Mereka bertiga pun sampai di Paris dan langsung menuju ke kediaman paman Hyunjin. "aku gugup Sung..." ucap (Y/n) merangkul Jisung. "nde? tak perlu gugup...aku yakin ia baik - baik saja..." ucap Jisung sambil mengelus kepala (Y/n). Kini mereka sedang berada di dalam taxi. "sudahlah (Y/n)...berdoa saja yang terbaik..." ucap Seungmin dan dibalas dengan anggukan.
30 menit kemudian...
Mereka bertiga turun dari mobil dan berdiri di depan sebuah rumah besar tapi minimalis. Seungmin memencet bel rumah tersebut dan tiba - tiba pagar otomatis pun terbuka. "kalian temannya Hyunjin kan?" tanya seorang pria berwajah asia dengan rambut yang sedikit ubanan. "y-ye...kami temannya..." balas Jisung. "ayo silahkan masuk...saya sudah mendengar kedatangan kalian dari kakakku..." ucapnya. Mereka bertiga pun masuk mengikuti Ahjussi itu. "tas kalian taruh saja disini...oh iya... saya juga telah mendengar banyak tentang kalian. Setiap hari Hyunjin selalu bercerita..." ucap Ahjusshi itu. Mereka bertiga pun tersenyum.
"ini kamarnya... dia sudah bangun kok...masuk saja..." ucap Ahjusshi itu dan mereka pun mulai membuka kamar itu. Seketika hati (Y/n) teriris melihat berbagai peralatan ada di kamar itu dan tangan Hyunjin yang di infus. "Hai...." ucap Hyunjin dengan nada yang lemah. "annyeong..." ucap (Y/n) menahan air matanya. "hyung....kau itu tiba - tiba menghilang dari kami....kami sangat merindukanmu tau..." ucap Jisung memperbaiki suasana yang canggung. "loh kok (Y/n) nangis?" tanya Hyunjin. "ya... bagaimana aku tak sedih melihatmu seperti ini??" kesal (Y/n). "gak usah sedih....kamu kan sudah punya Jisung...lagipula umurku sudah tak panjang..." ucap Hyunjin santai. "hush...jangan begitu..." ucap Seungmin
"gimana keinginan kamu tercapai kalau kamunya masih sakit?" ucap (Y/n). "keinginan?" tanya Hyunjin. "iya...yang ada di surat itu..."
"ohh...suratnya dikirim?"
"iya"
"hehe...iya..doakan saja yah"
"hyung kok gak bilang kalau sakit???" ucap Seungmin. "sebenarnya waktu itu aku sudah di vonis sehat namun 2 hari sebelum (Y/n) bilang dijodohkan aku sudah merasa penyakitku kembali...maaf aku menyakiti hatimu begitu saja" balas Hyunjin dan mereka bertiga ber 'oh' ria. "oh ya...bagaimana hubungan kalian?" Hyunjin melirik Jisung dan (Y/n). "bi-biasa saja..." balas Jisung. "oh begitu...untung dia dijodohin sama kamu Sung... kalau dijodohin sama orang lain mungkin aku akan menolak" ucap Hyunjin. "bhahahaha....ada - ada saja kau ini..." ucap (Y/n)
Sudah hampir 1 jam mereka di ruangan itu. Karena Hyunjin harus istirahat, mereka bertiga pun pergi menuju ke penginapan mereka diantar oleh sopir milik pamannya Hyunjin. "Hiks....Jisung..." "wae? kenapa tiba - tiba kau menangis?" Jisung memeluk (Y/n). "hua...aku menahannya dari tadi...aku tak tega melihatnya seperti itu...sepertinya sangat menyakitkan" ucap (Y/n). "sstt...kita berdoa saja yang terbaik..." ucap Jisung menenangkan (Y/n). "keadaan tuan Hyunjin semakin membaik kok...aku yakin ia bisa sembuh..." ucap sang sopir. "ya Tuhan...semoga saja" ucap (Y/n).
.
.
.
Setelah 20 menit perjalanan, mereka pun sampai di hotel.
"Aku ke kamarku duluan yah udah malem nih..." ucap Seungmin yang sudah mengantuk. "iya min...kami juga ke kamar..." ucap Jisung menggenggam (Y/n) menuju kamar mereka berdua. Jisung sedang tidak mood hari ini. Ia masih khawatir (Y/n) akan meninggalkannya setelah bertemu dengan Hyunjin lagi. Sejak tadi ia tak bisa tersenyum dan di wajahnya ada ekspresi cemburu.
"Sung...aku mandi duluan..." ucap (Y/n)
"hmm.."
'Apa dia marah padaku?' batin (Y/n)
(Y/n) pun memasuki kamar mandi dan memulai aktifitasnya.
(Y/n) POV
Sepertinya ia cemburu. Terlihat jelas dari raut wajahnya dan nada bicaranya. Apa dia takut aku meninggalkannya?
15 menit kemudian...
Setelah kegiatan mandiku selesai, aku pun keluar kamar mandi dan tiba - tiba Jisung oppa masuk ke kamar mandi begitu saja tanpa berbicara apa - apa. Jujur, aku terkejut dengan tingkahnya. Setelah ini aku harus berbaikan dengannya. Sambil menunggunya mandi, aku asik menonton Youtube memperhatikan idolaku yaitu BTS. Kadang aku tertawa sendiri melihat tingkah laku J-Hope. Dia bukan seorang maknae dalam group tapi tingkahnya seperti maknae. Bahkan Jungkook si Maknae biasa saja dan terlihat dewasa.
10 Menit kemudian...
Jisung keluar kamar mandi dengan pakaian tidurnya. Ia tak berbicara apa - apa dan merebahkan dirinya di sampingku. Aku meliriknya yang berusaha memejamkan mata. "oppa..."
"hmmm"
"kau marah padaku?"
"tidak"
"aku tau kau marah"
"nggak"
"kau cemburu?"
"untuk apa aku cemburu?" jawabnya dengan nada dingin.
Aku mendekatkan tubuhku padanya dan mencium bibirnya sekilas.
'CHU'
ia hanya terdiam dan tak membalas ciumanku.
"aku takkan meninggalkanmu Sung...jangan khwatir..."
"...."
"aku tahu kau takut akan hal itu..."
"aku hanya...fine aku cemburu. Kau begitu khawatir padanya."
"tentu saja aku khawatir padanya... dia itu teman kita..."
"kalau aku berada di posisinya apa kau akan khawatir juga?"
"tentu saja.."
"apa dihatimu masih ada dia?"
'Degh'
Aku harus jawab apa?
"5 persen?"
"kalau aku?"
"70 persen..."
"sisanya siapa?"
"tentu saja Seungmin Oppa. Dia itu Oppaku yang selalu ada untukku. "
"iya yah....tapi apa aku akan terlihat rakus jika aku ingin 100 persen di hatimu?"
Tak kusangka Jisung yang ku kenal ini bisa se-romantis ini dan kuyakin sekarang pipiku memerah gara - gara dia. Aku bingung mau jawab apa.
"Kau gugup hmm?" Wajahnya kembali mendekat. "Ihh Jisung...."kesalku. Aku sudah tahan lagi. Jantungku berdegup terlalu kencang dan membuatku lelah. "Bhahaha... kau lucu sekali..." ucapnya menjauh dariku dan kulirik dia kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life of a Princess | H.JS (✔)
FanfictionKim Y/n adalah ratunya Korea Selatan, dia seorang model yang cantik, genius, kekayaannya melimpah dan dia mendapatkan segalanya yang ia inginkan. Namun, satu hal yang berasifat abstrak yang tak ia miliki yaitu 'kasih sayang'. Dia punya 6 kakak laki...