1

7.8K 491 25
                                    

Drrt.. Drrt..

Soobin yang sedang bercermin di layar hp nya langsung tersenyum begitu melihat nama yang tertera di notifikasi. Pagi ini Soobin berniat untuk memberi kejutan ke pacarnya, Shuhua. Soobin ga bilang kalau dia dateng ke rumah Shuhua dan tentunya membawa makanan
kesukaannya.

Shuhua
Soobin aku mau ngomong tapi lewat chat aja ya
Mulai hari ini lebih baik kita ga saling ketemu lagi
I'm so sorry, bin

Berkali-kali dibaca pun Soobin yakin bahwa apa yang baru saja ia baca ini nyata. Ini bukan mimpi, Shuhua baru aja mutusin dia begitu aja. Tiba-tiba Soobin merasa kecewa dan marah, selama ini dia dianggap sebagai apa sama Shuhua sampai tega kayak gini. Soobin menekan bel rumah Shuhua berulang kali, dia ga peduli kalau di rumah itu ada orang tua Shuhua juga. Tidak lama Shuhua membuka pintu dan terkejut melihat Soobin yang sudah berdiri di depannya dengan tatapan yang tidak bisa ia tebak.

"Soobin? Kamu sejak kapan-"

"Kamu gabisa kayak gini Shuhua, kamu harus kasi tau aku alasannya." Ucap Soobin.

Shuhua terdiam lalu menunduk, ia tidak berani menatap Soobin. Hal itu hanya membuatnya semakin merasa bersalah. Soobin mengangkat wajah Shuhua sehingga gadis itu bisa melihat wajahnya.

"Aku ga akan pergi sebelum denger alasannya, kalau kamu kasi tau aku janji bakal nurutin
apa yang kamu mau." Ucap Soobin lembut.

Mendengar itu Shuhua mulai terisak, air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya pecah. Melihat itu Soobin hanya bisa terdiam, hatinya juga sakit melihat hal ini. Keduanya sama-
sama hancur.

"Ini yang terbaik buat aku dan juga kamu, aku harap kamu bisa terima ini." Ucap Shuhua di sela-sela tangisnya.

"Tapi kenapa?! Aku ada salah? Kamu ada masalah atau gimana?!" Tanya Soobin yang mulai
kesal dengan sikap Shuhua.

"Aku ga pernah suka sama kamu,aku pacaran sama kamu karena aku mau hilangin stres aja. Ga lebih.Aku akhirnya sadar kalau ini salah, aku minta maaf karena udah manfaatin perasaan kamu" Jawab Shuhua.

Mendengar itu Soobin langsung terdiam, walaupun sebenarnya ia ingin bertanya lagi tapi entah kenapa mulutnya terasa kaku. Soobin hanya bisa tersenyum tipis lalu menatap Shuhua sekali lagi.

"Walaupun perasaan kamu ga tulus ke aku, tapi aku tetap menghargai semua momen bersama
kita. Perasaanku ke kamu serius Shuhua"

***

Di dunia ini pasti akan selalu ada pertemuan dan perpisahan. Dan Soobin ga nyangka kalau dia bakal berpisah dengan Shuhua, yang udah pacaran dengan dia dari jaman sma. Makanya sekarang dia bisa dibilang galau, daritadi cuma ngaduk-ngaduk es tehnya.

"Galau bos?" Tanya Sanha terus duduk di depannya Soobin.

"Ciee galau haha" ejek Haechan yang baru dateng.

Soobin ga mempedulikan celotehan kedua temennya yang ga penting itu. Dia masih diem aja, mukaknya sedih banget. Sanha sama Haechan jadi ngakak liatnya.

"Pasti lagi bayangan masa-masa indah waktu pacaran tuh" kata Haechan terus ketawa bareng Sanha.

Soobin cuma mendengus kesal. Jadi temen bukannya menghibur malah ngetawain.

"Udahlah cewek masih banyak, ga perlu galau." Kata Sanha.

"Tumben bener lo. Lagian kan lo itu kaya dan ganteng, walaupun ga seganteng gue sih ya. Yakin aja pasti ada yang mau sama lo." Ucap Haechan terus minum es tehnya Soobin.

"Ini punya siapa ya?!" Tanya Haechan habis minum.

"Telat!! Udah habis baru nanya" balas Soobin ketus.

[1] Give and Take || Lia x Soobin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang