X Semester 2
Aku rasa aku sudah mulai jatuh pada pesona sosok itu.
✒️Gadis Penulis✒️
Kantin terlihat penuh, Dewi dan Ayu kini duduk berhadapan menanti Rasya dan Ethan yang tengah memesankan makanan untuk mereka.
Setelah hampir tiga minggu penuh tak saling bertegur sapa kini keempatnya kembali memulai kegiatan kumpul dan cerita seperti biasa.
Dewi baru saja mematikan ponselnya, usai mengabari sang ibu mengenai kegiatan ujiannya yang cukup membuat otak frustasi.
"Dew, kira-kira gue berhasil masuk IPS 1 nggak ya?"
Ayu memangku dagunya gadis itu memandang Dewi dengan perasaan sarat akan rasa khawatir.
"Pasti, gue yakin kok lo bisa. Lo kan udah belajar keras sejauh ini."
Dewi menepuk pundak gadis itu pelan. Ayu tersenyum meraih tangan sahabatnya.
"Makasi ya udah mau bantuin gue. Makasi juga karena udah mau ngertiin egoisnya gue."
Dewi mengangguk, tersenyum hangat meski hatinya berteriak sakit.
"Dew. Lo beneran nggak apa kan kalau gue sama Rasya?"
"Lo beneran nggak suka kan sama dia?"
Dewi mengernyit, tertawa pelan dan kembali menarik tangannya dari genggaman Ayu.
"Kenapa nanyain itu?"
"Ya gue masih belum yakin aja. Selama ini kan kalian deket, lo juga udah tau Rasya suka sama lo. Apalagi dia perhatian banget."
"Lo nggak baper kan Dew?"
Dewi mematung gadis itu hanya menghela dan berkedip bingung.
Sebenarnya, pertanyaan Ayu juga merupakan tanda tanya besar di hati Dewi.
Kalau ditanya suka atau nggak, Dewi juga bingung.
Dia sayang sama Rasya.
Cuma masih terlalu abu-abu.
Dewi takut, ini cuma perasaan sayang yang sama seperti sayangnya dia ke Ethan dan Ayu.
"Dew-"
"Makanan datang..."
Ayu mendengus, Dewi belum menjawab pertanyaannya tapi Rasya dan Ethan malah keburu dateng.
Dewi juga sih, lama jawabnya. Pake mikir segala, jadi dateng kan tu curut dua.
"Akhirnya makan juga. Gue udah laper banget tau nggak, dari tadi ngantri di sana berasa mau pingsan." papar Rasya yang langsung mendapat decihan dari Ethan.
"Hmm.. lebay, caper nih pasti. Mentang-mentang jarang ketemu, pengen banget di perhatiin tuh!"
Rasya menyengir, menyantap mie ayam dengan lahap.
Sementara Ethan meraih sendok dan garpu di tangan Dewi. Mengelapnya dengan tisu sebelum di kembalikan lagi pada gadis itu.
"Ekhem, mulai-mulai sok perhatian nih. Biar di puji paling perduli!" teriak Rasya mengikuti nada Ethan membuat pria itu mendengus.
"Yeu... Dasar sirik!"
Ayu dan Dewi terkekeh, rindu juga dengan pemandangan ini.
"Oh ya, tadi gue nggak sengaja denger Bima bahas soal nge-band. Kalian mau tampil ya, tampil dimana?"
Rasya menelan mie ayamnya dengan susah payah. Memastikan semuanya masuk sebelum menjawab pertanyaan Ayu.
"Kebetulan kita ada janji buat isi pensi gitu di sekolah adiknya Shaka. Jadi guest star gitu lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]
Novela JuvenilKarena terlalu asik memendam, aku kehilangan Karena bersikap terlalu naif, kita berjarak Karena terlalu mementingkan gengsi, aku melukai Dan karena mu... Kini aku paham makna mencintai Kisah ini, untuk kamu Yang sempat hadir lalu menghilang Timbul...