X Semester 2
Yang tak serius di dambakan, yang perduli di abaikan. Aku nggak tau bisa sejahat itu sama kamu!
✒️Gadis Penulis✒️
Kalau bagi kebanyakan orang, upacara itu melelahkan dan membosankan. Maka Dewi justru menjadikan kegiatan rutin ini sebagai satu peluang baik.Disaat orang-orang mengeluh karena harus berdiri berlama-lama dibawah terik sinar matahari yang panas, Dewi justru merasa bersyukur bisa berada di barisan paling depan.
Jika yang lain memilih ngobrol saat amanat pembina upacara terus membicarakan hal yang itu-itu saja.
Maka gadis itu akan tetap teguh menatap lurus ke depan.
Dia Dewi Alexa, hanya remaja biasa yang tidak sepopuler teman-teman sebayanya.
Dewi Alexa bukan primadona sekolah, bukan juga si gadis cerdas yang punya segudang prestasi. Ia hanya seorang siswi dari jurusan Ips yang berharap bisa menggenggam masa depan cerah.
Bukan. Dewi bukan gadis disiplin seperti yang kalian bayangkan.
Dia juga sama seperti siswa lain. Tidak begitu taat akan peraturan.
Sama seperti sekarang, jangan kira ia tengah memperhatikan pembina upacara kalau nyatanya dari tadi matanya nggak lepas dari satu sosok pria yang berdiri tegak di barisan regu penyanyi.
Iya, satu sosok dengan mata sipit, kulit putih dan senyum paling memikat yang selalu jadi alasan Dewi terus semangat tiap kali mengikuti upacara.
Namanya Putra Angkasa. Siswa kelas XI yang berhasil memikat Dewi pada pertemuan pertama.
Dengan tepukan sederhana pada pundak Dewi, pria itu berhasil mengalirkan perasaan aneh yang terus mengusik ketenangan hati.
Oh ya, kenalkan juga. Dewi Alexa. Gadis berambut hitam sepinggang yang tengah berdiri tegak di barisan paling depan.
Masa bodoh dengan sinar matahari yang berusaha mengusik, gadis itu tak akan bisa tumbang sekalipun ribuan meteor menjatuhinya.
Ya kiasannya sih begitu, karena Putra ia merasa kakinya telah di rekatkan di tempatnya berdiri saat ini. Terlalu kuat hingga sekedar melangkah mundur saja rasanya sulit.
Pembacaan doa telah usai, pemimpin upacara terlihat melangkah maju memberi hormat pada pembina upacara.
"Lapor upacara pada hari ini, senin 29 Juli 2019 telah dilaksanakan. Laporan selesai."
"Bubarkan!"
"Siap bubarkan."
Pemimpin upacara mengambil langkah mundur. Kembali ke posisi semula dan bersiap memberikan aba-aba lanjutan setelah pembawa acara berbicara.
"Kepada pembina upacara, hormat... grak!"
Dewi menoleh, gadis itu memberi penghormatan bersamaan dengan siswa lain tepat ketika pemimpin upacara memberi arahan.
Setelah usai. Dewi menoleh lagi, melempar senyum pada sosok yang masih sibuk berbincang bersama anggota lain dari regu penyanyi.
Tapi sedetik kemudian gadis itu merengut. Menyunggingkan senyum kesal ketika sosok yang menjadi semangatnya terhalang oleh wajah dari pria paling menyebalkan.
Bara Arcaka, cowok yang masuk daftar hitam di hati Dewi. Cowok yang sejak kali pertama mereka bertemu sudah membuatnya merasa risih sendiri.
Kalau Putra itu ibaratnya penyemangat, maka sosok kakak kelas bernama Bara itu adalah salah satu pembangkit insecure Dewi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]
Novela JuvenilKarena terlalu asik memendam, aku kehilangan Karena bersikap terlalu naif, kita berjarak Karena terlalu mementingkan gengsi, aku melukai Dan karena mu... Kini aku paham makna mencintai Kisah ini, untuk kamu Yang sempat hadir lalu menghilang Timbul...