Bab 09

1.3K 146 17
                                    

Ini sudah ketiga kalinya Hayase membaca isi berkas yang sudah dia susun selama beberapa hari sebelum rapat tertutup ini dimulai.

Bukan karena dia tidak bisa melakukan ini tapi, karena Hayase merasa kalau apapun yang akan dia lakukan sekarang benar-benar menentukan kelanjutan karir dan hidupnya. Seolah semua dia pertaruhkan di sini, sekarang.

Hari ini, pemilik iDantei meminta rapat mereka dilakukan di sebuah restoran China yang berada cukup jauh dari kantor. Karena keterbatasan waktu, akhirnya Hayase memilih memesan sebuah taksi dan tiba satu jam sebelum pertemuan itu dimulai.

Selain Hayase, di sana juga sudah hadir beberapa orang penting seperti arsitek kenamaan, interior designer, dan penanggung jawab penuh untuk proyek kali ini. Takanori Katsuya.

Takanori Katsuya adalah tangan kanan sekaligus sahabat dari pemilik iDantei. Meski Hayase tidak terlalu mengenal pria itu karena pekerjaan mereka yang bertolak belakang, seperti Hayase yang selalu di kantor sementara Takanori yang selalu bepergian dari satu cabang ke cabang yang lainnya menggantikan Mitsuhaki Kou, pemilik utama seluruh saham dan resort terbesar sekelas iDantei. Tapi yang Hayase tahu, Takanori Katsuya adalah pria baik dan penuh toleransi.

Setidaknya, itu yang Hayase tahu selama dia mulai bekerja dengan pria berkacamata itu.

Beberapa kali Hayase meneguk ludahnya. Dia takut, kalau saja tiba-tiba apa yang dia presentasikan tidak sesuai dengan ekspektasi pemilik dan dia akan diberhentikan dari pekerjaannya? Itu mengerikan ... kalau seperti itu, dari mana dia akan dapat uang untuk makan?

Di restoran itu, Takanori-san, begitulah Hayase memanggil pria tinggi berkacamata yang sudah memesan satu ruangan khusus dengan meja penuh makanan di atasnya.

Bersama beberapa tamu yang diundang dan sudah datang bersamanya, mereka duduk di meja mereka masing-masing sambil sesekali mengobrol untuk menghabiskan waktu sampai Mitsuhaki Kou tiba.

Bicara soal Mitsuhaki Kou, Hayase pernah mendengar kalau pria pemilik iDantei itu masih sangat muda. Dan mungkin, usianya hampir tak jauh berbeda dengan Takanori Katsuya. Hayase mungkin tahu dan semua orang juga tahu siapa Mitsuhaki Kou hanya saja, untuk bertemu langsung dengan pemilik tempatnya bekerja itu sangat sulit untuk Hayase. Selain karena pria itu sangat sibuk, Hayase juga tidak pernah memiliki urusan yang benar-benar berhubungan langsung dengannya, kalaupun ada ... orang pertama yang harus dia lewati adalah Takanori Katsuya.

Dan jika itu terjadi, tak ada alasan bagi Hayase untuk terus lanjut dan selalu berhenti sampai di sana. Hanya kali ini berbeda ... kali ini Mitsuhaki Kou sendiri yang ingin bertemu dengannya untuk membahas proyek pembangunan resort baru yang sedang mereka bangun di Kyoto.

Sebuah resort yang akan dipersembahkan untuk hadiah selamat datang untuk putri kedua Mitsuhaki Kou yang baru lahir beberapa bulan lalu.

Entah dengan alasan apa, tapi menurut Takanori Katsuya kalau atasan mereka itu menunjuk Hayase untuk jadi penanggung jawab soal karyawan yang harus direkrut sekaligus sebagai penanggung jawab kamar-kamar resort yang akan di bangun nanti bersama seorang general manager yang belum mereka temui sampai hari ini.

Tentu hal itu menjadi sebuah kehormatan yang sekaligus jadi beban mental untuknya. Bagaimana tidak, selama bekerja di sana Hayase hanya jadi karyawan biasa tanpa prestasi yang terlalu menonjol tapi sekarang, dia dijadikan salah satu jajaran kepercayaan dari pemilik perusahaan sebesar iDantei.

Setelah cukup lama menunggu, seseorang membuka pintu ruangan itu perlahan. Dan saat mereka melihat siapa yang datang, semuanya berdiri dan spontan membungkuk memberi salam, begitupun dengan Hayase.

Takjub.

Itulah yang pertama Hayase lakukan saat melihat seorang pria tinggi dengan garis wajah tegas dan tulang rahang yang kokoh itu masuk bersama istri dan kedua anaknya.

NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang