Happy Reading😘💕Aku tersenyum cerah saat melihat Adnan melihat diriku yang sedang lomba marching.Dia pun juga tersenyum ke arahku.Rasa lelah berubah menjadi semangat.Aku berjalan dengan membawa tongkat kebanggaanku mengintruksi dan melakukan berbagai atraksi.Sudah sekitar 2 km ku lalui dan kurang 1 km lagi sudah mencapai garis finish.
"Minum dulu Ra."ujar Bara lalu memberikanku air mineral dingin yang langsung ku tengguk dengan Bara yang memegang sebotol air mineral dengan sedotan.
"Thanks Bar."ujarku sembari memutar tongkatku
Aku beserta rombongan marching sekolahku sudah berada digaris finish yang sekarang semua sedang beristirahat.Akupun memilih untuk duduk dibawah pohon karena cuaca yang begitu panas.
"Hay cewek,boleh duduk gak?"ujar seseorang yang tak lain adalah Bara
"iya boleh kok cowok."ujarku dengan nada genit hingga membuat Kami berdua terkekeh
"Foto yuk,mumpung lo lagi cantik."ujar Bara lalu menyodorkan kameranya
"Oo jadi selama ini gue jelek ya baru kali ini aja cantik."ujarku pura-pura marah
"Hehehe enggaklah baperan amat sih lo.Senyumnya mana neng cantik?"ujar Bara lalu membidik kameranya
Cekrek..
"mas-mas tolong fotoin dong."ujar Bara lalu menyodorkan Kameranya kepada salah seorang lelaki
Kami berdua pun bersiap mengambil gaya terbaik.Tanpa sadar Bara memegang pundakku.Kami berdua berfoto-foto dengan berbagai gaya mulai dari gaya formal maupun gaya jelek.
Adnan Pov
Sudah berjam-jam aku mencari keberadaan Rara.Yup aku sengaja menyusul Rara ditempat finish tanpa memberi tau nya.Tatapan demi tatapan dari kaum hawa sudah ku terima.Mataku mencari kekanan kekiri menyibak kerumunan orang-orang.Aku berjalan melihat seseorang yang tak lain adalah Rara.Tapi mataku tertuju pada seorang laki-laki yang berada disamping Rara.Mereka berdua terlihat seperti pasangan yang serasi.Tak hanya itu dari wajah Rara terlihat ia bahagia.Akupun hanya berada dibelakang pohon yang tak jauh dari tempat Rara dan lelaki itu.
"Ra,lo cantik hari ini.Lo mau gak jadi pacar gue?"ujar lelaki itu sembari memegang pergelangan tangan Rara
Deg..
Jantungku rasanya berdetak bukan karena aku jatuh cinta dengan lelaki itu melainkan aku kaget dengan pernyataan lelaki itu yang menyatakan cintanya kepada Rara.Rasa sesak menyerbu dadaku,Amarahku mulai naik.Kulihat Rara yang hanya diam.
"Ra jangan terima dia ra aku mohon."ujarku dalam hati
Kulihat Rara yang mulai membuka suaranya.Dadaku semakin sesak rasanya tidak kuat jika mendengar Rara menerima lelaki itu.Perlahan akupun menjauh dari mereka berdua.Kulihat dari jauh Rara yang memeluk lelaki itu dan tersenyum.
"Kalo itu yang bisa buat kamu bahagia aku bakal iklasin kamu Ra meskipun kita mesti bercerai."Ujarku lalu berjalan menuju mobil
Aku berjalan lemas menuju mobil namun tanpa sengaja aku menubruk seseorang.Akupun mendongakkan kepalaku memandang orang yang tadi tak sengaja kutabrak.
"Adnan?"ujar gadis berambut pirang itu yang membuatku mengernyit bingung
"Kamu safira?"ujarku yang agak ragu melihat penampilan gadis itu
"iya gue safira tetangga lo dulu.Gimana kabar kamu?"Ujar gadis bernama safira itu lalu duduk dibangku yang tak jauh dari kejadian itu
"Alhamdulillah baik fir.Gimana dengan kamu?"ujarku
"Aku juga baik.Umi sama abi sehatkan?"ujarnya lagi
"Alhamdulillah semua sehat."ujarku lalu tersenyum simpul
"Kamu berubah ya nan,sampai aku pangling lihatnya."ujar safira lalu tersenyum
"Berubah gimana?"ujarku bingung
"Penampilan kamu kayak ustad,sikap kamu juga beda kayak dulu.Padahal dulu kamu nakal anaknya sekarang malah jadi pendiam kayak gini.Dan kamu makin tampan."ujar safira lalu terkekeh kecil
"Kamu ada-ada aja sih fir kamu juga tambah cantik gak kayak dulu masih ingusan."Ujarku yang membuat safira mengerucutkan bibirnya
Cukup lama aku mengobrol bersama safira dan aku memutuskan untuk pulang.Kulihat handphone ku bergetar ternyata ada pesan dari Rara yang memintaku untuk segera menjemputnya.
My wife❤
nan lo dmana?Gue udh slsai nh..Me
iya.Saya tunggu diparkiranAkupun berjalan menuju parkiran.Tak lama kemudian Kami bertemu kembali diparkiran.Kamipun segera masuk kedalam mobil.
"Segitu bahagianya Rara bareng sama cowok tadi sampai-sampai dia terlalu tersenyum."ujarku dalam hati memikirkan kejadian tadi
"Nan,Gue seneng banget tau."ujar Rara yang begitu antusias
"Seneng kenapa ra?"ujarku menanggapinya
"Sekolah gue menang jadi juara satu.Ah bahagia deh gue.Oh iya nan kita jadi kerumah umi?"ujar Rara
"Kamu gak capek emang?Kalo kamu mau kita berangkat entar."ujarku yang masih fokus nyetir
"Enggak kok nan lagian kan sebagai seorang istri gue mesti nurut sama suami.Lo kan suami gue jadi sebisa mungkin gue ikut kemana lo pergi."ujar Rara
"Apa lo bakal pertahanin gue sebagai suami lo kelak?"ujar ku dalam hati
"Ya udah kita pulang dulu ambil baju."ujarku yang diangguki oleh Rara
Kami berdua sudah berada didalam kamar untuk berkemas kemas menuju rumah umi karena kebetulan besok libur.Rara sudah siap dengan kaos berwarna pink dilengkapi celana jeans warna biru serta rambut yang digerai.
Diperjalanan hanya didominasi oleh suara Rara yang menyanyikan lagu yang sengaja ia putar.Cukup lama dan suara itu digantikan oleh suara malam.Yup rupanya sang gadis itu sudah terlelap.Saat lampu merah aku menyempatkan untuk melihat wajah Rara yang tertutupi oleh anak rambutnya.Wajahnya terlihat begitu damai dan polos.Kusibakkan rambut yang menutupi wajahnya ke belakang telinganya.Akupun kembali fokus ke jalanan.
Pikiranku kembali melayang ke kejadian tadi siang.Dadaku kembali sesak saat mengingat itu.Bahkan Rara tak pernah tertawa selepas itu kala bersamanya namun dari kejadian tadi ia jadi sadar kalau ia bukan sumber kebahagiaan dari Rara.
"Ra,maafin aku karena pernikahan ini kamu jadi sulit mencari kebahagiaan kamu.Cepat atau lambat aku bakal ngelepasin kamu supaya kamu bisa mencari kebahagiaan kamu.Makasih karena kamu udah mengisi hatiku."ujarku lalu mencium pucuk kepala Rara
Akupun gelapan sendiri saat aku tau Rara sudah terbangun lalu mengucek matanya.
"Kita udah sampai?"ujar Rara dengan suara khas bangun tidur
"iya.Ayo kita turun."ujarku lalu turun dan membukakan pintu untuk Rara
Kami berdua pun masuk kedalam rumah yang sudah disambut oleh Umi dan Abi yang duduk disofa ruang tamu.
"Aish menantu umi yang cantik udah sampai.Umi kangen banget sama kamu."Ujar umi yang langsung memeluk Rara.
"Hehehe Rara juga kangen sama umi.Umi gimana kabarnya?"ujar Rara setelah berpelukan dengan umi dan mencium tangannya
"Umi baik ra.Ayo kita makan umi udah masak buat kalian."Ujar umi lalu menggandeng Rara menuju meja makan
"Yang anak umi itu sebenarnya aku atau Rara sih dari tadi masak Rara terus akunya dikacangin."ujarku lalu mengerucutkan bibir yang membuat semua terkekeh
"Hehehe maaf Nan kamu kan dari dulu udah dimanja sama umi sekarang gantian istri kamu."ujar Umi lalu menikmati makan malamnya
Maaf guys kemarin gue gak publish soalnya lagi buntu gitu tapi sekarang gue publish lagi kok
Ayoo semangatin gue biar publish tiap hari!!
Jangan lupa vote🌟dan comment😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
Teen FictionKisah seorang Badgirl sekolah yang dijodohkan dengan seorang santri yang tak lain anak teman dari kedua orang tuanya.Mampukah lelaki itu merubah sifat buruk dari gadis itu? Kepo?Baca ceritanya ya..Insyaallah suka.😘