EPILOG

2.9K 139 16
                                    

Dinda memutar-mutarkan badannya depan cermin yang sangat besar yang ada di kamarnya.

"Udah?"

Dinda membalikan badannya, lalu tersenyum. "Aku cantik gak pakai baju ini?"

Ihsan mengangguk. "Pakai apapun juga cantik kok."

Dinda berdecih. "Mulai deh mulai."

Ihsan terkekeh. "Yaudah yuk sekarang? Keburu macet nih nanti."

"Ya ampun Ihsan, Jogja itu gakan semacet jakarta, tenang aja."

"Iya sih, tapi kan --"

"Ah kamu bawel deh, yaudah ayo sekarang!" Dinda lalu berjalan keluar kamar mendahului Ihsan.

Ihsan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ampun deh, lagi PMS kali ya?"

"AYO IHSANN, KATANYA TADI NYURUH CEPET CEPETT" Dinda berteriak dari luar kamarnya.

"Aihh--- IYA SEBENTAARR."

Ihsan pun kemudian menyusul Dinda.

Lalu mereka berdua turun ke bawah dan ke arah parkiran untuk mengambil mobil mereka.

Setelah itu Dinda dan Ihsan melajukan mobilnya keluar dari hotel ini.

"Bentar aku liat maps dulu." Dinda mencocokan alamat yang ada di Undangan sambil mengetik di peta yang tersedia di ponselnya.

"Nih nih, dari sini lurus terus aja sekitar 300 meter gedungnya ada disebelah kiri." Ucap Dinda.

"Gedung Brawijaya kan?" Tanya Ihsan yang kemudian diangguki oleh Dinda.

Ihsan kemudian membelokan mobilnya kedalam gedung itu, lalu mereka memarkirkan mobilnya

"Yuk Turun."

Dinda mengangguk, kemudian ia keluar dari mobilnya dan mulai memasuki gedungnya.

Suasana digedung cukup ramai sehingga Ihsan berdiri dibelakang Dinda sambil memegang bahunya, khawatir ada yang tak sengaja menyentuh atau menyenggol leher dan kaki Dinda yang belum sepenuhnya pulih.

"Widih Ihsan kemanan aja lo? Sombong amat sekarang udah jadi bapak!" Kenas mendatangi mereka berdua, kemudian Ihsan dan Kenas saling bersalaman.

"Sombong dari mana deh? Lo tuh yang sombong mentang-mentang udah punya toko emas dimana mana.."

"Eh ada Dinda"

Dinda tersenyum. "Haiii, kesini sama Sirli gak?"

"Iya sama Sirli, sebentar Gue panggil dulu."

Kenas lalu izin pergi sebentar untuk memanggil Sirli, dan tak lama kemudian dia kembali dengan Sirli.

"Haii Dinda!!" Sirli memeluk Dinda.

"Hai Sir, apa kabar?"

"Baik, heyy harusnya Gue yang tanya kabar lo tau gak, udah hampir 9 tahun ya kita gak ketemu?"

Dinda tersenyum kemudian mengangguk.

"Udah ke pelaminan buat salam ke pengantin?" Tanya Dinda.

Sirli mengangguk. "Udah tadi sama Kenas, Lo belum?"

"Belum lah, Gue baru datang ini."

"Yee gimana sih Lo, yaudah sana ke pelaminan dulu."

"Yaudah, yuk Ihsan kita ke pelaminannya dulu?"

Ihsan mengangguk, kemudian Dinda dan Ihsan pamit pada Kenas dan Sirli untuk ke atas pelaminan.

"Selamat ya bro! Semoga samawa!" Ucap Ihsan.

AmethystTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang