Dengan lukisan derita
Kuterlahir untuk mengunggah bahagia,Tanpa aksara tapi
Hanya bingkai-bingkai harapan
terpajang dalam ruang hampa udara,
Saat terenggut kepolosan yang ada,
Kuberharap dalam seuntai kata,
Ada satu cerita kehidupan yang mampu kurevisi,
Untuk kemudian aku bereinkarnasiKuperbaiki dan ku imbuhkan satu spasi saja,
Untuk memberimu napas berikutnyaMelupakan beban lain yang tak berujung penyelesaian,
Setidaknya hidupku sedikit lebih bermakna,
Jika kau berada disisi,
Memelukku dengan semu dan kurayu kau dengan sedikit ragu,
Meski kini hanya imajinasi,
Kutunggu kau,
Untuk mengulang nikmat malam itu.30 November 2013 pukul 23:55 ·
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK SETIAP CANDA
PoesíaBayangkan, seberapa besar rasa peduli itu (pernah ada) untukmu.