MCH ~ 07

8.1K 340 0
                                    


Happy reading😘💕

Aku duduk ditaman belakang dengan ditemani secangkir coffe goodday yang bikin hidup lebih banyak rasa.Semilir angin sore membuatku berkali-kali menyibakkan rambut panjangku yang saat ini kugerai.Inilah rutinitasku saat aku sedang banyak pikiran.

"Assalamualaikum."ujar seorang dibelakangku yang membuatku menoleh

"Ngapain lo disini?"ujarku kesal

"Kalo ada orang salam dijawab dulu."ujar lelaki dengan balutan jaket bomber biru dongker

"Waalaikumsalam.Ngapain lo kesini?"ujarku ketus

"Saya kesini disuruh bunda buat nyamperin kamu.Kamu ada masalah?"ujar adnan lalu melepas jaketnya dan melemparkannya kearah rara

"Mak.."ujar rara belum selesai namun sudah dipotong oleh adnan

"Buat nutupin paha kamu.Saya boleh duduk?"ujar adnan lalu tersenyum dan diangguki oleh rara

"Kalo boleh tau apa bener kata bunda kamu lagi ada masalah?"ujar Adnan

"Lo bisa gak sih kalo ngomong sama gue gak usah pakai bahasa formal gitu risih gue dan satu lagi gak usah kepo tentang hidup gue."ujar rara

"Maaf saya tidak terbiasa memakai bahasa lo gue dan saya juga gak bermaksud kepoin hidup kamu."ujar adnan menunduk karena ditatap oleh rara

"Ya terserah lo aja deh."ujar rara pasrah

"Kamu udah sholat?"ujar adnan

"Belum.Kenapa emangnya?"ujar rara

"Lebih baik kamu ambil wudhu terus sholat minta kemudahan sama Allah agar kamu diberi jalan keluar untuk menyelesaikan masalah kamu."ujar adnan

"Gak usah ceramah didepan gue."ujar rara yang langsung meninggalkan Adnan

"Astagfirullah."ujar adnan pelan

Adnan Pov

Sudah satu minggu ini aku berada dijakarta.Aku ditugaskan oleh Papaku untuk mengurus cabang perusahaan papa yang sedang bermasalah.Selain itu aku juga ikut Hadrah dipesantren milik kedua orang tuaku.Aku termasuk vokal disana.Sekitar pukul 23.00 aku baru saja pulang dari kantor.Kurebahkan tubuhku dikasur king sizeku.Untuk sementara ini aku tinggal diapartemen yang dahulu adalah kado dari kedua orang tuaku saat aku berumur 17 th.Tak butuh waktu lama hembusan angin malam mulai membuatku terlelap melupakan kelelahan.

***

Perusahaan sudah semakin membaik namun aku masih berada di jakarta.Bahkan papa melarangku untuk balik ke bandung karena kata papa sih supaya lebih dekat sama Rara.Bicara tentang gadis itu kini ia sudah mulai berubah dari cara berbicaranya padaku meski kadang ia balik lagi dengan sikap awalnya.Aku masih saja berkutat dengan laptopku.Kulirik sejenak jarum jam dipergelanganku.Akupun segera mengemasi barang-barangku dan bergegas untuk menjemput rara serta pulang ke apartemen.Mobilku sudah terparkir didepan gerbang sekolah rara.Setelah stay dimobil aku melihat muda mudi sedang asyik bercengkrama.Aku memutuskan untuk segera keluar dari mobil dan menghentikan pria itu yang hendak mencium pipi rara.

"Ra ayok kita pulang."ujarku dingin sembari menatap pria itu

"Dia siapa sih ra dari kemarin kok lo bareng terus sama dia?"ujar lelaki itu

"Dia itu.."ujar rara yang kemudian kupotong pembicaraannya

"Saya calon suami rara."ujarku lalu menjabat tangan lelaki itu

Seusai perkenalan itu aku memilih untuk cepat-cepat mengajak pulang rara.Dimobil hanya ada keheningan diantara kita berdua.Akupun segera melepas jasku dan memberikannya ke rara yang duduk disampingku.

"Pakai."ujarku lalu memberikan jasku

"Kamu udah makan?"ujarku memecah keheningan

"Gak laper."ujar rara ketus

"Maafin saya ya tadi saya sengaja bilang gitu supaya lelaki itu gak macam-macam sama kamu.Saya cuma nepatin janji ayah kamu buat jaga kamu selama beliau pergi ke luar negeri."ujarku

"Udah tau,lagian ngapain sih lo mesti bilang kalo gue itu calon istri lo.Gue gak suka."ujar rara pelan

"Ya saya  minta maaf."ujarku lalu menghentikan mobilku diseberang jalan.

Aku memilih keluar untuk membeli ice cream agar mood rara membaik.Seusai membeli akupun segera masuk kedalam mobil.Disana rara masih diam dan memainkan handponenya.

"Nih makan saya tau kalo mood kamu lagi buruk."ujarku sembari menyodorkan 1 cup ice cream dan sebatang coklat.

"Gak usah sok peduli lo."Ujarnya sembari merampas kedua makanan yang kubawa,yang membuatku menahan kekehan saat melihat kelakuan rara yang begitu menggemaskan.Aku pun hanya tersenyum singkat.







Jangan lupa vote🌟 dan comment😘
Jangan jadi silent readers ya guys😙

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang