Jisung dan (y/n) pergi makan ke sebuah restoran terdekat dari lokasi peemotretan. "dua bangku untuk kami" ucap Jisung pada seorang pelayan. "omo! apa nyonya Janey Kim??" ucap pelayan itu dengan antusias menatap (y/n). "ye....masseumnida" ucap (y/n). "Omona! a-apa aku boleh meminta tanda tanganmu? aku sangat nge-fans denganmu. Kau sangat cantik dan k-..." "umm maaf bolehkah kami duduk terlebih dahulu? istriku sedang hamil dan baru saja selesai pemotretan" ucap Jisung ucapan pelayan itu. "Jisung..." ucap (y/n) sambil menyenggol tangan Jisung. "a-ah ne! jeosonghamnida tuan...Mari saya antarkan ke tempat duduk" ucap pelayan itu.
Beberapa pelayan disitu juga takjub melihat kedatangan Janey Kim ke restoran mereka yang bisa dibilang hanya bintang 3. "ini menu nya dan di sebelah sini adalah menu harian kami" ucap si pelayan. "uwahh...oppa aku mau ini, ini, dan ini..." ucap (y/n). "kau yakin mau makan sebanyak itu? anak kita lapar yah ternyata" ucap Jisung menahan tawa dan mengelus perut (y/n). "hehe....tak apa kan?"
"tentu saja. Pilih saja yang kamu mau..." ucap Jisung sambil tersenyum. "oke....saya mau yang tadi saya sebutkan dan oppa apa?" tanya (y/n). "aku steak yang paling rekomendasi saja" ucap Jisung. "nde...baiklah. Pesanan tuan akan segera disajikan dalam waktu 20 menit. Kalau begitu saya pamit" ucap si pelayan dan pergi memesankan makanan.
(y/n) membuka layar handphone nya dan membaca beberapa gosip artis di dispatch. Lalu matanya tertuju pada sebuah artikel. 'Han Jisung suami dari Janey Kim berselingkuh dengan salah satu pegawainya' batin (y/n).
(Y/N) POV
'apa-apaan ini??! bagaimana bisa??' batinku tak percaya melihat foto yang di ambil secara diam-diam. Hatiku menangis melihatnya. Tidak! Kau harus tahan (y/n), kalian sedang di tempat umum. Aku melirik Jisung oppa yang sedang terkejut melihat handphonenya. "sayang....percaya padaku i-ini..." "nanti saja di rumah. Kita sedang di tempat umum" ucapku. Ia mengangguk mengerti dan berusaha menenangkan dirinya. Aku melihat sekitar dan mereka mulai membicarakan hubungan kami.
"tuan nyonya....ini pesanan kalian. Selamat mencoba" ucap pelayan itu. "umm tadi kau mau minta tanda tangan bukan? aku bisa menandatanganinya sekarang" ucapku sambil tersenyum. "ne?! ah jankkaman..." ucapnya lalu pergi dengan terburu. "ayo kita makan..." ucap Jisung oppa. Aku berusaha melupakan masalahnya sejenak dan mulai menyantap makanan yang ada di hadapanku.
"nyonya....i-ini...." ucap pelayan itu dengan gugup. Aku mengambil buku kecil miliknya yang terbuat dari kulit lalu mulai memberikan tanda tanganku. Lalu tak lama beberapa pelayan lain ikut mengantri. "sayang...kau harus menyelesaikan makananmu dulu" ucap Jisung. "tak apa oppa..." ucapku sambil menandatangani buku mereka.
.
.
.
.
Setelah kami selesai menyantap makanan, kami segera pulang ke rumah. Ani, maksudku rumah keluargaku Karena Jisung oppa tak mau meninggalkanku sendiri di rumah kami. Jadi ia memutuskan kami akan tinggal di rumah keluargaku sampai bayi ini lahir. Setibanya aku melihat jejeran mobil yang familiar di mataku. Mereka milik oppa-oppaku dan ada sebuah mobil yang aku tak tahu milik siapa. "ayah disini" ucap Jisung oppa dan aku mengangguk mengerti. Kami pun masuk dan menemui mereka tengah berdiskusi di ruang keluarga. "annyeonghaseyo" ucapku sopan. "eo wasseo?" tanya Seungmin oppa sambil berjalan ke arahku. Ia menuntunku untuk duduk di sampingnya. "kau duduk di tengah Jisung ssi..." ucap Kibum oppa."h-hyung....ini semua tidak benar.... mana mungkin aku melakukan itu? aku sangat menyayangi istriku" ucap Jisung sambil memohon. "berani-beraninya kau merusak reputasi perusahaan!" ucap Abeonim memarahinya. "appa tidak percaya padaku? wanita itu hanya anak magang dan ia tak sengaja terjatuh" ucap Jisung oppa. "istrimu sedang hamil begini kau malah asik dengan orang lain?" tanya Donghyuk oppa. "aniyo hyung....aku harus membuktikannya dengan apa lagi hiks...." Aku tak tega melihat Jisung oppa menangis seperti itu.
"aku yakin Jisung hyung tidak melakukannya dan hanya ada satu cara untuk memperbaiki semuanya.." ucap Seungmin.
"apa itu?" tanya Jinwoo oppa. "pengakuan dari wanita itu" ucap Seungmin. "aku juga menemukan orang yang pertama kali menyebarkan foto itu. Dia adalah salah satu karyawanmu" tambah Seungmin oppa. "kalau begitu kita harus mengadakan pers" ucap Kibum.
Aku bangkit dan memeluk Jisung oppa erat. "kau percaya padaku kan?" tanyanya. Aku mengangguk membalasnya. "nde...aku percaya padamu oppa. Aku tahu kau takkan melakukan itu" ucapku. "Sekarang kalian bisa istirahat. Aku akan mengurus pers besok" ucap Kibum. "gomawo hyung" ucap Jisung oppa dan kami berjalan menuju kamar. "uljima....kau akan terlihat lemah jika menangis seperti ini. Aku tahu ini berat bagimu" ucapku menenangkan Jisung oppa. "mianhae chagi...aku belum menjadi yang terbaik untukmu. Aku malah membuatmu kecewa" ucap Jisung oppa. "aniyo...kau yang terbaik oppa. Aku percaya padamu" ucapku masih memeluk Jisung oppa di kasur.
Lama kelamaan aku mendengar suara mendengkur artinya Ia sudah terlelap. Aku melepas pelukannya dan menatapnya. "huft....dia belum ganti baju.." ucapku pasrah dan mulai melepas seluruh pakaiannya. Aku mengambil pajama kesukaannya dan memakaikannya. Lalu aku pergi mandi karna rasanya tubuhku sangat lengket setelah pemotret tan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life of a Princess | H.JS (✔)
FanfictionKim Y/n adalah ratunya Korea Selatan, dia seorang model yang cantik, genius, kekayaannya melimpah dan dia mendapatkan segalanya yang ia inginkan. Namun, satu hal yang berasifat abstrak yang tak ia miliki yaitu 'kasih sayang'. Dia punya 6 kakak laki...