Jihoon keluar dari kamarnya dan langsung menemui Hyungseob, diikuti oleh Seungkuan.
"Wooseob ayo bermain!" Ajak Seungkuan.
"Ayahmu tinggi sekali," ucap Wooseob.
"Kurasa ayah memakan kaki jerapah itulah sebabnya." Jawab Jiyoon.
Wooseob hanya mengangguk.
"Dimana Woojin?"
"Dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Karena bosan dirumah jadi aku datang kesini." Jelas Hyungseob.
Hyungseob mengalihkan pandangannya pada Guanlin, "kau tidak menanam bibit lagi kan?"
"Dua sudah cukup." Jawab Guanlin, "seandainya tidak kembar aku bisa menanam lagi untuk mendapat dua."
Hyungseob hanya menggeleng mendengar ucapan Guanlin.
"Kau bisa kan mengurus dua anak?" Tanya Hyungseob.
"Tentu saja." Jawab Guanlin dengan percaya diri.
"Aku tidak yakin. Ketika keduanya rewel kau menjadi panik seperti orang yang kehilangan dompet berisi kartu kreditnya." Aku Jihoon.
"Kau tidak memiliki niatan untuk menambah lagi?" Tanya Guanlin.
"Tidak, Woojin sudah cukup sabar menghadapi anak satu ini. Dia tidak berniat menambah dua." Ucap Hyungseob.
"Sayang sekali."
"MAMAA SEUNGKUAN MEMUKULKU DENGAN MAINANNYA HUWEEEE!!!" Ucap Wooseob yang menangis.
"Astaga anak ini." Guanlin yang sudah cukup sabar dengan cobaan hidupnya.
The end
Bisa disimpulkan Seungkuan itu nakal ya teman-teman.
Oh ya nana bikin ff baru tentang anak-anak school life gitu. Dan ceritanya terinspirasi dari sebuah anime uwu.
Apalagi buat kalian yang monbebe silahkan baca cerita baru nana^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Spoiler: cerita ini mengandung bawang.
Tolong berikan support yang sama untuk ff baru nana ya teman-teman🙏 bila banyak yang menyukai cerita itu nana berencana setelah ffnya tamat mau di bukukan hehe^^
Terima kasih untuk vote, komen, begitu juga support yang telah berikan selama ini.
Tolong terus dukung Wanna one meski mereka udah ga se group lagi🥺