Rian adalah seorang lelaki yang tak mudah jatuh cinta, apalagi setelah di sakiti dan di khianati oleh yang sebelumnya. Tapi hal itu berubah ketika ada seseorang yang tak disangka sangka menolongnya..
Jika kalian bertanya bagaimana perasaanku saat aku berpisah dengan Dinda.
Hancur.
Sangat hancur.
Bagiku Dinda seperti tangan malaikat yang menyelamatkanku dalam kesusahan.
Setelah 3 minggu lebih kami berpisah, aku rasa hidupku sangat hampa.
Biasanya setiap jam 12 dia selalu menghampiriku dilapangan dan mengajakku untuk makan siang bersama.
Katanya, jika aku tidak makan siang bersamanya, khawatir aku makan berlebih atau makan diluar yang belum tentu sehat untuk tubuh.
Kadang aku selalu curi curi perhatiannya saat ia sedang berjaga di lapangan, tapi ia tak menghiraukanku.
Kami seperti kembali lagi diawal seperti kami tidak kenal..
Eh atau, kita kenal tapi seperti yang tak pernah memiliki hubungan apapun.
"Jom fokus dong! Udah kesekian kalinya ya smash lo kena muka Gue!" Teriakan Kevin membuyarkan lamunanku.
"Maaf Vin, ga sengaja."
"Dari tadi bilang ga sengaja mulu, pacaran aja yok sama Gue biar gak galau mulu!"
"Bodo amat."
"Btw kok Gue ga liat dia ya beberapa hari ini?"
"Dia lagi tugas di Junior championship di bangkok, kata Mbak Ella sih hari ini balik."
"Cie ciee masih suka nanyain mantann~"
Aku mendelik. "Lo juga bukannya sering nanyain Masita ke apri? Mana itu boneka hello kitty yang dari dia udah lecek juga masih aja di peluk pas lagi bobo."
Kevin refleks menutup mulutku dengan tangannya, salah sendiri dia duluan menyindirku.
"Apaan sih pin!"
"Udah dari pada galau, mending pulangnya ikut Gue? Mau gak?"
"Kemana?"
"Biasa sama cs Gue, mau gak? Ayolah mau, lagian lo udah kenal sama semua ini kan."
Aku berpikir sejenak, apakah aku harus ikut kevin atau tidak.
"Oke deh, kali kali lah gaul sama geng lo."
Kevin mengacungkan jempolnya. "Oke nanti malem kita caw!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai dengan ucapan kevin tadi siang, Aku diajak Kevin malam ini untuk nongkrong bersama temannya di sebuah cafe milik Aqsa dan Aero yang berlokasi di pinggir pantai di kawasan Jakarta utara.
Sesampainya ditempat, aku merasakan perasaan yang lega karena hembusan angin malam pantai ini.
Tidak sia sia juga aku jauh-jauh dari jakarta selatan.
