Happy Reading😘💕
"Bun,Topi Qira mana?"ujar Qira gadis berumur 13 tahun itu tampak sibuk mencari-cari keberadaan barangnya.
"Di lemari kak campur sama seragam sekolah kamu."ujarku dengan setengah teriak karena aku sedang memasak untuk sarapan.
"Bun,flashdisk ayah kok gak ada ya?"ujar Adnan yang sudah berada disampingku
"Cari aja dimeja kerja.Palingan disekitaran situ."ujarku sembari mengaduk nasi goreng lalu mematikan kompor karena terdengar syilla menangis dikamar.
Huaa..Huaaa
Akupun masuk kedalam kamar menghampiri syilla yang sedang menangis.Gadis kecil berumur 4 tahun itu tampak menggembungkan pipinya sembari menangis.
"Dek,adek kenapa nangis hm?"ujarku sembari menenangkan syila
"Bunda jangan marah ya.Hikkss.."ujar gadis itu yang sedikit takut
"Iya Bunda gak marah kok.Adek kenapa?"ujarku
"Adek ngompol Bun..hikkss..Maafin adek Bun.hikss.."ujar syila sesenggukan yang membuatku terkekeh
"Bunda mau maafin adek asal adek berhenti nangisnya.Masa udah gede cengeng sih?"ujarku sembari mengelus puncak kepala Syila
Tanpa aba-aba syila pun memelukku.Akupun membalas pelukannya.Gadis itu selalu saja membuatku kagum karena tingkahnya yang selalu minta maaf jika merasa dirinya salah.
"Yaudah sekarang adek mandi ya terus sarapan bareng ayah sama kakak.Ayok."ujarku yang dibalas dengan anggukan
Setelah ritual memandikan Syila kami pun sarapan bersama sesuai rutinitas pagi hari.Tak terasa sudah 12 tahun aku menjalani rumah tangga bersama Adnan setelah kejadian itu.
Setelah kejadian saat wisuda itu kami berdua memilih untuk kembali bersatu dengan menjadi orang tua seutuhnya untuk Qira.Aqira Fatiya Dafasha gadis kecil itu sidah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik seperti Safira ibunya.Anak kedua kami Asyilla Fatiya Dafasha yang kini masih berumur 5 tahun namun tampak terlihat pandai diumurnya yang masih kecil.
Adnan sudah tidak menjadi vokalis hadrah melainkan ia melanjutkan bisnis ayahnya.Sementara aku mengelola Butik Mama yang memang diwariskan untukku.Suasana meja makan tampak hening karena sedang makan.Seusai itu mereka semua berpamitan termasuk Qira dan Adnan yang hendak ke kantor dan mengantarkan Qira ke sekolah.
"Bun,Qira berangkat dulu."ujar Qira sembari mencium punggung tanganku
"Ayah juga berangkat Bun."ujar Adnan lalu kucium punggung tangan Adnan.
"Salim dulu dek sama Ayah sama kak Qira."ujarku lalu diikuti oleh Syilla
"Dadah syila.Assalamualaikum."ujar Qira lalu berjalan menuju gerbang
"Mas,entar malem bunda nyuruh kita kesana.Makan malem katanya."ujarku
"Oo acaranya kapan?"ujar Adnan sembari berjalan keluar
"Habis isya.Kita kesananya setelah magrib gimana?"ujarku
"Yaudah iya.Kita berangkat habis magrib."ujar Adnan lalu mencubit pipi gembul syila
Mereka berdua pun masuk kedalam mobil.Lambat laun mobil mereka berjalan meninggalkan rumah.Jarum jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh tandanya masih ada waktu untuk bersih-bersih rumah.Sementara Syilla sudah melenggang menuju ruang televisi untuk melihat film kembar botak kesukaannya.
****
Suasana rumah Bunda tampak ramai dengan suara tawa dari anak kecil.Dengan segera Aku,Adnan dan kedua putriku turun dan masuk kedalam kediaman Bunda.Disana sudah ada Vino yang berkejar-kejaran dengan Risa anak dari Bang Ano.Kedua Abangku memang sudah menikah.Bang Zou yang memiliki 3 orang anak laki-laki dan 1 orang perempuan serta Bang Ano yang memiliki satu anak perempuan dan 1 anak laki-laki.
"Assalamualaikum."ujarku bersama keluarga kecilku bersamaan.
"Waalaikumsalam."ujar mereka semua.
Akupun bersalaman kepada mereka semua termasuk memeluk Ayah cukup lama.Melepas kerinduanku selama ini.Memang sudah satu bulan aku tidak mengunjungi kediaman Ayah dan Bunda karena kesibukan di Butik.
"Bunda kemana yah?kok gak ada?"ujarku lalu melepas pelukanku
"Lagi didapur nyiapin makanan."ujar Ayah yang kemudian aku melenggang pergi menuju dapur.
Kulihat Bunda sedang sibuk menyusun piring dimeja makan dengan dibantu oleh Kak Fila dan Kak Lala.Akupun menghampirinya sembari tersenyum.
"Assalamualaikum semua."ujarku yang membuat sang empu menoleh sembari tersenyum
"Waalaikumsalam."ujar mereka semua kompak
"Maaf ya Rara telat datengnya."ujarku lalu mengampiri Bunda dan mencium punggung tangannya.
"Bunda gimana kabarnya?sehatkan?"ujarku sembari memeluk Bunda
"Alhamdulilah Sehat.Kenapa peluk-peluk kangen ya."ujar Bunda sembari menggodaku
"Hehehe Bunda tau aja kalau aku kangen."ujarku sembari nyengir kuda yang membuat kedua saudara iparku geleng-geleng kepala.
Tak lama kemudian makanan sudah rapi tersaji dimeja makan.Adzan isya berkumandang,kami semua pun memilih untuk menunaikan shoalt isya terlebih dahulu sebelum makan malam dimulai.Kali ini Ayah yang menjadi imamnya.
Seusai berzikir kamipun bergegas untuk menunaikan makan malam yang sempat tertunda itu.Seperti biasa keadaan menjadi hening saat ada makan malam.Tapi sebelum acara makan malam dimulai ada suara ketukan pintu.Akupun terkejut kala membukakan pintu yang tak lain datanglah ketiga sahabatku bersama keluarganya.
"Happy birthday Rara."ujar mereka bertiga yang berdiri didepan pintu dengan kue ditangan Bara
"Ka..kalian masih inget ultah gue?"ujarku dengan gugup karena terkejut
"Ingetlah masak ultah sahabat sendiri gak inget sih."ujar Dilla yang diangguki oleh mereka berdua
"Mending sekarang lo izinin kita masuk deh.Gak enak banget dilihat."ujar Bara sembari terkekeh
Akupun membukakan pintu untuk mereka semua.Meniup lilin dan memotong kuenya.Lalu kamipun melanjutkan dengan acara makan malam bersama yang ternyata mereka semua juga membawa keluarga kecilnya.
Sedari tadi aku selalu tersenyum melihat kejutan demi kejutan.Bahagia karena aku di anugerahi teman-teman dan keluarga yang peduli denganku.
"Thanks semua,aku sayang banget sama kalian semua."ujarku dengan air mata haru.
Inilah cerita terakhirku dan semoga hidupku tetap bahagia.Akhirnya kami semua berpelukan.
Gimana endingnya??Semoga kalian suka😊
Terimakasih untuk kalian semua yang udah nungguin kelanjutan cerita ini🙏Matursuwun,haturnuhun,thanks you,bu ke qì,pokonya terimakasih banyakk.
Jangan lupa vote🌟dan comment😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
Teen FictionKisah seorang Badgirl sekolah yang dijodohkan dengan seorang santri yang tak lain anak teman dari kedua orang tuanya.Mampukah lelaki itu merubah sifat buruk dari gadis itu? Kepo?Baca ceritanya ya..Insyaallah suka.😘