"Jangan salah! Semua orang sudah mengerti alasan kenapa sekolah memilih bungkam."
"Kenapa?"
"Selain karena kedudukan keluarga Kang Taehyung yang seperti kalian tahu bahwa ketiga pembuat onar itu selalu aman, juga karena Yoon Hechul yang memulai pertengkaran itu lebih dulu." Mendengar itu, Rheya sontak mengernyit. Kedua irisnya memicing, menatap ragu. Siapa yang berani mencari masalah dengan Jeong Jimin? Yoon Hechul? Gila!
"Tunggu! Aku punya rekamannya," ujar Eunjung seraya berlari menuju bangkunya, membuat Se Joo, Minju, Yusi, dan Rheya sendiri memerhatikannya. Lalu tak lama ia kembali, menunjukkan sebuah video amatir yang berhasil membuat Rheya menegang seketika—merasakan kengerian yang merayap perlahan tatkala mulai diputar.
Di waktu itu juga, manakala Jimin dan Hechul saling memberi bogem satu sama lain, sepanjang koridor bahkan tak berani berkutik, hanya mengandalkan ide picik yang mendadak mampir untuk merekam lewat ponsel mereka. Seolah sengaja untuk dijadikan bahan gunjingan dalam beberapa hari ke depan, atau barangkali lebih parah dengan menyebar-luaskan dengan sorakan mereka.
Picik. Picik sekali.
Jika tidak ingin terlibat, paling tidak gunakan otakmu untuk mengerti situasi dengan bertindak acuh dan benar-benar tidak terlibat hingga akhir, termasuk sekadar menghakimi pada akhirnya. Tidak semua hal bisa digunakan dalam konteks bercanda atau pun sekadar gurauan. Kau—hanya bukan manusia.
Alih-alih menjerit seperti itu, Rheya hanya bisa menahannya dalam hati. Merasa begitu muak dengan segala rasa yang menyumpal.
Di video itu, tampak bahwa sorak ramai memenuhi rungu, pun tak menghentikan aksi brutal yang dilakukan keduanya, terutama Jimin. Hingga pada puncak, sukses menghantarkan rasa ngeri yang tercekat dalam kerongkongan, merambat hebat memenuhi kinerja otaknya. Rheya bahkan hanya mampu berdiri seraya berkedip beberapa kali tatkala mendapati Jimin yang menghantamkan tubuh Hechul ke dinding kaca dengan hebat, membuatnya pecah dalam seketika.
Ada percakapan singkat yang tampak di sana sebelum tubuh Hechul dihantamkan, tidak terlalu jelas namun hal itulah yang tampaknya membuat Jimin semakin meledak. Dan kembali dibuat menjerit dalam hati, Hechul pun menarik kerah Jimin untuk turut terjun bersamanya. Bisa ditebak untuk yang terjadi selanjutnya.
Jeritan kembali memenuhi rungu, lebih parah. Di video itu pun tampaknya Eunjung turut syok dan penasaran dalam waktu yang bersamaan, ia pun turut merepotkan diri untuk berdesakan hanya untuk menyaksikan apa yang terjadi di bawah sana.
Tampak di bawah bahwa mereka sama-sama terjun dari lantai dua dan mendarat dengan keras di semak-semak belukar, pun tak mengurangi segala kerusakan pada tubuhnya, bukan? Di video itu, terlihat Hechul yang benar-benar tak berkutik. Sedang, Jimin masih sempat mendudukkan dirinya, berusaha bangkit dengan susah payah, lalu berjalan sempoyongan kemudian.
Gila! Jeong Jimin benar-benar tidak waras!
Namun, tampak bahwa pemuda itu baru saja mendapatkan langkah kelimanya, lalu kemudian mendadak tumbang dalam seketika, tepat pada saat Jungkook berlari ke arahnya dan nyaris meraih tubuhnya. Bahkan kendati telah jatuh dari lantai dua dan sempat mendapatkan pukulan beruntun dari Hechul, ia masih saja sadar dan bahkan mencoba berjalan? Gila!
Keringat dingin memenuhi wajahnya, pun tak mengelak jika merasakan rasa mual yang menyumpal di dalam sana. Perutnya terasa diaduk, rasa pening menghantam begitu saja manakala kembali menatap layar ponsel. Segalanya tentang Jimin, sukses menyita kesadarannya.
"Rheya, kau baik-baik saja?" Pertanyaan yang disertai guncangan pelan pada lengannya lantas membuat gadis itu tersadar, mendapati wajah teman-temannya yang menatapnya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIZE
Fanfiction[The Secret Series: Book I Of Seize] Bersama dengan tangis yang melebur dalam tawa, Taehyung baru menyadari satu hal, yang teramat berarti baginya; presensi Hwang Rheya semakin menjauh. Dan Taehyung tak akan mampu meraih gadisnya itu. Terlepas dari...