Beberapa orang stylist sedang sibuk merias (Y/n) se-cantik mungkin. Gaun yang dikenakan (Y/n) merupakan gaun pilihan Mr.Han dan untung ukurannya pas. Dari modelnya (Y/n) sudah dapat menebak harga gaunnya ratusan juta karena di hiasi dengan krystal-krystal yang ada di gaun tersebut.
(Y/n) POV
"Wahhh....kau terlihat sangat cantik (Y/n)..." Ucap managerku yang baru saja masuk. Aku tersenyum padanya. "gomawo..." balasku. "Kau cocok jadi iklan Gaun pernikahan..." ucapnya lagi dan hanya kubalas dengan senyuman.
'(Y/n)....hari ini kau harus banyak senyum! lupakan Hyunjin sementara.... hari ini hari bahagiamu dengan Jisung!' Batinku. "(Y/n)..." panggil seorang namja di belakangku yang notabene nya adalah Oppa kandungku Kim Jinwoo. "nde oppa?" tanyaku. "kau...sangat cantik dengan gaun itu..." ucapnya. "gomawo..." balasku.
Tak lama para stylist merapikan alat - alatnya dan pergi meninggalkan ruanganku. "Seungmin oppa mana?" tanyaku. "di ruangan Jisung...calon suami mu gugup tuh..." terlihat Jinwoo oppa menahan ketawanya. Akupun juga memalsukan ketawaku dihadapannya. Jujur saja akupun gugup. Entah kenapa aku takut ada yang salah ketika kami mengucap janji.
Kami mengundang banyak orang seperti kolega bisnis dari Mr.Han dan Donghyuk oppa, Beberapa teman lama smp ku, teman Kibum oppa, dan Oppaku yang lain membawa teman groupnya.
'Drap drap drap'
Jujur, Seungmin Oppa terlihat sangat tampan dengan jas itu. Bak seorang pangeran bersayap putih yang ada di drama Boys Before Flower. Tak heran ia memiliki banyak fans di sekolah walaupun ia hanya murid biasa.
"Hyung... acaranya akan segera dimulai..." Ucapnya dan dibalas dengan anggukan oleh Jinwoo Oppa. "Kajja..." Tangannya terulur padaku dan aku menggenggam tangannya. Kami berjalan dari ujung karpet merah hingga ke hadapan Jisung.
Ia tersenyum padaku tetapi aku dapat melihat tubuhnya bergetar gugup. Aku menahan tawa melihatnya, entah kenapa ia terlihat lucu. Tangan Jinwoo oppa menyerahkan tanganku pada Jisung. Tangannya dingin dan sedikit berkeringat. Kami pun berdiri di hadapan sang pastor dan ia mulai berbicara.
.
.
.
.
Setelah kami selesai mengucap sumpah, aku dan Jisung oppa berkeliling mengunjungi para tamu. Jujur aku lelah menampilkan senyumanku. Tanganku kukalungkan di lengan Jisung dengan erat. Sesekali ia melirikku dan tersenyum. "kau lelah?" tanyanya. Aku hanya tersenyum membalasnya. Aku tak mau ia menjadi khawatir dan berlebihan.
"Aigoo...uri (Y/n) lebih duluan menikah daripada Jinwoo..." ucap Seungyoon oppa padaku. "hehe..." balasku. "chukae..." ucap para member Winner padaku. "Nde...kamsahamnida..." ucapku dan Jisung oppa berbarengan. Lalu kami kembali mengelilingi hall mencari Yugyeom Oppa.
"annyeong....(Y/n) ssi... chukae... kau sudah dewasa rupanya..." ucap salah satu member Got7 yaitu Bambam. "Nde...kamsahamnida oppa... Yugyeom Oppa eodiseo?" tanyaku. "ia sedang ke toilet sebentar. By the way... kalian sangat cocok...aku duluan yah..." "nde..." balasku.
.
.
2 jam berlalu, para tamu undangan pun mulai kembali ke rumahnya masing - masing. Begitu juga denganku dan Jisung oppa. Kami dalam perjalanan pulang di antar oleh Sopirnya Kibum Oppa. Jisung oppa menyenderkan kepalanya pada jok mobil dan aku hanya meliriknya yang kelelahan. "besok sekolah?" tanyaku karna besok adalah hari Senin. "tidak. kita ijin 2 hari" Aku mengangguk mengerti.
Selama perjalanan hanya keheningan yang mengisi. Hingga aku mendengar....
'Duk.....duk...duk...'
Aku melirik ke sebelahku dan sempat tertawa melihat kepala Jisung oppa yang beberapa kali terjedot kaca mobil. Karena kasihan aku menarik kepalanya untuk menyender di bahuku. Rambutnya wangi maskulin dan mengingatkanku pada Hyunjin. Sikapnya padaku mulai berubah hari ini. Biasanya ia cerewet dan menyebalkan. Namun hari ini ia menjadi pria yang lebih diam dan perhatian (?).
20 menit berlalu....
Akhirnya kami sampai di rumah setelah perjalanan yang lumayan karena macet. "Oppa....bangun....kita sudah sampai..." ucapku sambil mengelus kepalanya. "hmmm..." Ia menerjapkan matanya, melihat sekitar, lalu menatapku. "Eo-o....mian (Y/n)-a..." ucapnya. "gwaenchanna..." aku tersenyum padanya. Ia terdiam menatapku, "w-wae? apa ada yang salah??" tanyaku dan ia menggelengkan kepalanya. "Kajja..." ajaknya. "bantu aku...kau lupa ya...gaun ku bagaimana" ucapku. "oh iya hehe...maaf..." tangannya terulur padaku dan aku memegangnya.
Kami berjalan menuju kamarku dan seorang Sopir keluar dari kamarku. Kutebak ia menaruh tas milik Jisung oppa. Sebelum masuk ke kamar aku melirik ke arah Ruang keluarga namun tak menemukan kehadiran Seungmin Oppa disana. "mencari siapa?" tanya Jisung. "Seungmin Oppa..." aku pun masuk ke kamar. Sontak mataku terbelalak pada apa yang terjadi di kamarku.
"What the hell...." ucapku. "bhahahaha...." ia malah sibuk tertawa. "haduhh menyusahkan saja. Jadinya kan harus membersihkan bunga - bunga itu dulu..." ucapku kesal. "sudahlah....hargai yang buat. Susah loh itu bikinnya...Aku mandi duluan yah...udah lengket banget nih..." aku mengangguk dan duduk di meja riasku.
Kutatap wajahku dengan seksama lalu mulai memakai makeup remover. Aku melirik pergelangan tanganku dan melihat lukaku hampir menghilang.
'Sebentar lagi aku mulai sibuk dengan pemotretan...' batinku.
10 Menit Kemudian....
Aku melirik ke arah kamar mandi dan melihat Jisung oppa yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk. "oppa....sini..." panggilku. "hmm?" ia berjalan ke arahku dan aku menepuk bangku yang ada di sebelahku. "duduk.." ucapku dan aku mengambir hair dryer. Ia terdiam menatap cermin sementara aku berusaha mengeringkan rambutnya. Wah, aku senang sekali. Pertama kalinya aku mengeringkan rambut orang lain. Bukankah ini romantis? eh lupakan hahaha...
"(Y/n)..."
"Wae?" tanyaku masih fokus dengan rambutnya.
"Aku baru sadar kau secantik ini..." Mendengar itu sempat membuatku shock dan wajahku memerah.
"jadi selama ini kau menganggap aku ini jelek???"
"eh...bu-bukan begitu...."
"haha iya iya...gomawo Jisung..."
"untuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life of a Princess | H.JS (✔)
FanfictionKim Y/n adalah ratunya Korea Selatan, dia seorang model yang cantik, genius, kekayaannya melimpah dan dia mendapatkan segalanya yang ia inginkan. Namun, satu hal yang berasifat abstrak yang tak ia miliki yaitu 'kasih sayang'. Dia punya 6 kakak laki...