35|Sebuah Kepalsuan

28 1 0
                                    

X Semester 2

Maaf untuk luka dan kebohongannya, aku hanya tak ingin kamu jatuh lebih dalam.

✒️Gadis Penulis✒️

Dewi tersenyum cerah, gadis yang terlihat bersandar pada pilar koridor di depan ruang BK itu terlihat bangkit dan bergerak bersama Ayu menghampiri Rasya dan Ethan yang baru saja keluar dari ruangan.

Setelah permintaannya kemarin, Rasya setuju untuk membantu Ethan. Dewi juga berhasil meyakinkan kakaknya agar bisa sekolah dengan segera.

Dan tentang Ayu, gadis itu hanya bisa tersenyum melihat persahabatannya yang mulai pulih.

"Gimana? Berhasil?"

Rasya mengangguk, menepuk dadanya penuh percaya diri.

"Pastilah, gue ini yang bantuin."

Ethan mendengus, menoyor kepala Rasya namun juga akhirnya ikut tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

"Sebenarnya lo pantes dapet itu."

"Tapi karena lo baik mau nolong gue. Makasih ya, kita baikkan aja gimana?"

Ethan mengulurkan tangannya. Rasya menjabatnya hangat. Keduanya tampak bertos-ria lalu berpelukan sekilas menepuk pundak satu sama lain.

"Gue masih dendam sih karena dibikin babak belur begini."

"Tapi nggak apa deh lo temen gue, itung-itung juga biar bisa kembaran sama Dewi kan."

"Sama-sama terluka karena 'teman', ya nggak?"

Dewi mendengus. Hanya bisa mendecih mendengar penuturan pria itu.

Ayu yang kembali merasakan kedekatan diantara mereka tampak tak hentinya mengukir senyuman.

Semoga ini bukan mimpi!

"Gue seneng deh kita bisa kumpul lagi. Gue harap, pertemanan kita bisa kayak dulu lagi ya?" ujar Ayu membuat Dewi dan Rasya spontan saling memandang.

Mungkin Rasya benar. Dia dan Dewi itu sama, sama-sama dilukai oleh orang yang dianggap dekat.

Sama-sama jatuh pada sosok yang salah. Sama-sama ingin menggenggam apa yang sudah hancur.

Dan hari ini, keduanya sama-sama merasa bersalah akan ucapan Ayu barusan.

"Pastilah, persahabatan kita kan kekal abadi. Meskipun sempat hampir rusak, pasti masih bisa di perbaiki."

Ethan mengucapkannya dengan hati yang tulus dan penuh harap, lalu di terima penuh keyakinan oleh Ayu.

Sementara Rasya dan Dewi, keduanya hanya bisa diam menjadi sosok yang paling dungu.

Diantara mereka yang bersukacita Rasya dan Dewi justru menutupi muramnya hati, menyembunyikan ketakutan pribadi hanya karena tak ingin melukai yang lain.

Mereka menganggap yang terjadi adalah salah keduanya. Yang terjadi hanya tentang mereka yang tak bisa mengendalikan rasa satu sama lain. Jadi dibandingkan merasa penuh harap, keduanya justru tengah berusaha terlihat baik-baik saja.

"Pokoknya kalian janji ya, kita bakalan jadi best friend forever."

"Janji?" tanya Ayu yang kini mengangkat telapak tangannya yang langsung di terima baik oleh Ethan.

Dewi dan Rasya kembali saling berpandangan, dengan kegelisahan yang sama keduanya ragu-ragu mengulurkan tangan.

"Kita pasti bakalan selalu bareng-bareng." ujar Ethan.

Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang