Lucky

1.1K 87 19
                                    

Iqbaal POV

"Ko gue jadi ngerasa nggak enak ya" gumamku sambil berpikir. Memang berlebihan sih,  membentaknya sampai semua orang menatap kami dengan pandangan aneh. Tapi ya mau gimana, orang dia juga ngeselin. Pikirku lagi

"Terpaksa gue susulin" ucapku akhirnya mengikuti gadis itu, Salsha kalau tidak salah namanya.

Aku terus saja mengikutinya, entah mau kemana gadis aneh itu.

"Emang dasarnya suka ngerepotin, ya tetep ngerepotin" gerutu ku sambil terus melihat punggung Salsha yang terus berjalan dengan tergesa gesa

Ku lihat dia menghentikan langkahnya tepat di depan danau buatan. Aku melihat sekeliling danau itu. Terlihat sangat tenang, dan pemandangan di sekitar pun lumayan hijau. Tidak gersang.
Mataku lalu melihat Salsha, ternyata dia sudah dulu duduk di bawah pohon sambil menelungkupkan kepalanya diantara kedua lututnya.

"Samperin nggak ya?" tanyaku pada diri sendiri

Lama berpikir, akhirnya aku memutuskan untuk menghampirinya

"Salsha" panggilku pelan, namun masih terdengar
Ia pun mengangkat kepalanya, lalu menoleh padaku

Miris sekali melihat wajahnya yang basah dengan air mata, sampai membuat rambutnya menempel di pipinya, dan matanya yang merah.

Setelah melihatku, ia malah menatap danau yang berada di depannya itu. Sepertinya ia enggan untuk melihatku. Oke, ujian lagi.

Aku pun duduk di sebelahnya, menghadap kearah yang sama seperti yang ia lakukan.

"Ngapain lo ngikutin gue" ucapnya dingin tanpa menoleh kearahku
Aku tak menjawab pertanyaannya. Sekarang malah aku yang melamun.

Hening, hanya ada suara lalu lalang kendaraan di jalan. Dan mungkin suara burung yang berkicau diatas sana.

Aku jadi menikmati suasana disini, sangat tenang.

"Ngapain lo kesini?" tanyanya lagi. Membuatku tersadar

"Sorry" ucapku tanpa menoleh padanya, mengucapkan 'gue minta maaf' aku masih enggan. Jadi kugunakan bahasa lain. Aku hanya melihatnya melalui ekor mataku. Ternyata ia menolehkan kepalanya padaku.

Ia tak menjawab ucapanku, ia malah bangkit dari duduknya.

"Yaa" jawabnya singkat sambil melangkahkan kakinya menjauhiku

"Tunggu!" ucapku menghentikannya. Ia pun berhenti

"Biar gue anter lo ke tempat mobil lo kemaren" ucapku berniat baik padanya hari ini

"Nggak perlu repot repot" ucapnya tanpa melihatku. Kenapa sih? Sepertinya ia malas melihatku

"Jangan banyak omong deh, buruan" ucapku yang tak tau mau menjawab apa

"Kenapa sih selalu maksa? Gue bisa sendiri!" ucapnya tajam, ia menatapku penuh benci

"Lo di tolong nggak tau di tolong ya. Nggak tau diri lo, bisanya cuma ngerep-"

"Apa? Mau bilang gue selalu ngerepotin lo?" ucapnya memotong kalimatku

"Asal lo tau! Gue sama sekali nggak minta bantuan dari lo! Pertama, siapa yang suruh lo repot repot mau nganterin gue. Kedua, ngapain lo ngikutin gue pake mobil lo dan lo ngikutin gue kesini. Siapa yang suruh? Apa gue minta sama lo buat lo minta maaf dan ngikutin gue? Iya?" tanyanya dengan sengit menatapku

Aku terdiam, mencerna ucapannya. Sepertinya apa yang dikatakannya ada benarnya.

"Gue sama sekali nggak ngerepotin lo, sama sekali nggak butuh bantuan lo kali ini. Gue bisa sendiri! Dan kalo lo bilang gue selalu ngerepotin, lo salah! Lo yang membawa diri lo sendiri buat repot repot ikut campur urusan gue. Lo yang mau repot, bukan gue yang minta!" ucapnya lagi lagi benar

MEET YOU (IDR x SA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang