MCH ~ 19

7K 232 2
                                    


Happy Reading😘💕

Sudah 2 hari ini aku selalu mengunjungi
Adnan.Sepertinya Adnan benar-benar tak mengingatku.Seperti sekarang aku sedang bersamanya yang kebetulan hanya kami berdua yang berada dikamar rawat inap.Dia nampak risih karena dia tidak tau kalau aku istrinya.

"Mas kamu makan ya."ujarku lalu menyodorkan satu sendok bubur kemulutnya

Ada sekelebat ingatan hingga membuatnya merasa pusing.

"Kamu gak papa kan?"ujarku lagi lalu mendekati Adnan

"Eng..gapapa cuma agak pusing aja.Maaf kenapa kamu manggil aku mas."ujarnya yang membuatku bingung harus menjawab apa.

"Karena kamu suami aku jadi aku harus menghormati kamu."ujarku dalam hati

"Emm sorry kalo emang kamu keberatan aku panggil itu."ujarku menunduk

"Oo gapapa kok.Kalo boleh tau nama kamu siapa?Apa dulu kita pernah saling kenal?"ujar Adnan

"Namaku keyra,kamu bisa panggil aku Rara."ujarku
Lalu menyodorkan tanganku sementara dia hanya menangkupkan tangannya didada

Suasana terasa canggung hingga aku memutuskan untuk membuka pembicaraan dengannya.

"Kamu makan ya mas eh maksud aku Adnan."ujarku lalu menyodorkan nasi dimulutnya lalu diterimanya.

****

Sudah beberapa hari ini aku disibukkan oleh pekerjaanku dibutik Bunda.Aku memang bekerja disana sembari menunggu pengumuman universitas.

Aku memang mengikuti jalur SNMPTN untuk masuk di universitas Brawijaya.Disana aku hanya melayani customer sesuai dengan ajaran Bunda dan juga membuat laporan penjualan.

"Shitt."ujarku dalam hati kala mendengar dering telfonku

"Ren,tolong bantu mbak fitri ya.Saya tinggal bentar."ujarku yang diangguki oleh Reni pegawai Bunda

"Maaf mbak,mas saya angkat telfon dulu."Ujarku ramah pada customer yang kebetulan mereka sedang fitting gaun pengantin

"Hallo Rara.Lo dimana hunting yuk."ujar Diva dengan suara toanya

"Bisa gak sih gak usah teriak-teriak.Gue lagi dibutik nih."ujarku

"Lo udah lihat pengumuman belum?Gue sama Diva keterima nih di universitas malang."ujar Dilla

"Haduh gue belum lihat lupa soalnya."ujarku

"Yaudah entar lo lihat disini sekalian makan bareng dicafe biasa."ujar Dilla

"Iya tapi tunggu bentar ya soalnya gue masih ngelayanin customer."ujarku

"Siap bos.Assalamualaikum."ujar mereka berdua

"Waalai.."ujarku yang terpotong karena panggilan sudah dimatikan yang membuatku memutar bola mataku kesal

Tutttt..tuutt

Aku pun kembali masuk kedalam ruangan fiting.Kulihat mbak fitri sang customer sudah memakai bajunya.

"Bagus mbak,cocok buat mbak."ujarku

"Gimana sayang?Bagus gak?"ujar mbak fitri yang bertanya pada calon suaminya

"Iya bagus kok."ujar sang calon

"Yaudah saya ambil yang ini aja ya dek."ujar mbak fitri lalu tersenyum

"Oke mbak."ujarku lalu tersenyum

Tak lama kemudian mbak fitri sudah keluar dan pamit untuk pulang.Kulihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 12 kurang 15 menit.Akupun segera keluar untuk makan siang bersama sahabat-sahabatku.

"Saya tinggal sebentar ya entar kalo Bunda nanyain saya bilang kalo saya lagi makan siang."ujarku lalu mengambil kunci mobil sementara karyawan Bunda hanya membalas dengan senyuman.

Perjalanan menuju cafe tak  menghabiskan waktu banyak karena tempatnya yang lumayan dekat dengan butik.Suasana pun tidak macet.

Aku segera masuk kedalam restoran lalu masuk.Aku berjalan menyusuri tempat kedua sahabatku berada.Tepat dipojok terdapat mereka berdua.

"Sorry nunggu lama."ujarku lalu duduk dan menyeruput jus jambu yang berada dimeja

"Kebiasaan deh.Itu jus gue tau."ujar Diva yang membuatku terkekeh

"Yaudah deh maaf gue ganti.Lo pesen aja."ujarku yang kemudian memanggil waiters

Sembari menunggu akupun memainkan hpku.Aku tersenyum saat mengingat foto pernikahanku dengan Adnan yang sengaja kujadikan walpaper.

"Ciee yang udah punya suami mah senyum-senyum mulu."ujar Dilla

"Eh Btw kok lo bisa nikah gak bilang-bilang sih."ujar Diva lalu mengerucutkan bibirnya

"Ceritanya panjang."ujarku lalu menyeruput jus melonku

"Gitu mulu jawaban lo.Lo punya utang cerita ya sama kita."ujar Dilla yang diangguki oleh Diva

"Hehehe jadi gini waktu itu pas kita masih SMA tepatnya kelas 11 semester akhir gue nikah sama Adnan.Sebelumnya sih kita udah dijodohin dan berniat menikah pas gue udah lulus.

Tapi takdir berkata lain tepat saat itu gue dinikahin sama Adnan karena kakaknya tau kalo Adnan meluk gue padahal cuma kesalahpahaman tapi keluarga Adnan milih untuk menikahkan kita berdua.Dan nikahan kita diadain dengan sederhana."ujarku

"Terus lo sekarang udah gak.."ujar diva dengan tanda kutip

"Enggak gue masih Ori karena kita gak pernah berhubungan suami istri.Adnan bilang kita bakalan kayak gitu kalo gue udah lulus tapi karena kemarin Adnan kecelakaan dan sekarang dia lupa sama gue."ujarku lalu menunduk sedih

"Oo yang waktu wisuda itu kan.Jadi masalahnya itu?"ujar Dilla

"Iya.Tepat pas aniversary pernikahan kita 1 tahun.Dan itu karena gue.Kalo aja gue gak pergi saat itu pasti keadaan gak akan kayak gini.Gue terlalu emosi saat itu."ujarku lalu menangis kala mengingat kejadian waktu itu

"Lo yang sabar.Itu tandanya Allah ngasih cobaan ke lo.Namanya aja pernikahan pasti gak akan selalu bahagia.Pasti akan ada masalah dan itu tergantung kita sendiri."ujar Dilla

"Jadi maksud lo suami lo kecelakaan dan mengalami amnesia gitu?"ujar Diva lalu menyendok makanannya
Yang hanya kubalas dengan anggukan

"Kenapa lo gak coba ngingetin dia kalo lo istrinya.Mungkin lewat kejadian yang pernah lo alami sama dia atau gak lewat barang pemberian dia ke elo siapa tau dia jadi inget lo."ujar Diva yang diangguki oleh Dilla

"Gue gak mau dia sakit lagi.Dulu gue pernah gak sengaja nyebut dia dengan panggilan mas dan setelah itu kepalanya pusing.

Dan dokter pernah bilang untuk tidak terlalu memaksakan ingatan Adnan karena itu bisa membuat ingatannya hialng semua termasuk dengan masa kecilnya."ujarku lalu menghapus air mataku

"Lo yang sabar ya.Kalo lo ada masalah lo bisa cerita ke kita."ujar Dilla

"Jangan sungkan sama kita karena kita sahabat."ujar Diva lalu kami bertiga berpelukan

"Ehh lo udah lihat belum pengumumannya."ujar Dilla lalu kami semua melepas pelukan itu

"Belum."ujarku sembari menyengir

"Hadeh ya udah lo liat sekarang."ujar Diva yang hanya kubalas dengan anggukan




Sahabat orang yang selalu ada dalam suka dan duka.Ia selalu menampung keluh kesah kita.Kalo ada yang bilang arti sahabat itu bullshit itu gak sepenuhnya salah.

Memang terkadang ada seorang sahabat yang nusuk dari belakang tapi gak semua sahabat akan begitu itupun tergantung orangnya masing-masing karena sifat manusia dibumi ini berbeda beda.

Jadi sebelum kalian bersahabat kalian harus mengenali sifatnya terlebih dahulu barulah kalian menjalin sebuah persahabatan.

Sekian dan terimakasih untuk wacana tentang sahabat semoga bermanfaat untuk kalian semua🙏😊

Jangan lupa vote🌟dan comment zeyengg😘💕

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang