Unexpected Answer

36 5 0
                                    

@School 

Pulang sekolah

"oppa....aku mau bicara sebentar..." ucap (Y/n). "Kenapa Babe?" melirik (Y/n) dengan Jisung dan Seungmin di belakangnya. Air mata (Y/n) kembali mengalir dan membuat Hyunjin khawatir.  "loh...kok nangis? kamu kenapa??" Tangan Hyunjin menghapus air mata (Y/n).

"a-aku...dijodohin....hiks...." tangan (Y/n) menutup wajahnya yang menangis. Sementara Hyunjin hanya terdiam membeku. "dengan siapa?" Hyunjin menatap mata (Y/n). "Aku hyung...mianhae...aku juga gak mau. tapi..." ucap Jisung tertunduk. "geurae.." ucap Hyunjin dengan santainya dan membuat (Y/n) terkejut mendengarnya.

"kamu setuju??"

"iya...jika itu yang terbaik..." Hyunjin tersenyum menyembunyikan rasa sakit yang ada di dalam hatinya.

"kok oppa gak coba belain aku sih?" (Y/n) kesal menerima jawaban santai Hyunjin.

"(Y/n)....aku yakin pilihan oppamu itu yang terbaik. apalagi kalian sudah mengenal satu sama lain dalam waktu yang cukup lama kan?" ucap Hyunjin sambil menghapus air mata milik wanita itu. (Y/n) benar - benar tak menyangka Hyunjin akan menjawab seperti itu. Apa ia sendiri merasa bosan dengan (Y/n)? makanya ia ingin mencari wanita lain?

Karena kesal (Y/n) meninggalkan Hyunjin yang masih berdiri di ruangan itu. (Y/n) di ikuti oleh Seungmin dan Jisung di belakangnya. Mereka memasuki mobil dan Seungmin yang menyetir. "Sungguh, aku kecewa dengan jawaban Hyunjin..." ucap (Y/n). Sesekali Seungmin melirik (Y/n) yang masih menangis tersedu - sedu.

"oppa...ayo bertemu ayahmu..." ucap (Y/n) yang membuat Jisung terbelalak. "(Y/n)...untuk apa? apa yang mau kau katakan?" tanya Jisung. "nanti kau juga tahu..." ucap (Y/n). "o-oke...Min-a..."

"iya..." balas Seungmin dengan melajukan mobilnya menuju kantor Mr.Han. "(Y/n)....kumohon padamu untuk tenang...sekali ayahku menetapkan keputusan, itu tak bisa dibatalkan." ucap Jisung.

.

.

.

(Y/n) dan Jisung memasuki kantor Mr. Han dengan sedikit terburu - buru. "(Y/n) tunggu.." Ucap Jisung yang tertinggal di belakang.

'tok tok tok'

"Masuk.." ucap Mr.Han dari dalam

(Y/n) membuka pintunya dan segera masuk. "oh...kalian rupanya...ada apa datang kemari? apa ad berita menarik? silahkan duduk dulu..." ucap Mr.Han

'Hosh hosh hosh'

Jisung ngos -ngosan dibelakang (Y/n).

"ada apa ini? sepertinya menarik.." ucap Mr. Han "Aku mau pernikahan kami dengannya dipercepat..." ucap (Y/n) yang membuat Jisung begitu juga dengan Mr.Han terkejut. "wow wow...ada apa ini? bukankah kemarin kau menolak hmm? kau habis putus dengan pacarmu itu ya?" tanya Mr.Han sambil sedikit tertawa.

"abeoj-..."

'CHU'
.
.
.
ucapan Jisung terhenti setelah (y/n) tiba-tiba menciumnya di depan ayahnya.

"hmm...baiklah....kalian mau kapan?" tanya Mr.Han dan menggentikan pagutan (y/n).  "minggu ini kalau bisa..." "MWO??!" Jisung terkejut dengan jawaban (Y/n).  "Baiklah...semuanya akan ku urus...kalian hanya perlu duduk saja.." ucap Mr.Han menampilkan smirknya. "kalau begitu kami permisi..." ucap (Y/n). "nde...have a good day..." ucap Mr.Han

Jisung kembali mengikuti (Y/n) dari belakang. "(Y/n)....kau gila?? pikirkan lagi keputusanmu!" ucap Jisung di dalam mobil. "Aku sudah pasrah. Mungkin ini yang terbaik bagiku atau kita" ucap (Y/n). "apa yang terjadi hyung?" tanya Seungmin. "Adikmu gila Min...dia meminta ayahku agar pernikahannya dilaksanakan minggu ini.." ucap Jisung yang membuat Seungmin melirik (Y/n) terkejut. "(Y/n)....kau yakin? jangan permainkan perasaan orang..." ucap Seungmin. "aku sudah menyerah..." ucap (Y/n).

selama perjalanan mereka terdiam dan berkutat pada pikiran masing - masing. Jisung yang masih memikirkan ciuman (y/n) di depan ayahnya. Jantungnya masih berdegup kencang mengingat kejadian itu. Sementara (y/n) masih merasa kesal dengan jawaban pasrah Hyunjin.

.

.

.

@Rumah

sesampainya di rumah (Y/n) langsung menuju ke kamarnya tanpa menghiraukan Donghyuk yang sedari tadi memanggil namanya. "dia kenapa min?"

"ia baru saja putus dengan Hyunjin hyung..."

"oh...jadi itu penyebabnya pernikahan mereka dipercepat?"

"iya hyung...gila kan?"

"iya...temani dia min..."

"aku menyerah hyung..."

"kalau begitu aku akan telepon Yugyeom..."

"iya...aku ke kamar dulu hyung..." ucap Seungmin.

.

.

.

'tega kamu Hyun...' batin (Y/n)

(Y/n) tengah membersihkan make up nya sebelum mandi. Perasaan kesal masih menyelimuti dirinya. Ia menatap dirinya di cermin dan memikirkan dirinya akan belajar menyukai Jisung. Ia juga tak mau mempermainkan perasaan Jisung nantinya. Tapi yah kalau kita memang tidak cocok mungkin akan cerai.

'TOK TOK TOK'

"(Y/n)...."

"nde?"

"apa aku boleh masuk?" tanya Yugyeom dari luar kamar.

"iya masuk saja oppa..." balas (Y/n).

'Kriett'

Yugyeom duduk di pinggir ranjang (Y/n) sambil memperhatikannya yang sedang membersihkan make up. "ada apa oppa?" kini (Y/n) melirik Yugyeom yang tengah menatapnya. "aku terkejut mendengar dalam hitungan hari kau menikah..." ucap Yugyeom.

"I-itu..."

"aku sudah mendengarnya dari Seungmin. Aku harap kau tidak menyesali keputusanmu nantinya..."

"maksud oppa?"

"kehidupan berumah tangga tak semudah yang kau pikir (Y/n)... banyak hal yang perlu di siapkan. Bahkan konflik yang akan kalian lalui juga akan banyak mengingat kalian akan memiliki kesibukan masing-masing"  (Y/n) tertunduk mendengarnya.

"tapi aku yakin Jisung akan memperlakukanmu dengan baik..."

"nde...kuharap"

"tapi kau tak apa kan sekarang? aku juga mendengar tentang hubunganmu dengan Hyunjin..."

"iya aku tak apa..." balas (y/n) berbohong. Sejujurnya hatinya menangis mengingat kejadian itu lagi.

"yasudah kalau begitu aku keluar...aku masih ada acara yang harus kudatangi nanti malam" ucap Yugyeom

"gomawo oppa..." ucap (y/n) dan tersenyum pahit.

"ne..."

Yugyeom keluar dari kamar (Y/n) dengan perasaan tenang. Begitu juga dengan (Y/n) yang merasa sedikit tenang dari sebelumnya. Yugyeom memang oppa kandung yang paling tegas dan dekat tapi ia juga membuat (Y/n) tenang. Bukan hanya Seungmin, tetapi juga Yugyeom yang (y/n) anggap seperti sosok ibu.

A Life of a Princess | H.JS (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang