Acara fashion contest kini telah selesai, Salsha beserta dua sahabatnya dan juga Kenan kini sedang berada di ruang yang di gunakan untuk prepare tadi. Salsha sendiri masih memakai gaun, karna nanti acara di lanjut saat pengumuman.
Sedangkan Raymond, lelaki itu pergi untuk bertemu dengan teman temannya. Acara di kampus masih berlanjut. Namun Salsha dan yang lainnya tidak berminat untuk melihat, karna memang mereka bukan mahasiswa di kampus ini.
Tiba tiba Kenan memberikan jaket yang ia kenakan pada Salsha. Salsha yang belum mengerti maksud Kenan pun hanya diam.
Kenan lalu menyampirkan jaketnya pada tubuh Salsha, menutupi bagian terbuka pada tubuhnya.
Salsha yang diperlakukan seperti itu pun merasa berdebar, bagaimana tidak berdebar? Jika yang melakukan adalah orang yang kita sukai.
"Makasih" Ucap Salsha pelan lalu tanpa sadar menatap Kenan
Kenan pun membalas tatapan Salsha lalu mengangguk dan tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eheem eheem"
Irene dan Zara berpura-pura terbatuk, membuat tatapan keduanya terputus begitu saja.
Sedangkan Salsha dan Kenan kini terlihat salah tingkah, sama sama merutuki diri sendiri.
"Udah kali tatap tatapannya" Goda Irene
"Apaan sih lo, siapa juga yang tatap tatapan" Ucap Salsha malu malu.
"Ituuu, tadi mata ketemu mata terus sampe lama gitu apa namanya kalo bukan tatapan. Cieee, ngaku deh. Kalian sama sama suka kaan?" Cerocos Zara diselingi ekspresi jail nya, ia sangat suka melihat wajah Salsha yang memerah.
"Iih, Salsha kaya udang goreng tuh. Merah pipinya" Ucap Zara, setelahnya semuanya menertawakan Salsha yang saat ini wajahnya memerah
"Rese banget" Omel Salsha berpura-pura ngambek
"Jelek tau kalo kaya gitu, cantikkan juga senyum" Bisik Kenan di telinga kiri Salsha. Gadis itu meremang karna bisikan Kenan.
"Apaan sih!" Ucap Salsha sebal lalu memukul pean lengan Kenan
"Hadeuuh, beda deh kalo orang lagi palling in lope mah" Celetuk Zara
Lagi lagi Zara pengacau suasana.
***
"Serius dia sepupu lo?"
Iqbaal kini bertanya dengan tidak percaya pada Raymond. Sedangkan yang ditanya, ia malah asyik meminum minuman soda nya.
Mereka kini berada di kantin setelah melihat lihat perlombaan di kampusnya. Maureen tak lagi mengikuti Iqbaal, karna ia dan teman temannya pamit pergi entah kemana.
