32|Cicak Di Dinding

23 1 0
                                    

X Semester 2

Kita sudah lama mengenal, sudah terlalu dekat untuk merasa sungkan. Jadi kemarilah, biar ku bantu menenangkan resah mu.

✒️Gadis Penulis✒️

Ayu menatap Rasya yang kini di obati oleh penjaga UKS. Gadis itu tampak bersandar pada tembok diluar dengan Bima dan Shaka disebelahnya.

Sementara Ethan? Pria itu sedang menghadap BK untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Ya, Ayu sengaja melaporkannya, biar bagaimanapun dia kesal akan tindak kekerasan yang pria itu lakukan. Terlebih karena Dewi.

"Perasaan dari kemarin kita mepet tembok mulu ya, Bim?"

"Udah kayak cicak." seloroh Shaka membuat Bima di sebelah Ayu langsung terpekik geli.

Pria itu menggoyangkan tubuhnya, mendongak mengintip Shaka di sebelah kiri Ayu.

"Cicak-cicak di dinding."

"Diam-diam merayap."

Shaka menoleh, melihat tingkah Bima pria itu jadi ikut terbius arus.

"Datang seekor nyamuk."

"Hap."

Keduanya saling melompat, menangkap satu sama lain membuat Ayu mengumpat sebal.

Pada ngapain sih?

"Lalu di tangkap!"

Ayu tu bingung, kenapa sih nggak ada manusia bener di X Ips1. Semuanya pada idiot. Nggak Shaka, nggak Bima dua manusia ini sama aja.

"Lo berdua pada punya otak kagak sih? Bisa nggak bersikap seperti manusia normal, sebentar aja?"

Bima dan Shaka saling pandang. Mencebik sebal dengan gaya sok cantik melepas rangkulan lalu kembali ke sisi Ayu.

"Lo tu ya, makannya apaan sih galak bener!" celetuk Shaka menatap langit-langit koridor.

"Makan nyamuk kali." teriak Bima membuat keduanya kembali saling memandang.

Bima menaik turunkan alisnya. Shaka tertawa lebar di sebelah sana.

Ayu mengacak rambutnya. Mengumpat sebal sebelum menoyor keduanya bersamaan.

"Paan sih lo?" keluh Bima tak suka.

"Sahabat lo berdua itu lagi UKS. Bisa nggak, kalau nggak bisa bantu paling nggak jangan banyak tingkah?"

"Heran ya gue ama lo berdua, jalan pikirannya tuh kayak bukan manusia gitu!"

"Iya kita kan cicak!"

Bima dan Shaka merajuk, kembali mepet ke tembok dengan malas. Ayu tak asik, terlalu galak.

Ayu menoleh, menatap Shaka yang kini pura-pura menghitung jari.

Matanya beralih menatap Bima yang mengeluarkan sebatang rokok bersiap menyulutnya.

"Ini sekolah. Bisa nggak jangan ngerokok disini, mau gue laporin guru lo?"

Bima mendengus. Memasukkan kembali rokok beserta korek api.

"Bawel. Padahal nggak ada yang liat juga kan!"

Ayu mendesah panjang. Menghela nafas penuh kelelahan, dia berbalik menatap Rasya yang masih belum selesai diobati.

"Gue titip dia bentar. Mau ngurus ekskul!"

Ayu melangkah pergi meninggalkan Shaka dan Bima yang kini bergunjing menatap kepergiannya.

Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang