Usaha

788 69 10
                                    

Ini hari ketiga liburan Salsha, namun gadis itu tetap tidak bisa merilekskan semua anggota tubuhnya.

Ia butuh udara luar, ia butuh bercengkrama dengan orang lain saat ini.

Selama tiga hari ini ia menghabiskan waktunya di rumah, hanya bermain ponsel dan terkadang menonton.
Berkomunikasi dengan kedua sahabatnya dan Kenan lewat media sosial.
Malam harinya ia belajar karna di suruh mamanya. Namun itu tidak benar benar belajar, karna pikiran Salsha selalu saja mengarah ke hal lain.

"Bang Ray nyariin kamu tuh" Ucap Nina yang tiba tiba sudah berada di pintu kamar Salsha yang telah si bukanya

"Ngapain mah? Ko nggak bilang bilang dulu?" Tanya Salsha sembari beranjak dari duduknya

"Nggak tau" Jawab Nina singkat, lalu berjalan menuju kamarnya

Sepertinya Nina masih kecewa dengan Salsha, karna nilai rapor anaknya tidak sesuai ekspektasinya.

"Ngapain kesini bang? Tumbenan" Ucap Salsha yang sudah mendudukkan dirinya di sofa bersama Raymond, kakak sepupunya.

"Lusa ikut abang yuk!" Ajak Raymond

Salsha tampak mengeryit "Kemana?"

"Kampus abang"

"Emm, kamu mau nggak jadi modelnya abang?" Tanya Raymond ragu

Salsha dibuat bingung sekarang "Model apaan bang? Aku masih nggak ngerti nih maksud abang apaan"

Raymond menghela nafasnya "Lusa kampus abang ada acara, nah abang ikut fashion contest. Kebetulan abang emang nggak niat cari model, itung itung hemat biaya lah kalo kamu yang jadi modelnya. Gimana? Mau ya Sal" Ucap Raymond dengan memohon

"Jadi aku suruh jadi model buat fashion show gitu bang?" Tanya Salsha yang masih bingung

Raymond mengangguk "Iya, mau ya ya ya. Kamu kan suka tuh sama yang begituan, abang yakin kamu bisa"

"Aku nggak bisa bang" Ucap Salsha membuat Raymond tak semangat seketika

"Kenapa nggak bisa?" Tanya Raymond

"Ya aku nggak pernah sama sekali tampil kaya gitu bang, mama juga pasti nggak ngebolehin" Ucap Salsha menjelaskan

"Soal mama kamu tenang aja, biar abang yang ngomong. Kamu tinggal latihan sama abang gimana teknik dan caranya tampil di atas red carpet. Oke? Besok abang ajarin ya" Ucap Raymond yang kali ini bersemangat kembali.

Salsha hanya mengangguk pasrah.
Melihat wajah kakak sepupunya yang memohon membuat nya tak tega jika menolak.

***

"Dari cafe Baal?" Tanya Varisha pada Iqbaal yang kini menghampiri nya di butik.

"Iya, ngecek cafe. Terus mampir deh kesini" Jawab Iqbaal.

Ia kini memperhatikan butik milik mamanya yang terlihat ramai siang ini.

"Kalo mau istirahat di ruangan mama aja Baal" Ucap Varisha saat melewati Iqbaal.
Ia kini mulai membantu karyawannya melayani pelanggan, wanita itu ingin memberikan yang terbaik untuk pelayanan butik nya tentunya.

Iqbaal lalu berjalan menuju ruang mamanya, sesampainya disana ia melihat lihat beberapa hasil design mamanya.

"Aku nurun dari mana kali ya, suka design gini" Bukan Iqbaal

"Baal?" Panggil Varisha saat memasuki ruangannya.

"Iya mah?" Iqbaal mengalihkan pandangannya dari kertas yang di pegangnya.

"Istirahat Baal, kamu pasti cape" Ujar Varisha.
Iqbaal pun mengangguk lalu membaringkan tubuhnya di sofa.

"Kamu udah Baal prepare nya buat acara kampus?" Tanya Varisha pada Iqbaal yang kini tengah bermain ponsel.

MEET YOU (IDR x SA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang