MCH ~ 22

6.8K 228 4
                                    


Happy Reading😘💕

"Kamu kenapa nangis hmm?"ujar lelaki itu sembari mengelus kepalaku

"Adnan bang.Adnan bakal nikah sama Safira."ujarku dengan suara parau

"Apa?"Ujar bang zou dengan nada tinggi

"Iya bang.Safira lagi ngandung anak Adnan."Ujarku semabari menangis tersedu sedu mengingat akan hal itu tepatnya saat safira yang ngomong secara langsung denganku

"Kurang ajar banget sih Adnan berani-beraninya dia mainin hati kamu."ujar bang zou lalu bangkit dan melepaskan pelukannya

"Udah bang jangan.Adnan gak salah."ujarku yang memegang pergelangan tangan bang zou

"Lo gila atau apa sih Ra.Abang gak habis pikir deh sama jalan fikiran kamu.Jelas-jelas Adnan udah nyakitin kamu,udah berkali kali abang liat dia buat kamu nangis.Cinta boleh Ra tapi jangan bego sampai-sampai lo dibegoin sama dia."Ujar bang zou yang berapi api lalu kupeluk erat tubuhnya.

"Lepasin,gue bakal bikin perhitungan sama tu anak."ujar bang zou yang mencoba melepaskan diri dari pelukanku

Akupun berlari mengejar bang zou yang menyambar helm serta kunci motornya.

"Bang,Rara mohon jangan sakitin Adnan.Rara udah iklas bang.Rara mohon."ujarku lalu terduduk lemas sembari memegang kaki bang zou

Lelaki dengan rahang tegas itu akhirnya diam.Cukup lama dan suasana terasa hening hanya ada suara tangisanku.

"Lepasin kaki abang."ujar bang zou dengan datar

"Gak mau.Abang harus janji dulu sama Rara kalo abang gak bakal kasih perhitungan buat Adnan."ujarku yang masih memegang kaki bang zou.

Ckck mirip kayak anak monyet yang bergelantungan dikaki manusia😂

"Iya.Cepet kamu bangun."ujar bang zou lalu membantuku untuk bangun

***

Seperti biasa setiap pagi akan diadakan sarapan.Kedua orangtuaku dan kedua abangku sudah tau kalo hubunganku dengan Adnan sedang tidak baik.Jangan heran guys pasti mulut lemes bang zou yang bilang ke mereka semua.

"Bun,Yah besok Rara mau ke jogja buat daftar ulang universitas."ujarku seusai sarapannya

"Jam berapa kamu berangkat ke jogja?"ujar Ayah

"Jam 8 yah."ujarku

"Kamu dianterin apa bawa mobil sendiri?"ujar Bunda

"Naik bis bun."ujarku lalu tersenyum

"Lah kenapa mesti naik bis?Kan ada mobil?"ujar bang zou

"Enggak ah males nyetirnya capek.Perjalanannya jauh lagi."ujarku sembari memakan potongan apel

"Biar bang ano anterin."ujar bang ano dengan wajah datarnya

"Hehehe gak usah bang.Rara emang sengaja naik bis berangkatnya biar bisa sambil liburan terus pulangnya Rara naik kereta.Lagian Rara pengen banget naik kereta."ujarku

"Yakin berani?"ujar bang ano yang diangguki oleh bunda dan ayah

"Beranilah kan bareng Bara kesananya."ujarku sembari terkekeh

"Dihh pantesan."ujar bang zou

"Bilang ke Bara besok abang anter kalo pulangnya terserah kamu kalo mau naik kereta."ujar bang ano yang membuatku tak bisa menolaknya

"Berarti kamu nginep dong beberapa hari?"ujar Bunda

"Iyalah bun.Dan rencananya Rara mau nginep dirumah nenek biar irit gitu."ujarku lalu terkekeh pelan

Jangan heran guys kenapa aku selalu terkekeh dan tersenyum didepan mereka semua karena aku gak mau mereka semua tau kalo aku lagi sedih.

Dan selain itu aku juga gak mau berlarut-larut dalam kesedihan.Aku harus bisa bahagia dan tersenyum meskipun sebenarnya berbeda kenyataannya.Aku masih proses move on dari Adnan.Mencoba mengikhlaskan dia meskipun itu sangatlah sulit.

Akhir-akhir ini aku memang sibuk dengan kerjaanku dibutik Bunda.Lelah pastinya karena aku selalu pulang malam karena menyelesaikan pekerjaanku.

****

"Kamu juga masuk di UGM Bar?"ujar ayah sembari menyuapkan makanannya

"Iya om."ujar Bara sembari tersenyum sopan

"Lo ngambil jurusan apa?"ujar Bang Ano dengan tampang datarnya

"Kedokteran bang."ujar Bara yang dijawab dengan huruf O

"Wihh calon dokter nih."ujar bang zo menyambar

"Nak Bara ngambil keahlian apa?"ujar Bunda

"Saya ngambil Dokter bedah tan."ujar Bara

Kamipun saling mengobrol dan sarapan bersama.Kemudian aku berpamitan kepada Bunda dan Ayah.

Aku sudah duduk manis dibangku tengah bersama Bang Zou.Sementara Bara duduk didepan bersama Bang Ano yang sedang mengemudi.Aku mendengus kesal karena melihat Bang zou sudah terlelap dimimpinya.

"Hadehh baru aja 1 jam perjalanan udah molor aja ni orang."ujarku dalam hati

Bosan rasanya karena tidak ada yang ku ajak ngobrol.Bara dan Bang Ano sedang sibuk ngobrol tentang kedokteran.Mereka berdua sharing tentang kedokteran.Karena kebetulan Bang Ano juga termasuk dokter bedah.Ia bekerja disalah satu rumah sakit terbesar dijakarta.

"Untung Bang Ano dokter bedah bukan dokter anak coba kalo dia jadi dokter Anak pasti gak laku karena tampangnya yang dingin dan tatapan tajamnya itu."ujarku dalam hati lalu terkekeh geli

"Kenapa senyum-senyum?"ujar Bang ano yang melihatku lewat kaca mobil yang membuat Bara menoleh kearahku

"Hehehe gapapa.Pengen senyum aj."ujarku sembari menunjukkan jajaran gigi putihku

"Kehabisan obat kali bang."ujar Bara lalu tertawa sementara Bang Ano hanya memutar bola matanya malas

Tak terasa beberapa jam perjalanan akhirnya sampai juga diuniversitas.Akupun berjalan masuk menuju universitas impianku itu.Aku ditemani oleh Bang zou untuk daftar ulang sementara Bang Ano memilih untuk menemani Bara.

Seusai daftar ulang aku memilih untuk berjalan-jalan menyusuri fakultas yang ada disana.Ternyata jarak antara fakultas kedokteran dengan fakultasku cukup jauh.Yup aku masuk difakultas ekonomi dan bisnis tepatnya diprodi Akuntansi.Kami berduapun menghampiri Bang Ano dan Bara yang berada difakultas kedokteran.





Gimana part ini?

Penasaran?dilanjut aja deh

Jangan lupa Vote🌟dan comment zeyengg😘💕

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang