Bab 08

1.3K 154 6
                                    

Pria itu berdiri membelakanginya.

Diterangi cahaya redup bulan yang memberikan siluet indah pada orang tersebut, bahkan awan beriring yang terbentuk sesekali menghalangi cahaya indahnya tapi tetap tak menghilangkan bagaimana indahnya malam itu membingkai bumi yang sunyi.

Di tepi danau dengan teratai kuncup di tengah-tengahnya itu, Hayase hanya bisa melihat punggung lebar seorang Mikage Ooka.

"Lupakan semuanya...."

"A—apa?"

"Lupakan kalau aku mencintaimu dan tetaplah membenci padaku seperti yang selama ini kau lakukan."

"Tidak...,"

"Maaf ... maafkan aku...." Bisik pria itu sangat nyata.

"Tidak, kumohon ... tidak!"

       
             
•ᴥ•
      
      

Beberapa kali Hayase mengerjapkan mata setelah mendapati dirinya terjebak dalam mimpi yang seperti tak pernah mau hengkang dari hidupnya.

Beberapa detik Hayase menerawang langit-langit kamarnya, detik selanjutnya telinganya mulai mendengar sayup suara seorang wanita memanggil namanya.

Perlahan Hayase mulai bangun dari tidur, duduk di atas ranjangnya meski selimut masih menutup sebagian tubuhnya. Kepalanya terasa sangat berat setelah dia hanya tidur selama dua jam semalam usai menyelesaikan sisa laporan pekerjaannya yang belum dia selesaikan di kantor.

Puas memijit kepalanya yang sedikit terasa pusing, Hayase mengalihkan perhatian pada wanita yang sekarang sedang menatapnya kecewa. Tentu saja, gadis dengan rambut pendek setengkuk tanpa poni itu menatap nanar pada Hayase, tak sedikitpun menutupi bagaimana kecewanya dia dengan kelakuan Hayase padanya.

Namanya Yanagi, gadis yang berprofesi sebagai guru SMA itu adalah tunangannya.

"Duduklah," pinta Hayase saat dia menemukan gadisnya nyaris menangis di sana.

"Kau janji padaku untuk menemui W.O kemarin tapi kenapa kau tidak datang?" Lirihnya menahan tangis.

"Aku bahkan meneleponku berkali-kali tapi kau sama sekali tidak mengangkatnya dan semalam aku kemari kau belum pulang, pergi ke mana kau kemarin?"

Mencoba tenang, Hayase hanya menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal.

Hayase bertemu Yanagi beberapa tahun lalu, gadis itu adalah seorang guru SMA di sekolah swasta. Pertemuan pertama mereka adalah saat Yanagi diganggu preman dekat stasiun, Hayase membantunya melarikan diri. Setelah itu mereka mulai akrab dan semakin akrab sampai akhirnya merasa cocok dan mereka memutuskan untuk menikah.

Tapi sialnya, setelah keputusan itu dia ambil, Hayase seperti tidak pernah punya waktu untuk mengurusi semua rencana yang sudah mereka susun rapi. Jangankan untuk itu, Hayase bahkan seperti tidak pernah punya waktu untuk dirinya sendiri.

Setelah lulus SMA delapan tahun lalu, Seikyou menikah dengan Gina dan tinggal di Osaka seperti rencana awal mereka. Sementara dia memutuskan untuk kuliah di universitas swasta dan mengambil akademi di bidang akomodasi.

Awalnya Hayase tidak terlalu tertarik dengan bisnis dan management perhotelan. Hanya saja, saat universitas itu menawarkan beasiswa dan magang di tempat bergengsi sekelas resort bintang lima dan akses kerja ke luar negeri, Hayase tergiur dan akhirnya mulai menekuni bidang tersebut.

Bahkan saat magang pun, dia langsung ditawari untuk bekerja di sebuah resort terbesar di Kyoto. iDantei.

Berkat kerja keras dan ketekunannya, setelah lulus kuliah pun Hayase langsung diminta bekerja di tempat itu. Meski memulai semuanya dari nol dan minim pengetahuan tapi Hayase sama sekali tidak menyerah. Dia terus belajar dan bekerja hingga sekarang dia sudah menjadi Housekeeper di resort tersebut.

NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang