Mian..

89 5 0
                                    

3 Months later...

Y/n POV

Selama 3 bulan ini aku baru menyadari, Seungmin oppa semakin jauh dariku. Ia lebih sering menghabiskan waktunya di rumah Han. "Chagi...meokgo gallae.." aku melirik ke arah Hyunjin oppa dan mengangguk setuju.

Setelah acara itu pula, tak ada lagi yang berusaha melukaiku semenjak mereka dibawa polisi dan beberapa wanita mulai mendekatiku. Aku tahu maksud mereka mendekatiku, yaitu oppa-oppaku. Hampir semua yeoja yang ada di sekolahku mengidolakan Yugyeom oppa yang saat ini sedang naik daun dengan groupnya.

"Y/n ya...Kau ini memikirkan apa dari tadi?"

Aku tersadar kembali dan melirik makananku masih penuh sedangkan milik Hyunjin oppa tersisa setengah.
"Kau sakit?" Tangannya menyentuh dahiku. "Ani...mungkin aku sedang lelah saja...jadwalku kan padat akhir - akhir ini" ucapku berbohong.

Pandanganku melihat sekeliling kantin mencari keberadaan Seungmin oppa. "Mencari siapa?" Hyunjin oppa menampilkan ekspresi bingungnya. "Seungmin oppa...kita sudah lama berpisah dengan mereka. Aku merindukan suasana yang dulu" ucapku menunduk. "Seungmin hyung duduk di bangku ujung sana..." aku mengikuti kemana arah telunjuk Hyunjin. Ah mattda, akhir - akhir ini Seungmin oppa lebih serius belajarnya. Bahkan, penglihatannya semakin berkurang. Namun, kacamata itu tak mengurangi ketampanannya. Disekitarnya banyak yeoja yang asik memperhatikannya. Sedangkan Han oppa asik dengan hpnya. Pasti dia bermain game. Huh, anak itu tak pernah berubah.

"Oppa...kajja kita ke kelas" aku berdiri membawa piringku. "Tunggu! Kau belum menghabiskan makananmu!" Ucapnya, "aku sedang gak mood" balasku dan menaruh piring kotorku ke rak khusus piring kotor.

##

Seungmin POV
          'Aish, sampai sekarang aku masih belum bisa move on!' Aku mencoret abstrak di kertas kosong. "Kau katakan saja hyung padanya" ucap Han membuatku meliriknya tajam. "Dengan begitu kau akan lega. Ia pasti mengerti kok. Toh kau itu kan bukan kakak kandungnya dan hanya manusia biasa. Wajar saja kau punya perasaan padanya" aku mengerti apa yang diucapkan Han. Apa harus kukatakan nanti saja di rumah?

##

@Home
         Waktu menunjukkan pukul 7 malam dan Y/n tak kunjung pulang. Aku terus menunggunya di ruang tv sambil mencari acara tv yang tak membosankan.
"Tak biasa nya oppa menonton tv?" Suara itu menhentikanku memencet remote control. Aku meliriknya, yang tak lain tak bukan Kim y/n.

"Y/n...ya...aku mau bicara sesuatu" ucapku.

Langkahnya menuju kamar berhenti dan kini menoleh ke arahku dengan tatapan bingung nya.  "Kau...tahu kan kalau kita itu....bukan saudara kandung... ku harap kau tak menganggapku aneh..." "waeyo?" Pertanyaannya memotong pembicaraanku. Sementara aku terlalu gugup untuk mengatakannya, aku takut hubungan kami akan semakin menjauh.

"Aku... mencintaimu...bukan sebagai seorang oppa tapi namja" raut wajahnya terlihat sedikit terkejut. "O...oppa..." Ia menatapku dengan tatapan sedihnya dan sedikit terkejut. "mian" ucapku dan menunduk. "arraseo... tak ada yang bisa kuucapkan. Tapi aku... menyayangimu sebagai oppaku. Bahkan terkadang kau bersikap sebagai eomma dan appa. Neomu mianhae..." ucapnya dan kulihat kedua matanya mulai berkaca-kaca. Aku menghampirinya dan memeluknya. "mianhae (y/n)...Arra, aku hanya ingin jujur saja. Itulah kenapa akhir - akhir ini aku menjauhimu dan Hyunjin. Aku hanya merasa cemburu."

Y/n POV

Aku jadi merasa bersalah. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Dia adalah keluargaku dan aku sangat menyayanginya.

"kalian sedang apa?" suara namja lain menyadarkan kami. Aku sedikit mendorong Seungmin oppa karena terkejut.

'Donghyuk oppa'

"a-ani..." balasku tergagap dan melirik ke arah lain agar air mataku tak terlihat. "bersiaplah (y/n). Aku mau mengajakmu makan. Aku akan menunggu disini." ucap Donghyuk oppa. "Seungmin oppa bagaimana?" tanyaku. "ada yang ingin kubicarakan denganmu" balasnya dengan ekspresi yang serius. "nde...jankkaman" ucapku dan segera pergi ke kamar.

A Life of a Princess | H.JS (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang