MCH ~ 15

7.6K 260 2
                                    


Happy Reading😘💕

Tak terasa sudah hampir satu tahun aku menjalani pernikahan bersama Adnan.Lambat laun aku sudah bisa menerima kehadiran Adnan.Bahkan tak sulit untuk ku mencintai Adnan.

Lika liku kehidupan rumah tangga pun sering terjadi.Dan tepat sekarang ini tepat satu tahun aniv pernikahanku dan Adnan.Aku sudah menghadapi unas dan tinggal menunggu pengumuman kelulusanku.

Sesuai janji Adnan bahwa malam ini kita akan merayakan aniv dengan dinner berdua.Betapa senangnya diriku kala mengingat ucapan Adnan kala itu.Siang ini aku sengaja untuk berbelanja bulanan sekaligus mencari baju yang cocok untuk makan malam bersama Adnan.

Tak terasa sudah satu jam kami aku berkeliling mall mencari pakaian yang cocok untuk acara nanti.Namun tak sengaja tubuhku terjatuh karena ditubruk seseorang.Akupun mendongak melihat seseorang yang menabrakku.

"Sorry gue gak sengaja."Ujar seorang perempuan dengan penampilan yang bisa dibilang ms.fashionable

"Iya gapapa."Ujarku lalu mengambil paperbag yang terjatuh

"Lo?Lo istrinya Adnan kan?"ujar wanita itu

"Iya benar maaf anda siapa ya?"ujarku dengan kening berkerut

"Kenalin gue Safira.Sepertinya kita perlu bicara sebentar."ujar gadis itu lalu menarik tanganku menuju restoran mall

Kami berdua pun sudah duduk berhadap-hadapan.Wanita itu menatapku dengan angkuh.

"Lo mau pesen apa?silahkan pesen aja biar gue yang bayar."ujarnya dengan angkuh

"Terimakasih atas tawarannya langsung saja kita ke pokok bahasan anda."ujarku sengaja untuk mempersingkat waktu

"Gue Hamil."ujar wanita itu yang semakin membuatku bingung

"Maksudnya?"ujarku dengan kening berkerut

"Iya gue sedang mengandung anak Adnan suami lo."ujarnya dengan raut wajah sendu

"Anda jangan bercanda ya suami saya tidak mungkin berbuat gitu dengan orang yang bukan makhromnya."ujarku yang berusaha untuk tidak percaya akan perkataan wanita itu

"Gue serius dan gue gak bohong.Gue bener-bener mengandung anak Adnan."ujar wanita itu

"Jangan sembarangan anda kalau bicara.Mana buktinya kalo suami saya berbuat tak senonoh dengan anda?"ujarku dengan tegas dan masih berusaha untuk tenang

"Apa kurang jelas buktinya?"Ujar wanita itu lalu menunjukkan foto mereka berdua yang membuatku diam tak berkutik

"Gue udah kenal lama sama Adnan tepatnya saat dibangku sma.Kita berdua pacaran namun karena lo gue gak jadi menikah sama Adnan."ujar gadis berambut pirang itu

"Gue gak peduli dengan omongan lo jadi stop gak usah ngarang cerita."ujarku yang langsung berlari keluar dari restoran.

Air mataku mengalir begitu saja.Rasanya begitu sesak.Apakah benar wanita tadi ada hubungannya dengan Adnan?Atau Wanita tadi hanya menipunku agar rumah tanggaku hancur?Entahlah aku juga bingung harus percaya dengan siapa.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 6 malam.Sehabis magrib aku memilih untuk berdiam diri dikamar.Mataku sudah sembab karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.Kulihat Adnan yang sudah pulang dari kantornya.

"Assalamualaikum."ujar Adnan sembari tersenyum

"Waalaikumsalam."ujarku

"Kamu kenapa?Habis nangis?"ujar Adnan lalu mendekatiku

"Mas aku mau tanya sama kamu apa kamu yang sudah menghamili safira?"ujarku langsung ke inti permasalahan

"Astagfirullah Ra ya enggak mungkinlah.Bahkan aku aja gak pernah tau kalo safira hamil.Aku juga gak pernah nyentuh safira."ujar Adnan lalu duduk disampingku

"Mas aku mohon kamu jawab dengan jujur.Apa bener kamu yang ngehamilin safira?"ujarku lagu yang sudah berleraian air mata

"Aku sama sekali gak ngehamilin safira bahkan aku gak ada hubungan apa-apa sama safira.Kami hanya teman."ujar Adnan

"Cukup mas aku lelah dengan semua ini.Aku cuma pengen kamu jujur sama aku.Kamu pacaran kan sama safira?Kamu pacaran sebelum nikah sama aku tepatnya pas sma.Kenapa kamu gak bilang dari dulu kalo kamu udah punya calon.Kenapa mesti aku yang ngerasain sakit ini.Kenapa?"Ujarku sembari menangis tersedu sedu mengingat omongan safira

"Ra dengerin penjelasan aku dulu.Aku dulu emang aku pernah pacaran sama safira pas masih sma tapi itu gak lama cuma dua tahun setelah itu kita putus dan gak ada hubungan apa-apa."Ujar Adnan

"Apa kamu bilang dua tahun itu cuma?Heh apa bedanya sama hubungan kita yang belum ada satu tahun?Aku emang gak secantik safira mas tapi kenapa mesti bohongin aku sih.Kalo kamu bilang dari awal aku bakal mundur mas."ujarku lalu beranjak mengambil koper dan berkemas kemas

"Ra,kamu mau kemana ra.Ini semua cuma salah paham.Kamu harus percaya sama aku Ra aku gak pernah ngehianatin kamu,aku gak pernah ngehianatin pernikahan kita.Aku mohon ra kamu jangan pergi.Jangan pernah tinggalin aku.Aku sayang sama kamu."ujar Adnan mencekal tanganku agar tidak pergi dari rumah

"Kata sayang lo itu semua bullshit.Minggir jangan halangin gue pergi."ujarku lalu menarik koperku menuju depan rumah

Dan pas sekali ada taksi yang lewat.Akupun memasukkan koperku kedalam taksi dan segera pergi meninggalkan rumah yang selama ini kutinggali dengan Adnan.Kulihat Adnan yang mengejarku dan ....

BRUUAKKK..

Akupun menoleh kebelakang terdengar suara benturan keras.Akupun memilih untuk memberhentikan taksi tsb lalu melihat kejadian tadi.

Tubuhku terasa menegang kala aku tau kalo suara tadi ternyata suara tabrak lari dan korbannya adalah Adnan.Tanpa babibu akupun segera menghampiri dan memeluk tubuhnya yang bersimbah darah.

"Mas bangun mas,jangan tinggalin aku sendirian.Mas aku mohon kamu bangun."ujarku yang memeluk Adnan dengan berlinangan air mata

"Ra..ra ka..mu jangan Nangis la..gi.Ma..maaf kalo aku se..lalu bikin kamu na..ngis."ujar Adnan yang kemudian memejamkan matanya.

Aku begitu panik melihat keadaan Adnan yang banyak darah.Dengan cemas aku menunggu Adnan didepan UGD.Tak lama kemudian keluarga ku datang bersama dengan keluarga Adnan.

Dengan segera akupun memeluk Bunda.Disana umi juga sedang menangis dengan dipeluk Abi.Ada juga kak fasha kakak Adnan yang juga ikut menunggu diruang tunggu.

"Apa yang sebenarnya terjadi?Kenapa Adnan bisa seperti ini?"ujar umi yang masih terus menangis

"Ma..maafin aku mi.Ini semua salahku kalo saja aku tak pergi dari rumah Adnan tak akan seperti ini.Maafkan aku mi.Maafin Rara."ujarku lalu bersujud dikaki umi namun umi hanya diam dengan tangisannya yang pecah

"Sudah nak,tidak perlu disesali semua ini bukan salah kamu.Ini semua sudah takdir tuhan."Ujar Abi sembari membantuku berdiri

Tak lama kemudian Dokter keluar dari ruang UGD.Dengan cepat aku berdiri dan menanyakan keadaan Adnan.

"Apa kalian keluarga dari saudara Adnan?"ujar dokter yang bername tag Haris itu.

"Iya dok saya orangtua Adnan,gimana keadaan anak saya dok?"ujar Abi dengan ekspresi tenang

"Begini pak saudara Adnan saat ini sedang mengalami pendarahan yang cukup keras karena benturan keras dikepalanya.Kondisinya sangat memburuk dan beliau mengalami koma."ujar Dokter itu

Lagi-lagi tangisku kembali pecah mendengar keadaan Adnan.Tak hanya aku tetapi seluruh keluarga kamipun menangis mendengar perkataan sang Dokter.

"Dok tolong sembuhkan anak saya berapapun biayanya tolong sembuhkan anak saya.saya mohon dok.Hikks..hikss.."ujar Umi lalu menangis dipelukan kak fasha








Hay guyss🙋gimana part kali ini?

Terimakasih yg udah baca ceritaku yang ngevote dan comment terima kasih..😘

jangan lupa vote🌟dan comment zeyengg 😘

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang