17|Selow

45 0 1
                                    

X Semester 2

Hadirnya cinta memang tak bisa di tebak. Tapi... Kalau mau bahagia cintai yang pasti!

✒️Gadis Penulis✒️

"Tak ku sangka...
Semua seperti ini.
Semua yang Indah...
Berubah jadi Sirna"

Gadis yang duduk bersandar pada sofa itu terlihat asik memejam sembari terus menyenandungkan lagu yang diputar melalui ponselnya.

"Tak habis pikir...
Kau tega seperti ini.
Meninggalkan aku...
Tanpa satu kepastian."

Dewi mulai menghayati, matanya masih memejam dengan raut meyakinkan.

Rasya yang mendengar itu terlihat tertawa geli. Pria yang baru saja balik dari dapur untuk menambah isian gelasnya itu tampak bersandar pada pintu dapur.

Lumayan juga bisa mendengar konser gratis. Ya meskipun suaranya masih kalah jauh dari suara merdu milik Rasya.

"Ku hanya bisa berharap
Kau bahagia di sana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatku"

Dewi makin emosional, gadis itu memilih lagu yang tepat sesuai suasana hatinya.

Perasaan galau, ditambah lagu patah hati membuat keadaan makin ambyar.

"Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti-"

Dewi mendelik, gadis itu membuka matanya yang kini basah menatap sosok yang dengan santainya mengambil ponsel Dewi membuat kegiatan bernyanyinya terusik.

"RASYA... LO NGAPAIN SIH?"

Dewi berteriak murka, gadis itu mengusap pipinya yang basah dengan kasar lalu beralih memukul Rasya dengan brutal.

"Gue itu, lagi galau Sya! Please lah ngertiin gue! Kalau nggak, pulang aja sana!"

Rasya memutar bola matanya, meletakkan gelas berisi teh hangat yang baru saja ia buat.

Dengan santai pria itu mengabaikan Dewi, dia memilih bangkit dan meletakkan ponsel diatas meja.

"Kalau lagi patah hati itu jangan denger ya mellow. Bisa abis air mata lo nangis terus."

Dewi merengut, hanya mendengus acuh mengabaikan Rasya yang kini menekan tombol play pada ponsel Dewi.

Suara nada terdengar, bertepatan dengan itu Rasya memulai aksinya. Berjoget tak jelas memutar-mutar tubuhnya asik.

"Sudah biasa diriku ditinggalkan
Diacuhkan dan dicampakkan
Oleh orang yang kucinta."

Dewi menatap Rasya tak percaya, pria itu bahkan hapal benar dengan lagu yang diputar.

Semakin lama Rasya terlihat makin asik, memutar tubuhnya dan sesekali menampilkan raut lucu membuat Dewi tak tahan untuk tidak tertawa.

"Menyakitkan tapi tak kurasakan
Kupasrahkan semua pada Tuhan
Yang telah mengatur semua"

Rasya mengulurkan tangan, mengajak Dewi agar mau ikut bangkit dan berjoget bersamanya.

Dewi awalnya menolak, tapi melihat tingkah asik Rasya akhirnya ia mau bergabung.

"Jalanku dan juga jodohku
Di mana pun, kapan pun itu"

Keduanya saling berpegangan, sembari menyenandungkan lagu dan berdansa dengan amatir.

"Karena ku selow, sungguh selow
Sangat selow, tetap selow
Santai, santai, jodoh gak akan kemana"

Keduanya semakin menggila saja, saling berputar dan mendorong satu sama lain berusaha menguasai tempat.

Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang