8 AM
"Sayang...bangun... katanya ada pemotretan pagi ini?"
Suara ini...
suara yang selalu dan akan selalu hadir dalam hidupku.
Aku membuka mataku dan melirik sekitar. Ku tatap wajahnya yang mendekat ke arahku. Kami diam sejenak sambil mengumpulkan nyawa.
'CHU'
Aku menciumnya sekilas lalu ia tersenyum padaku.
MORNING KISS
kegiatan itu menjadi rutinitas kami setiap pagi. Walaupun kami sedang di tempat yang berbeda aku tetap saja mengiriminya ciuman pada video call. Hal itu adalah kesepakatan kami 4 tahun lalu. Kami terlalu takut ada pada dimana rasa cinta itu mulai memudar dan tergantikan oleh orang lain.
Aku bangkit dan mulai membersihkan diri. Jisung oppa? kulihat tadi ia sudah mengenakan pakaian kerjanya dengan rapi. "Sayang...aku berangkat duluan yah...aku ada rapat pagi ini..." Ucapnya dari luar. "Iya...hati-hati" balasku hingga aku mendengar bunyi pintu tertutup. Sebuah tanda bahwa ia sudah pergi.
.
.
@Lokasi photoshoot
Kali ini aku menjadi model untuk majalah Time. Aku terus memainkan tubuhku untuk mencari foto yang paling bagus. Aku melihat managerku yang sedang menulis sesuatu di bukunya dan hp nya di sebelah sang fotografer.
Seketika aku merasakan sakit yang amat sangat di kepalaku. Pandanganku mulai berbayang hingga yang kulihat hanya warnah hitam memenuhi mataku. Terdengar beberapa suara meneriaki ku dan berlari ke arahku.
.
.
.
Aku mendengar bunyi beep beep yang berasal dari sebuah mesin. Aku juga mencium bau alkohol yang sangat menyengat. Akhirnya aku membuka mataku dan melirik sekitarku. Aku menemukan Jisung dengan dasinya yang berantakan berdiri di sampingku. Rambutnya terlihat acak - acakkan seakan dia adalah seorang pengangguran.
"(Y/n)! yaampun...akhirnya kamu sadar juga..." ucapnya sambil menggenggam erat tanganku. Aku menatap matanya dan terdapat air mata di ujung matanya. "aku dimana?" tanyaku. "rumah sakit sayang...kamu pingsan ketika pemotretan...sayang...kamu kalau gak enak badan bilang sama aku. Jangan bikin aku panik begini..." ucapnya. "iya maaf...aku juga gak merasakannya karna terjadi terlalu cepat" ucapku.
"sayang...perut kamu dikit lagi gendut lho..." ucapnya sambil tersenyum. "hah? aku gamau....nanti aku gabisa jadi model lagi...aku gaboleh gemuk sayang..." ucapku. "ihh...kamu tuh gak peka...maksud aku 9 bulan lagi kita jadi orang tua.." balasnya.
Aku terbangun dari posisi tidurku dan duduk menghadapnya.
"MAKSUD KAMU AKU HAMIL??" tanyaku memastikan. "Iya sayang..." balasnya. Aku memeluknya erat benar - benar erat. "sayang...jangan teriak - teriak gitu dong...lihat tuh... pasien lain jadi melirik kamu..." ucapnya . "hehe..."
'PROK PROK PROK'
Aku mendengar beberapa suara pasien lain bertepuk tangan dan mengatakan selamat. Aku menatap mereka dan mengucapkan terima kasih. Seorang nenek tua tersenyum melihat ke arahku.
.
.
.
"(Y/n)!!! Aigoo....uri dongsaeng...chukae...." ucap Jinwoo Oppa yang berlari ke arahku ketika memasuki rumah. "Wah...sebentar lagi akan ada suara anak kecil disini..." ucap Yugyeom Oppa . Aku melirik semua Oppaku yang duduk rapi di ruang Tv. Mereka semua berkumpul kecuali Seungmin Oppa. "aku jadi iri padamu Jisung-a..." ucap Donghyuk Oppa sambil tersenyum. "ah hyung...bisa saja...makanya nikah...." ucap Jisung sambil meledek. Aku sedikit tertawa melirik ledekan mereka.
"bagaimana kalau kita makan malam diluar?" Aku melirik Wonpil Oppa. "nanti saja Oppa...Seungmin Oppa belum ada disini..." ucapku. "sebentar lagi dia sampai (Y/n)... ia mempercepat kepulangannya..." ucap Donghyuk oppa. "Jinjja? ah kenapa dia tak bilang padaku?" Jisung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "kalau begitu aku pergi untuk siap - siap dulu..." ucapku.
Tanganku sambil menarik Jisung oppa ke kamar.
"sayang...pelan - pelan dong..." aku menoleh ke arah Jisung oppa yang berada di belakangku. Ia mengelus pergelangan tangannya. "Eo! mianhae...apa sakit sekali?" tanyaku khawatir padanya. "Tidak terlalu...ayo kita siap - siap..." ucapnya. Kami pun memasuki kamar dan mulai bersiap - siap. Aku terus memperhatikan ekspresinya yang terus tersenyum sendiri sambil merapikan pakaiannya. Sebahagia itukah dia?
"oppa...kau itu kenapa? senyum - senyum terus...gila ya?" Ia menatapku dengan tatapan bingung khasnya. "tentu saja aku bahagia karena mu..." lagi - lagi ia tersenyum padaku. Memang sih sejak aku siuman ia terus tersenyum padaku sampai sekarang, tak seperti biasanya. Tapi aku suka senyumannya yang ini.
'Knock knock'
"ye?" Tangan Jisung meraih knob pintu dan membukanya. "Jisung-a...kajja kita berangkat. Hyungdeul sudah berangkat duluan..." ucap Yugyeom dan dibalas anggukan Jisung oppa. Aku pun mengambil handbag ku dan berdiri di samping Jisung oppa siap untuk pergi.
Kami pun berjalan di belakang Yugyeom oppa menuju mobil.
@Mobil
"Sayang...besok kita ke rumah orang tuaku..." ucap Jisung oppa. "apa mereka sudah tau?" ia menggelengkan kepalanya. "mari kita beri mereka surprise.." Aku menganggukkan kepala setuju dan lagi - lagi ia menunjukkan senyuman manisnya itu lagi. Sungguh, Jantungku bergetar dengan cepat menatapnya. Padahal aku sudah menjadi istrinya 4 tahun lebih, tapi tetap saja ia selalu membuatku terpesona seakan masih ada ribuan bagian dari dirinya yang belum kuketahui.
"oh ayolah....kalian membuatku merasa Jones..." ucap Yugyeom Oppa yang duduk di sebelah sopir. Aku pun terkekeh mendengarnya. "ah mian mian....makanya hyung... cepat - cepat nikah..." ucap Jisung dengan nada meledek khasnya. "sung...bagaimana mau nikah kalau pacar saja tak punya...haha..." tambahku. "aish...kalian berdua sama saja!" kesal Yugyeom oppa dan membuat tawa kami pecah.
20 menit kemudian....
Mobil kami terparkir rapi di depan sebuah restoran mewah milik Kibum Oppa. Sesampainya kami disambut oleh para pelayan yang berjejer rapi di depan pintu masuk. "Selamat atas kehamilannya...Mrs.Han..." ucap salah seorang dari mereka dan membungkuk ke arahku. "Nde...kamsahamnida..." aku tersenyum pada mereka.
Di dalam restoran aku menemukan sosok pria dengan tubuh yang tegap melirik ke arahku dan memberikan senyuman. "eo! Oppa!" seruku dan berlari ke arahnya. Aku memeluknya erat seakan tak mau melepaskannya. "neomu bogoshipo..." ucapku. "hehe...baru saja kita bertemu kemarin..." ucap Seungmin. "Hei....suaminya cemburu tuh..." Ucap Donghyuk oppa sambil menahan tawa. Aku melirik Jisung oppa yang memasang wajah kecewa. "ah masa cemburu sih...haha..." ucapku dengan awkward. "kami tahu (Y/n)...kami tahu Seungmin pernah suka padamu..." ucap Wonpil Oppa dan aku terkejut sambil melirik Seungmin.
"ah hyung....aku sudah move on yah..." ucap Seungmin. Aku melirik Jisung yang memilih pergi duduk di samping Seungmin oppa. "tuhkan min...si Jisung ngambek tuh..." ucap Yugyeom Oppa sambil tertawa. Akupun mengambil duduk di sebelah kanan jisung dan kiri Jinwoo Oppa. "oppa...jangan ngambek gitu dongg...please...." ucapku. "iya - iya... kamunya sih..." ucap Jisung. Kami pun mulai memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life of a Princess | H.JS (✔)
FanfictionKim Y/n adalah ratunya Korea Selatan, dia seorang model yang cantik, genius, kekayaannya melimpah dan dia mendapatkan segalanya yang ia inginkan. Namun, satu hal yang berasifat abstrak yang tak ia miliki yaitu 'kasih sayang'. Dia punya 6 kakak laki...