La Dolce Vita 13

3.7K 231 6
                                    

"Eunghh" jihoon membuka matanya perlahan. Masih bisa ia rasakan rasa perih di selangkangannya dan tubuhnya yg terasa remuk. Jihoon benar2 lelah, semalam mereka melakukan 5 ronde.

"Sudah bangun hm?" tanya guanlin memasuki kamar jihoon sambil membawa segelas susu cokelat.

"Lin, laper" ucap jihoon.

"Aku juga. Semalam kita tidak sempat makan malam akibat aktivitas kita"

Guanlin duduk disisi ranjang jihoon lalu memberikan susu tersebut "minum dulu sayang"

"Apaan sih sayang2an!" ucap jihoon kesal tapi menerima susu tersebut lalu meminumnya.

"Kau lupa? Semalam kita sudah jadian"

"UHUK UHUK!" jihoon terbatuk mendengar ucapan guanlin barusan. Dia bercanda kan?

"Ji pelan2" guanlin menepuk punggung jihoon lalu membersihkan susu yg tumpah menggunakan tisu.

"Omong kosong lin" ucap jihoon.

"Kau lupa ternyata. Semalam aku menembakmu sebelum kita pergi tidur dan kau menerimanya"

"Aku lupa"

"Kau sudah menerimaku maka kemarin hari jadi kita. You officially mine" ucap guanlin sambil mengusap surai rambut jihoon.

"Well mr guanlin, Kau harus menunjukan kepadaku seberapa besar cintamu itu" tantang jihoon.

Guanlin tersenyum "I'm gonna show you my love is real, baby"

***

"Tuan guanlin ada tamu yg berkunjung" ucap pelayan tersebut.

"Ayo kenalan dulu dengan rekan kerjaku ji" ajak guanlin kepada jihoon.

Guanlin dan jihoon segera keluar dari kamar lalu pergi menuju ruang tamu. Ada daniel disana--dengan kekasihnya.

"Lin sini" panggil daniel.

Mata jihoon bertemu dengan kekasihnya daniel.

"Ong?"

"Jihoon?"

"Kalian kenal satu sama lain?" tanya guanlin kebingungan.

Jihoon dan ong memngangguk barengan.

"Kekasihmu lin?" tanya daniel dan guanlin mengangguk.

"Wah hoon kekasihmu adalah rekan kerja daniel?" tanya ong tak percaya.

Jihoon juga takjub dengan daniel, pria tersebut sangat tampan--walau guanlin lebih tampan.

"Lin aku ingin bicara sebentar dengan ong dikamar" izin jihoon lalu diangguki oleh guanlin.

Kini ong dan jihoon sudah berada dikamar jihoon.

Sebenarnya ong adalah sahabat jihoon yg menyarankan kerja sama dengan chungha. Daniel yg dulunya adalah sugar daddynya ong kini menjadi kekasihnya. Begitu juga dengan nasib jihoon dan guanlin.

"Dia adalah sugar daddymu?" tanya ong lalu jihoon mengangguk.

"Wah hebat jihoon kau telah menaklukan hati seorang CEO perusahaan terkenal" ucap ong lalu bertepuk tangan.

"Aku tidak menyangka guanlin yg notabene nya adalah seorang CEO yg suka bermain dengan baby girl kini jatuh cinta dengan seorang baby boy, meski guanlin pernah sekali memesan baby boy. Pria itu sudah belok"

Jihoon terkejut. Jadi sebelumnya guanlin adalah pria yg straight?

"Gu-guanlin lurus?" tanya jihoon tak percaya.

"Tentu saja. Aku sudah lama berkerja menjadi baby boy dan aku selalu melihat guanlin datang memesan baby girl"

Jihoon menunduk, pikirannya berkalut.

"Tapi karena kau, guanlin menjadi belok. Kau telah merubah hidupnya ji" ucap ong lalu tersenyum.

"Apakah mungkin..guanlin benar2 memiliki perasaan padaku? Maksudku dia kan baru2 ini belok dan sering bersama wanita apakah dia benar2 belok?" tanya jihoon.

"Lalu kenapa dia menjadikanmu kekasihnya hm? Dulu daniel tidak belok tapi karena pertama kali mencoba bermain bersamaku di ketagihan dan menjadi belok. Bahkan menjadikan aku kekasihnya" ong tersenyum.

"Aku takut saja"

"Luangkan waktu yg banyak untuk dirinya, ok?"

Jihoon mengangguk "terima kasih ong. Karenamu aku hisa bertemu dengan guanlin"

***

"Tugasku sudah selesai lin. Aku ingin minta bayaranku 2 kali lipat" ucap daniel.

"Kenapa begitu? Tapi tidak apa akan kuberikan bahkan 3 kali lipat pun jadi"

"Lin" daniel menyerahkan sesuatu kepada guanlin.

"Apa ini?" tanya guanlin sambil memperhatikan benda itu.

"Kau pikir aku datang kemari hanya ingin minta bayaran lebih? Tidak lin aku ingin mengundangmu ke pernikahanku" ucap daniel membuat guanlin terkejut.

"Serius? Sama ong? Udah yakin bener nih mau mengajaknya ke jenjang yg lebih tinggi?" tanya guanlin.

"Ya tentu saja. Lagi pula minggu depan acara lamarannya. Doa kan acara lamarannya berjalan sukses ya"

"Tentu saja"

"Kapan kau akan menyusulku?" tanya daniel.

"Menikah? Aku belum tau" jawab guanlin.

"Dengan siapa? Shuhua selirmu atau jihoon kekasihmu itu?" tanya daniel lalu tertawa.

Guanlin memukul lengan daniel "jaga ucapanmu itu! Aku tidak tertarik dengan wanita lagi" ucap guanlin.

"Benarkah? Bagus untukmu" jawab daniel.

Kuharap begitu.

Tbc

Tau kok chapt ini pendek :'

Double up? Vomment sebanyak banyaknya!


Oh My Baby! | Panwink✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang