Care

938 74 11
                                    

"Mama mau ngomong apa sama Griz?" Tanya Salsha saat mereka sudah selesai makan malam. Dan Nina sudah mengantarkan Deeva untuk tidur di kamarnya

Nina duduk di sebelah Salsha, saat ini. Mereka sedang berada di ruang Tv.

"Griz, mama mau tanya. Kamu tadi bolos sekolah?" Tanya Nina dengan menatap putrinya

Salsha mendadak gemetar, ia menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin di marahi oleh mamanya lagi. Ia tidak ingin mamanya memaksanya lagi, tidak.

Salsha sudah merasa cukup dengan tekanan yang ia rasakan kini, ia tidak lagi mau jika mamanya memerintahkannya untuk melakukan hal yang ia tak suka.

"Jawab jujur Griz, mama akan kecewa kalau tau kamu berbohong" Ucap Nina yang melihat Salsha hanya diam

Salsha perlahan mendongakkan kepalanya, menatap mamanya dengan ragu

"I-iya ma" Lirih Salsha

Nina menghembuskan nafasnya pelan, lelah dengan sikap Salsha yang seperti tidak sama sekali mengindahkan semua kata katanya.

"Maafin Griz ma" Ucap Salsha meminta maaf pada Nina yang sepertinya kini tengah marah dengannya. Salsha menundukkan kepalanya.

"Kenapa sih Griz? Apa yang buat kamu berpikir buat bolos? Apa kamu nggak mikirin masa depan kamu? Waktu kamu tinggal sedikit lagi Griz, dan kamu harus lebih fokus ke sekolah kamu. Jangan pikirin hal lain selain sekolah" Ucap Nina pelan, ia tidak ingin pembicaraan masalah ini dengan Salsha berujung pertengkaran

"Turutin apa kata mama Griz, apa susahnya? Kamu cuma butuh giat belajar biar jadi orang sukses, mama pengen kamu jadi dokter"

'Pembahasan ini lagi' batin Salsha yang sudah bisa menebak hal ini.

Salsha mendongakkan kepalanya, menatap mamanya.
"Pulang sekolah jangan pernah sekali kali main, kamu harus belajar. Jangan ngelakuin hal hal yang nggak penting mulai sekarang" Perintah Nina memandang Salsha dengan tatapan dalamnya.

"Tap-"

"Mama berharap banyak sama kamu Griz, mama berharap kamu jadi orang sukses, jadi dokter seperti yang mama pengen. Buat mama bangga" Ucap Nina memotong perkataan Salsha

"Jangan buang buang waktu kamu buat hal lain yang nggak penting. Mama nggak mau sekali lagi dapat panggilan guru tentang masalah nilai kamu. Kamu harus lebih giat belajar. Mama nggak mau tau Griz, kamu harus mendapatkan nilai yang tinggi. Kamu harus kuliah setelah lulus dan menjadi dokter. Kamu harus berusaha" Nina mengucapkan itu dengan penuh penekanan

"Mah, Griz juga pengen kaya yang lainnya mah. Nikmatin hidup tanpa di tekan kaya gini, Griz pengen bisa bebas nentuin pilihan Griz sendiri. Griz udah dewasa, hal kaya gitu harusnya Griz yang nentuin"

"Mama cukup dukung Griz, nanti bakal Griz usahain dengan cara Griz sendiri. Apa ada ma anak yang nggak mau bahagiain orang tuanya? Enggak kan ma? Griz pun juga gitu, dan Griz punya cara sendiri buat Griz sukses dan banggain mama tanpa harus mama nentuin jalan hidup Griz"

"Mama dan Deeva cukup jadi support system dalam hidup Griz" Lanjut Salsha

Ia berusaha meluluhkan hati mamanya yang kini berubah menjadi keras dan sulit di luluhkan. Terkesan egois dan ditaktor.

"Kamu harus jadi dokter!" Ucap Nina final lalu meninggalkan Salsha yang kini memandang punggungnya yang kian hilang dari pandangannya.

Mata Salsha saat ini sudah berkaca kaca, ia kembali mendapat tekanan dari mamanya. Apa yang harus ia lakukan? Mengatakan kata kata pun tidak membuat mamanya merubah keputusannya.

MEET YOU (IDR x SA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang