Kenyataanya: orang yang hyperaktif di media sosial lebih
cenderung (sedikit) pendiam ketika berinteraksi di dunia
nyata.Terkesan seperti kebalikannya, aku belum tahu
ini namanya pobia atau penyakit jenis apa, yang jelas
kebanyakan orang seringnya menjadikan keberadaan media sosial
sebagai alat ukur untuk membuat masalah, memecahkan sebuah
masalah, hingga lupa bahwa ada orang sekitar yang jauh
akan membuatmu lebih paham dan mengerti setiap masalah yang kau hadapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK SETIAP CANDA
PoetryBayangkan, seberapa besar rasa peduli itu (pernah ada) untukmu.