Semua hal tak masuk akal ini terjadi sekitar dua tahun lalu.
Saat dia masih tinggal bersama paman dan bibinya di mana di sana juga ada Mabayu, sepupunya yang sudah dia anggap seperti adik.
Semua berjalan sangat lancar, damai dan terasa normal seperti kehidupan yang selama ini dia lewati. Tapi, tiba-tiba seorang manusia dengan tatapan sebuas serigala bernama Mikage Ooka mengacaukan semuanya saat senja indah yang membawa angin sejuk berbau khas.
Berawal saat Hayase menemukan sepupunya menangis sepanjang malam. Entah akting menawan macam apa yang Hayase terapkan dalam hidupnya, hingga dengan sikap seorang kakak, dia coba bertanya dan mendengarkan setiap kata yang jadi cerita dari mulut Mabayu.
Meski dengan sepasang mata sembab, Hayase bisa mendengar bagaimana antusiasnya Mabayu saat mengatakan kalau Mikage Ooka itu tampan, pintar, baik, perfeksionis dan lain-lain.
Membuatnya tersenyum, bahkan saat dia dengar kalau Mabayu menangis hanya karena dia cemburu melihat ada beberapa gadis coba menyatakan cintanya pada seorang pria bernama Mikage Ooka. Pria populer di sekolahnya dan jadi pujaan hampir semua siswi di sekolah itu. Sungguh sial bagi Hayase karena dia tidak tahu bagaimana orang bernama Mikage itu sudah merebut hati sepupunya yang cantik, hanya karena mereka berbeda sekolah.
Dalam benaknya saat itu, Hayase bahkan bertanya seberapa tampankah seorang Mikage Ooka dibanding dirinya? Sampai sepupunya itu lebih memilih seorang Mikage Ooka untuk dijadikan idola?
"Kau tahu Hayase, saat upacara kelulusan nanti aku ingin mengatakan kalau aku menyukainya." Ucap Mabayu sambil sedikit menyeka air mata di wajahnya.
Mendengar niat sepupunya, Hayase hanya diam tanpa menunjukan ekspresi berarti. Tapi bukan artinya dia akan diam saja melihat bagaimana Mabayu menyukai pria yang katanya jadi idola semua siswi di sekolahnya itu tapi malah membuatnya menangis begini. Bisa jadi kan, si Mikage itu mata keranjang? playboy dan sering menyakiti perempuan?
Tentu saja Hayase berpikir begitu mengingat baru saja Mabayu juga mengatakan kalau hampir semua siswi di sekolahnya juga menyukai pria itu sama seperti Mabayu menyukainya.
Sambil berpura mengamini keinginan Mabayu, Hayase diam-diam mengawasi sepupunya itu. Bukan hanya Mabayu, tapi juga Mikage Ooka.
Hanya saja ... karena perbedaan sekolah dan jarak, membuat Hayase tidak terlalu banyak tahu tentang Mikage Ooka, bahkan untuk melihat wajah pria yang disukai sepupunya itu pun Hayase tidak pernah punya kesempatan. Sampai akhirnya hari kelulusan pun datang.Persis seperti yang dikatakan Mabayu, sepupunya itu menyatakan perasaan yang selama ini dia pendam untuk orang bernama Mikage Ooka. Hanya saja, pernyataan itu tidak begitu saja membuat Mabayu jingkrak-jingkrak kegirangan.
Dia, Mikage Ooka menolak mentah-mentah perasaan sepupunya padahal jika diamati dari cerita Mabayu, mereka sudah cukup akrab sejak dari.kelas satu SMP.
Kenyataan itu tentu saja membuat Mabayu terpuruk dan memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Hamamatsu, tinggal bersama Neneknya dan meninggalkan rumah hanya untuk melupakan bagaimana sakitnya saat cinta yang dia inginkan tidak dia dapatkan.
Sepupunya, yang juga sudah seperti adik baginya tiba-tiba harus menyingkir jauh dari ibu kota hanya karena cinta.
Dari sanalah awal kebencian Hayase pada Mikage Ooka.
Setelah Mabayu pindah ke Hamamatsu, Hayase masih memutuskan untuk tetap tinggal di ibu kota dan masuk ke SMA negeri. Meski standar nilai yang harus dia capai sangat tinggi tapi, Hayase bisa dengan mudah lolos ke SMA tersebut.
Musim semi tanggal dua puluh, adalah hari di mana upacara penerimaan siswa baru dilakukan. Pidato panjang dan ucapan-ucapan penyambutan dari staff kepengurusan sekolah diberikan pada siswa-siswa baru dan tentu saja ada Hayase juga di sana.
Bahkan saat kepala sekolah mengatakan kalimat-kalimat panjang tentang pendidikan dan kedisiplinan yang dilakukan Hayase hanya menguap lebar.
"Pidatonya membosankan, ya?" Ucap seorang pria yang berdiri tepat di sebelahnya.
"Iya, rasanya seperti sedang mendengarkan dongeng sebelum tidur." Jawab Hayase asal.
Tak ada yang menarik di mata Hayase saat melihat pria di sebelahnya, pria itu hanya memiliki tubuh yang sedikit lebih tinggi darinya, dengan rambut hitam dan sepasang bola mata yang menatap tajam tanpa senyum.
Hal pertama yang ada di benak Hayase saat melihat pria itu adalah, dia pria yang congkak, sombong dan sepertinya tidak terlalu peduli dengan sekitar. Di luar itu ada satu hal yang membuat Hayase sedikit tertarik.
"Kau dari SMP Naoya?" Tanya Hayase selidik.
"Ah, kau tahu SMP ku?"
"Sepupuku dulu sekolah di sana."
"Apa dia juga sekarang di sini?"
Hayase menggeleng, "Karena sesuatu, dia pindah ke luar kota."
"Sayang sekali, ya...."
"Ya...." Hayase mengangguk.
[ "Sambutan berikutnya akan diberikan oleh siswa lulusan terbaik dari SMP Naoya, dipersilakan pada Mikage Ooka untuk naik ke atas podium."]
Napas Hayase seperti berhenti tiba-tiba saat kepala sekolah menyebut nama Mikage Ooka di atas podium sana. Sambil tetap berdiri di tempatnya, Hayase mencoba memperhatikan beberapa orang dengan seragam sama yang dipakai oleh pria di sebelahnya. Memang ada beberapa orang dengan seragam yang sama tapi, bagaimana bisa dia tahu kalau salah satu dari mereka adalah Mikage Ooka?"Kau sedang mencari siapa?" Tanyanya pada Hayase yang seperti disibukan dengan urusannya sendiri sementara di depan sana kepala sekolah baru saja mengatakan kalau sambutan selanjutnya akan diberikan oleh siswa terbaik.
"Aku mencari Mikage Ooka!"
"Kau punya masalah dengannya?"
"Tentu saja! Aku benci dia! Dia harus membayar atas apa yang dia lakukan pada sepupuku!" Jawab Hayase emosi.
"Lalu setelah kau menemukannya, apa yang akan kau lakukan?"
"Tentu saja aku ingin mencari tahu bagaimana pria itu dan menjadikannya pacar—"
[ "Mikage Ooka silakan naik ke atas podium" ]
"—ku!"Pria itu mengernyitkan dahinya mendengar kalimat terputus milik Hayase. Sebelum akhirnya tersenyum, "Maaf, tapi aku harus ke depan. Senang berkenalan denganmu." Ucapnya kemudian berjalan menuju podium.
Hayase hanya bisa ternganga saat melihat pria itu berjalan menjauh darinya. Dia seperti orang bodoh mencari orang yang jelas-jelas ada di depan matanya.
•ᴥ•
Hari berlalu berganti bulan. Bahkan tahun berlalu sangat cepat.
Setelah Hayase satu sekolah dengan Ooka. Secara kebetulan di otak Hayase muncul sebuah ide gila dan membuatnya melakukan hal-hal tak wajar agar bisa tahu sejelek apa kelakuan pria itu dan menjadikan itu bahan untuk diceritakan pada Mabayu bagaimana jeleknya sifat asli seorang Mikage Ooka. Sisi gelap yang nantinya akan dia jadikan boomerang untuk menjatuhkan pria itu di depan Mabayu.
Tentu saja untuk membuat Mabayu menghapus imej pangeran berkuda putih dari seorang Mikage Ooka dari kehidupan Mabayu dan menggantinya dengan kebencian.
Tapi sial, setelah setahun menjadi stalker pria dengan mata semengerikan seekor serigala Hayase malah mendapati dirinya terjebak dalam kelas yang sama dengannya.
Tidak sampai di sana. Sisi gelap yang dia cari dan gali malah jadi lubang kuburnya sendiri.
Bagaimana tidak, Hayase tidak mungkin mengatakan pada Mabayu kalau sisi gelap seorang Mikage Ooka adalah tentang pria itu yang seorang gay dan baru saja mengatakan kalau mereka sekarang berpacaran.
_
KAMU SEDANG MEMBACA
Normal
Teen FictionKunieda Hayase, harus terjebak dalam dunia yang tak dia mengerti saat seseorang datang padanya membawa cinta, sementara dia bukanlah seorang gay? Apa yang harus dia lakukan setelah dunia yang coba dia lupakan perlahan merayap naik dan membuat rasa...