X Semester 2
Apapun alasannya, tolong jangan terluka karena aku.
✒️ Gadis Penulis✒️
Dewi menutup teleponnya dengan bingung. Gadis itu baru saja selesai bertukar cakap dengan Ethan lewat panggilan suara.
Dewi bangkit, bergerak ringkih menuju jendela kamarnya. Tubuhnya masih terasa ngilu, padahal kemarin ia sudah menelan banyak obat pereda nyeri.
"Kira-kira, Ethan kenapa ya?" Dewi merenung, gadis itu mendongak menatap lurus langit biru tanpa awan dari jendela yang terbuka.
Mendengar suara Ethan tadi entah kenapa Dewi jadi merasa khawatir. Nada bicara pria itu terdengar tak biasa, semacam ada yang berusaha dihindari.
Dewi menoleh. Gadis itu berbalik kaget menatap sosok yang kini berdiri di ambang pintu.
"Ayu? Kamu kesini, bukannya masih jam sekolah ya?"
Entah apa yang terjadi hari ini, Dewi juga penasaran.
Tadi Ethan menelepon untuk izin bolos menjenguknya, sekarang yang datang justru Ayu. Apa ini kejutan? Apa mungkin di belakang sana ada teman satu kelasnya yang ikut bolos untuk menjenguk?
Sepertinya mustahil.
Ayu masuk tanpa suara. Gadis itu terlihat menatap Dewi dengan tatapan nanar dari kedua mata basahnya.
Ayu bersimpuh di depan gadis itu. Menjatuhkan tubuhnya lalu terisak.
"Ay. Kamu kenapa?"
Dewi ikut berjongkok, meski tubuhnya serasa ingin remuk tapi ia tak tega melihat Ayu yang menangis.
Ayu mengangkat wajah, memandang Dewi dengan raut penuh kepedihan.
Tangannya menyatu, penuh dengan isarat memohon.
"Gue tau, gue egois!"
"Gue tau gue salah."
Ayu menarik nafas dalam, kalimatnya terputus-putus oleh isak.
"Tapi gue cuma pengen bahagia Dew."
Dewi masih tak paham. Merasa bingung akan apa yang gadis ini bicarakan.
Tapi Dewi yakin satu hal. Jika Ayu separah ini, pasti ada sesuatu tak baik yang terjadi.
"Gue, cuma mau lo pergi dari hidup gue. Tapi tolong jangan bawa Rasya dan Ethan bersama lo!"
"Gue udah bilang kan, gue sayang sama mereka."
Dewi berusaha menahan diri. Jujur hatinya hancur namun perasaan bingung juga tak ter-elak kan.
"Ini ada apa sih Ay? Ada masalah apa?"
Tangis Ayu makin pecah. Gadis itu menatap Dewi nyalang. Tangannya bergerak menunjuk Dewi.
"Gara-gara lo, hari ini Ethan mencetak rekor."
"Dia berhasil mukul Rasya sampai babak belur, dan pada akhirnya dia di skors."
Dewi termundur, gadis itu menggeleng pelan merasa tak percaya.
Jadi ini alasannya, kenapa Ayu bisa sehancur itu?
Apa mungkin ini juga alasan yang sama kenapa Ethan seolah meminta izin untuk menjadikannya tempat pelarian?
"Lo puas sekarang? Mereka berdua terluka karena ulah lo!"
"Lo seneng kan sekarang Dew? Karena lo persahabatan kita hancur?"
Dewi menggeleng. Gadis itu hanya bisa menangis mendengar penuturan Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Penulis|Versi Revisi [TAMAT]
Teen FictionKarena terlalu asik memendam, aku kehilangan Karena bersikap terlalu naif, kita berjarak Karena terlalu mementingkan gengsi, aku melukai Dan karena mu... Kini aku paham makna mencintai Kisah ini, untuk kamu Yang sempat hadir lalu menghilang Timbul...