Oh My Baby! | Panwink✔️

La Dolce Vita 22

Guanlin mampir ke apartement hyungseob untuk membantu jihoon mengemasi barang2nya, yohan juga ikut karena mereka 1 mobil.

"Jadi ini apartement yg kau tinggali selama ini? Lebih enak dimansion ruangannya lebih besar" cibir guanlin.

"Ck, ejek saja aku terus dasar sombong" ucap hyungseob.

"Dari pada berdebat lebih baik bantu aku!" ucap jihoon kesal lalu dituruti oleh guanlin dan hyungseob.

"Ji kenapa ponselmu tidak aktif?" tanya guanlin.

"Ah itu, ponselku rusak hehe" ucap jihoon membuat woojin menulikan telinganya.

Oh, pantas saja.

"Aku akan membelikanmu yg baru" ucap guanlin

"Jihoon kapan2 berikan aku pakaian mahal yg sama sepertimu ya? Ayolah aku kan sahabatmu" pinta hyungseob.

Jihoon terkekeh "baiklah"

Setelah membereskan semua pakaiannya jihoon pun pamit pada hyungseob dan woojin.

"Ji kapan2 aku main kemansionmu boleh ya?" pinta hyungseob lalu jihoon mengangguk.

"Mainlah kesini jika kau mau" ucap woojin.

"Baiklah, terima kasih hyungseob. Maaf selama ini aku merepotimu"

"Tidak masalah, lagi pula aku bisa latihan untuk menjadi ibu nantinya" ucap hyungseob.

"Dan ayahnya adalah aku" ucap woojin kemudian mendapat cubitan dari hyungseob.

"Baiklah kalau begitu kami pamit" ucap guanlin lalu mengajak jihoon pergi.

***

"Jadi, sudah berapa bulan keponakanku hm?" tanya yohan disela kegiatan menyetirnya.

"Mau masuk 2 bulan" jawab jihoon.

"Pasti menyenangkan ya jika memiliki anak" gumam yohan.

"Makanya cari sana!" ucap guanlin membuat yohan kesal.

"Baiklah2 lihat saja nanti aku akan menyusulmu" ucap yohan.

"Kudengar dikanada wanitanya cantik2. Udah dapat belum?" tanya guanlin.

"Hmm, aku belum yakin. Tapi ada sekretaris baru diperusahaanku, dia sangat cantik" ucap yohan.

"Wah, siapa namanya?" tanya jihoon.

"Aku lupa siapa namanya, dia baru saja bekerja diperusahaanku" ucap yohan.

"Ayo digas han" ucap guanlin.

"Baiklah"

Mereka pun sampai di mansion guanlin yg satunya, mata jihoon berbinar melihat mansion guanlin yg satu ini lebih besar dari yg sebelumnya.

"Bingung ya? mansionku yg satu ini biasanya ditinggali oleh keluargaku atau temanku ketika berkunjung kesini dan mansion ini dibeli oleh ayahku, sedangkan yg satunya dibeli pakai uangku sendiri"

"Oh begitu" jihoon mengangguk paham lalu mengikuti guanlin untuk masuk kedalam mansionnya.

"Eum..dimana kamarku?" tanya jihoon.

"Kau tidur bersamaku" jawab guanlin.

"Bersamamu?! Ta-tapi kita--"

"Kalau kau tidur sendirian bagaimana bila terjadi sesuatu padamu? Aku tidak ingin hal yg sama terulang lagi ji" potong guanlin.