Pendaftaran
Dasar cinta!
Belum kenal namanya saja, sudah merasa jadi yang paling dekat!✒️Gadis Penulis ✒️
Dewi melangkah santai menapaki koridor sekolah sembari terus menghapal materi yang baru saja dipelajari kemarin.
Hari ini ia akan menjalani tes lagi, Dewi sangat berharap tesnya bisa lancar dan ia bisa diterima.
Ini kesempatan terakhir, kalau gagal Dewi nggak tau mau daftar dimana.
"Dewi..." Teriakan itu membuyarkan hapalannya. Langkahnya terhenti dengan tubuh yang reflek berbalik.
Seorang gadis terlihat berlari kearahnya. Dengan tas punggung kecil berwarna putih, serta seragam putih biru yang langsung membuat Dewi mengenalinya.
"Ayu? Lo ngapain disini?"
Namanya Ayu Prameswari, teman satu sekolah Dewi yang juga direncanakan akan mendaftar jurusan IPA di Taruna Sakti.
"Mau tes lah ngapain lagi?"
"Tara... Gue daftar IPS juga dong. Keren nggak tuh?" tunjuknya dengan senyum mengembang memamerkan surat pengajuan seleksi peserta didik baru.
Dewi melengos, gadis itu mendengus sebal menampilkan raut mengejek.
"Katanya kalau nggak dapet IPA mau daftar sekolah lain."
Ayu terkekeh. Mengacak rambutnya pelan mengalihkan rasa malu.
Dan dari sini kita tau satu hal, bahwa Ayu Prameswari dan juga Dewi Alexa memiliki nasib yang sama.
Ya, sama-sama gagal dalam mendaftar jurusan yang diidamkan.
"Heheh nggak deng, becanda itu. Gue kan kasihan kalau lo ditinggalin sendiri. Kalau ada gue kan jadi nggak keliatan jomblonya." candanya membuat Dewi mendengus sebal.
"Serah lo deh."
"Yaudah yuk ke kelas. Bentar lagi kayaknya mulai."
Kedua gadis itu melangkah beriringan. Menapaki koridor sekolah yang mulai ramai sebelum kemudian berbelok memasuki ruang satu tempat diadakannya tes seleksi untuk pendaftar jurusan IPS.
"Eh Dewi, mau tes ya? Masuk aja, bentar lagi juga pengawasnya dateng."
Dewi tercekat, matanya berkedip lucu menatap sosok yang kini berdiri diambang pintu.
Teman coklat Bara.
Duh sial, Dewi berdebar lagi.
"Dew." panggil Ayu pelan sembari menyiku lengan Dewi membuat gadis itu tersadar.
"Ah iya kak. Ini juga mau masuk."
Tubuh Dewi membeku, jantungnya seakan meledak kala pergelangan tangannya ditahan oleh Putra. Gadis itu jadi merinding sendiri mengingat susana hatinya yang tak karuan.
"Ada apa ya kak?"
Dewi menahan diri sebisa mungkin agar suaranya tidar terdengar gugup. Meskipun sebenarnya ia udah deg-degan setengah mati. Rasanya jantungnya mau loncat aja tau nggak.
"Sialan, Bara sialan. Kandangin kek temen lo, bikin jantungan ini woi!"
"Jangan panik ya. Gue yakin lo bisa lulus."
Dewi menahan nafas, kala tubuh pria pemberi coklat itu mendekat dan berbisik di telinganya.
Sementara seisi kelas tengah menonton keduanya sambil sesekali berbisik.
![](https://img.wattpad.com/cover/184097475-288-k918257.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]
Genç KurguKarena terlalu asik memendam, aku kehilangan Karena bersikap terlalu naif, kita berjarak Karena terlalu mementingkan gengsi, aku melukai Dan karena mu... Kini aku paham makna mencintai Kisah ini, untuk kamu Yang sempat hadir lalu menghilang Timbul...