Rian adalah seorang lelaki yang tak mudah jatuh cinta, apalagi setelah di sakiti dan di khianati oleh yang sebelumnya. Tapi hal itu berubah ketika ada seseorang yang tak disangka sangka menolongnya..
Rian menurut, dia mendekatkan kakinya dekat Dinda. Kemudian Dinda memeriksa luka jahitan yang ada di telapak kaki Rian.
"Mel, tolong senterin dong"
Melin menyalakan senter yang ada pada HPnya dan mengarahkan pada luka jahit milik Rian. "Dari 9 jaitan, baru kering 1 Din, gimana dong?"
"Ya ga gimana gimana"
Melin menyentil dahi Dinda. "Ngomong yang bener ego"
Dinda mengaduh. "Sakit tolol!"
"Elo yang tolol bukan gue"
Ucapan Dinda dan Melin membuat Kevin dan Fajar yang ada di sini tertawa.
"Pertama kali vin, gue liat ada suster sama dokter saling nge bego begoin" Ucap Fajar.
Kevin hanya menggeleng dengan sambil tertawa. Sementara Rian, dia hanya menatap pada mereka.
"Jadi gimana? Gue bisa ikut Indonesia masters atau engga?"
Dinda terlihat berpikir, kemudian ia menggeleng. "Sepertinya engga"
Dia membuat orang-orang terkejut, bukankah kemarin-kemarin dia berjanji akan kesembuhan Rian?
"Engga akan bisa kalau lo nya pesimis, semangat dong, gimana sih" Dinda kemudian membereskan barang barangnya.
Tiba-tiba HP Dinda berbunyi, dengan tergesa dia meng-check HPnya. Dan raut wajahnya berubah seperti yang merasa kecewa.
"Percuma bego dia gakan ngabarin lo, percaya deh sama gue." Ujar Melin yang membuat Dinda menyenggol tangannya.
Dinda melotot."Ssst! Jangan disini"
"Lo udah punya pacar Din?" Tanya Kevin,
"Punya ga punya juga sama aja." Jawab Melin.
Dinda kembali menyenggol tangan Melin. "Bukan urusan lo"
Dinda mengambil barangnya, lalu pergi meninggalkan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dinda POV
Sudah terhitung 2 minggu lamanya dia tidak menghubungiku, padahal hubungan kami baik baik saja.
Sebenarnya aku lelah dengannya, di hubungan kami yang akan menginjak 2 tahun, belakangan ini dia seperti Enggan menemuiku, dengan 1000 alasan yang dia berikan. Udah kaya lagu Zaskia gotik sumpah.
Bahkan sudah sering Melin menasehatiku agar aku lebih baik mengakhiri hubungan ini, tapi dengan kepala batu aku tetap setia padanya.
"Dion, aku kangen"
Aku berjalan lurus, dan menghiraukan apa yang ada dihadapanku "Sebenernya lo ada dimana sih?".
Aku cukup Rindu padanya, terakhir bertemupun sekitar 1 bulan yang lalu. Aku bahkan belum memberitahu kalau aku sudah dipindah tugaskan.
"Kenapa lo?"
Aku menoleh, ternyata itu Rian.
Aku duduk di lantai dengan sembarang. "Gapapa"
"Cewe, nothing but something"
Apa Rian termasuk orang yang pas untuk diajak cerita?
"Pasti galauin cowo?"
Aku terkekeh. "Gimana gak galau kalau gada kabar."
"Kalau dia sayang, sesibuk apapun dia pasti kabarin walau cuma sekali sehari"
Aku tertawa hambar, apa benar Dion udah tak sayang lagi padaku?
Aku menghembuskan nafasku. "Gue bingung, udah gue coba hubungin tapi sama sekali gada balasan, gue khawatir sama dia"
"Jangan siksa perasaan lo sendiri dengan khawatirin dia, belum tentu dia khawatirin lo juga"
Aku kembali terkekeh. "Lo nasehatin gue tentang cinta, sedangkan lo gagal saat terakhir lo menjalin cinta"
Rian tersenyum kepadaku, ternyata dia baik juga sebenernya mau jadi temen curhat gue.
"Ada apa apa, lo boleh curhat sama gue. Gue emang bukan penasehat yang baik, tapi gue bisa jadi pendengar yang baik."
Dia kemudian mengusap puncak kepalaku. Aku tersenyum kepadanya.
Entah, ada perasaan nyaman saat dia melakukan itu.
Tidak, tidak mungkin.
Aku harus menjaga hatiku untuk Dion.
°°°°
Adindashq
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adindashq Miss you so bad.
Comment
Fajaralfian95 Ohh ini doinya Kevin_sanjaya Jom gmn Jom @Rianardianto Melindabelpercuma kangen tapi ga di kangenin hmmmzzzz Rianardianto Apasih @kevin_sanjaya Lambebdmntn Ini dokter barunya? Kok mirip ya sama si mantannya mas glowing hmmz FajRi_Minions Lah bener min, miripnya 60%! @lambebdmntn
