing-masing. Waktu itu juga gak ada yang nyadar kalau murid ipa 1 ada yang tertukar, namanya sama-sama Fisa. Yang satu Fisa aja dan yang satunya lagi Fisa Besari.

Dia datang saat pelajaran udah dimulai 10 menitan lalu sambil jinjing tas merahnya.
Tanpa salam tanpa ba-bi-bu, dia nerobos gitu aja masuk ke ipa 1.

"Ini Ipa 1 kan?" tanyanya songong sambil naruh tas di meja bagian depan.

Dan untungnya guru yang lagi ngajar waktu itu sangat peka, beliau ngasih tahu kalau kelas yang dimasuki Fisa adalah kelas 10 ipa 1. Habis itu entah apa yang dibicarain mereka berdua, karena habis itu duo Fisa dikumpulin dan si Fisa new ini ngambil alih tempat duduknya Fisa old.

Awal-awal tuh dia ramah, baik, kelihatan sangat jenius dan rajin. Walaupun rada songong.

Pas pelajaran Fisika sama Kimia aja waktu itu dia yang jadi murid kebanggannya Pak Kaloka sama Pak Narto. Dia sering maju tanpa disuruh buat ngerjain soal-soal. Dan semuanya selalu benar. Selain Fisika dan Kimia, Fisa juga yang paling bisa tu di bidang biologi. Katanya dia pengen jadi dokter, sukanya baca di perpus dan bacaan dia tuh kayak champbel yang tebelnya naudzubillah.
Bisa buat nampuk maling puplen di kelas.

Dan kita semua udah pasti kagum sama ni anak. Gimana nggak kagum? Di saat semua anak pada belum memelajari bab yang seharusnya dipelajari, si Fisa ini udah pelajari duluan. Keren gak tuh. Dan ekspektasi kita, dia bakal jadi saingannya makhluk - makhluk pinter sejenis Raya, Arvi ataupun Lusi. Tapi enggak tahu masalah dia apa, setelah semester 1 di kelas 10. Dia jadi murid paling bermasalah nilainya di kelas.

Seakan semua kerajinan, kejeniusan Fisa hilang gitu aja. Ditambah dengan sikap buruknya dia dalam kelompok.

Dan itu yang menyebabkan anak kelas jadi suka heboh dan cepet-cepetan milih kelompok kalau gak mau sekelompok sama Fisa.

Kami seakan jadi manusia terburuk untuk diri kami sendiri yang telah mendiskriminasi temen sendiri.

•°•°•°•°•°•

Hehe selamat malam minggu dengan bab ini yang penuh keseriusan hehe.

Classmate (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang