Matteo Boutique

1.2K 91 7
                                    

Saat ini Salsha, Zara dan Irene sedang bergegas menuju parkiran. Karna ini sudah jam pulang sekolah.

Mereka berjalan menuju mobilnya masing masing. Mereka berencana akan ke mall kali ini.
Salsha sebenarnya tidak ingin ikut, ia takut jika dimarahi oleh mamanya karna pulang telat. Namun, karna desakan dari kedua sahabatnya itu ia pun hanya mengangguk pasrah.

Setelah perjalanan 20 menit, akhirnya mereka telah sampai di salah satu maal yang berada di Jakarta. Mereka lalu memasuki mall tersebut.

"Sal, yakin nih lo cuma mau liat liat doang? Nggak pengen beli emangnya?" tanya Irene. Kini mereka telah melewati beberapa toko baju

"Pengen makan aja deh" jawab Salsha

"Barang?"

Salsha menggeleng "Nggak deh"

"Mau beli barang dulu atau mau makan dulu nih?" tanya Irene

Mereka masih saja melangkahkan kakinya dengan sesekali melihat sekitar

"Beli barang dulu aja, baru nanti makan" usul Zara

Mereka pun berlalu dari toko itu dan menuju toko lain yang ingin Irene dan Zara kunjungi.

"Gue mau beli baju yang lagi tren itu loh, di cabang butik yang terkenal di Jakarta" ucap Irene

"Yang keluaran terbaru itu kan? Gue juga mau ah" ucap Zara antusias

"Matteo Boutique maksud kalian?" tanya Salsha

"Iya, yang setiap mereka ngelurain model terbaru langsung abis di pasaran" ucap Irene

"Bener tuh, sampe sampe ketinggalan sehari aja mungkin udah kehabisan" tambah Zara

"Masa sih? Yang gue tau cuma itu butik emang terkenal dari dulu" ucap Salsha

"Ya, liat aja nanti kalo kita udah ada di toko cabangnya" ucap Zara

Mereka pun telah sampai di Matteo Boutique yang dibicarakan tadi. Seperti kata Zara dan Irene, butik itu terlihat sangat rame dan baju baju nya pun terlihat berkelas.
Mereka akhirnya segera memasuki butik itu.

"Selamat datang di Matteo Butik, selamat berbelanja" itulah sapaan karyawan saat mereka baru saja melangkahkan kaki kedalam butik tersebut.

"Tuh kan, apa gue bilang. Baju nya trendy semua, kita couple yuk" ajak Irene yang telah melihat lihat baju yang digantung di sana

"Yuk yuk" Zara mengangguki ajakan Irene

"Gimana Sal?" tanya Irene dan Zara

"Yaudah deh gue nurut kalian aja, kalian yang milih ya" ucap Salsha pasrah

"Oke Sal"

Salsha hanya duduk di kursi pengunjung yang tersedia di samping kasir. Ia tidak ingin mengikuti kedua temannya, ia justru khawatir sekarang. Bagaimana jika mamanya menelponnya?

Salsha lalu mengambil ponselnya yang berada di dalam tas ranselnya, setelah itu ia menonaktifkan ponselnya itu.

"Aman" Gumam Salsha yang sebenarnya sedikit resah

Lama lama Salsha bosan hanya duduk disini, akhirnya ia berniat menghampiri kedua temannya, mencari dimana kedua temannya itu.

"Itu dia" ucap Salsha setelah menemukan Zara dan Irene

"Kalian lama banget sih, gue bosen nih" ucap Salsha mengerucutkan bibirnya

"Kita bingung Sal mau pilih yang mana. Soalnya semuanya bagus" ucap Zara tidak melepaskan pandangan dan juga tangannya yang sibuk memilih baju

"Menurut kalian yang mana nih?" tanya Irene yang sepertinya sudah menemukan baju pilihannya

"Yang ini aja, itu terlalu sexy buat lo yang kerempeng" jawab Zara polos

"Lo juga kerempeng kali" jawab Irene tak mau kalah

"Tapi kan lo lebih kerempeng daripada gue" ucap Zara lagi

"Lo lah yang lebih kerempeng. Liat, kaki lo aja kayak sapu lidi" ucap Irene sambil menunjuk kaki Zara

"Udah udah, makanya ayok buruan milihnya. Abis itu kita makan, biar kalian nggak kerempeng lagi. Gue udah laper nih" ucap Salsha yang jengah akan kedua sahabatnya yang terus saja mempermasalahkan bentuk tubuh mereka

Keduanya hanya terdiam sambil menatap satu sama lain.

"Ayok ah kita makan, emang lo mau? Kalo semisal doi lo peluk lo, terus tulang tulang di tubuh lo pada rontok karna nggak ada daging yang ngelindungin?"ucap Salsha sambil tertawa

" Salsha ih! Kita kan nggak se kurus itu juga kali"ucap Zara dan Irene sambil menghentakkan kakinya

"Iya iya, yaudah. Jadi kalian pilih yang mana nih?" tanya Salsha pada akhirnya

"Yang ini aja deh Sal, 1 model beda warna. Kalian setuju kan?" ucap Irene yang sudah mengambil gaun di gantungan yang ada disamping nya

"Setuju aja sih, bagus ko" ucap Zara

"Iya gue juga" ucap Salsha

"Yaudah, kalian mau warna apa nih?" tanya Irene sambil memperlihatkan 3 gaun yang ada ditangannya

"Gue warna pink salem aja deh" ucap Zara lalu Irene memberikan gaun yang berwarna pink salem pada Zara

"Gue mocca aja deh. Yang kalem" ucap Salsha mengambil gaun itu

"Tau aja kalian milihnya. Pas dong ini sisa warna kesukaan gue" ucap Irene yang kini memilih warna ungu pastel

"Yaudah yuk kita ke ruang ganti" ajak Irene

Mereka pun segera menuju ruang ganti yang berada tak jauh dari posisi awal mereka.
Karna ruang gantinya hanya ada 2, jadilah Salsha menyuruh Irene dan Zara yang masuk duluan untuk mencoba gaun mereka.

"Gimana? Bagus nggak?" ucap Zara menghampiri Salsha yang berada di luar

"Bagus, cocok ko buat lo" jawab Salsha sambil memperhatikan penampilan Zara

"Kalo gue?" tanya Irene yang tiba tiba keluar dari ruangan

"Bagus juga, kalian cocok deh" puji Salsha

"Yaiya dong" ucap mereka berdua lalu terkekeh, membuat Salsha memutarkan kedua bola matanya

"Sekarang lo gih sana coba" suruh Irene dan diangguki oleh Salsha

Selang berapa menit, Salsha keluar dengan menggunakan gaun berwarna mocca tersebut. Ia terlihat sangat cantik, bahkan orang yang melihatnya akan heran. Karna selama ini penampilannya yang selalu monoton.

"Mereka dimana sih?" gumam Salsha yang tidak melihat kedua sahabatnya di luar ruang ganti

Salsha pun melangkahkan kakinya hendak mencari kedua sahabatnya yang gampang sekali menghilang.

Saat ia melangkahkan kakinya dari balik barisan pakaian yang digantung, ia tidak sengaja bertubrukan dengan seorang pemuda yang juga sepertinya muncul dari balik gantungan itu, namun berlawanan arah.

Salsha yang terkejut serta tak bisa menyeimbangkan tubuhnya itu pun langsung memejamkan matanya, bersiap merasakan dirinya jatuh ke lantai.

Namun, ia tidak merasakan sakit sama sekali.
Ko nggak sakit jatuhnya? Ucap Salsha dalam hati.

Sedetik kemudian ia merasakan sebuah tangan yang berada di pinggangnya. Lalu ia membuka matanya dan pandangannya langsung disambut oleh tatapan dari seorang pemuda yang saat ini ada sangat dekat dihadapannya.

Mereka pun dengan tidak sadar melakukan aksi saling pandang dengan posisi Salsha berada didalam dekapan pemuda itu.

"Iqbaal?"



Iqbaal muncul tuh. Lalu gimana kelanjutan cerita keduanya ya?
Hemm... Tetap stay dengan cerita ini ya... ❤

Jangan lupa vote + comment

Jika ada kritik dan saran, bisa disampaikan😉






Lampung
Jumat, 17/05/2019

MEET YOU (IDR x SA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang