MCH ~ 26

7K 235 0
                                    

Happy Reading😘💕

Seperti biasanya aku selalu disibukkan dengan pekerjaan dibutik Mama yang ramai.Maklum karena kebetulan bulan-bulan ini musim pernikahan.Selain itu aku sengaja membantu mama untuk mengurus butik demi mengisi waktu luangku.Bulan depan aku akan mengikuti ospek.Sudah jarang pula aku berkumpul bersama kedua sahabatku karena mereka disibukkan oleh tugas perkuliahan.

"Dek,bilangin ke mbk reni saya keluar sebentar.Assalamualaikum."ujarku kepada siswa yang sedang Pkl dibutikku

"Baik mbk.Waalaikumsalam."ujarnya sembari tersenyum sementara aku sudah melenggang keluar butik

Aku berjalan menyusuri jalanan kota jakarta dan untungnya jalanan tidak macet jadi mempercepat perjalanan.

Aku sudah memasuki cafe langgananku.Tanpa babibu aku segera menuju dibangku pojok kafe.Disana sudah ada Diva yang kebetulan baru saja duduk dari arah utara.

"Assalamualaikum Div,Dilla mana?"ujarku lalu duduk didepan Diva

"Waalaikumsalam.Dilla masih ada jadwal."ujar Diva lalu memainkan hpnya.

Sepertinya diva sedang asyik menghubungi seseorang hingga akhirnya dia pun merasa kesal.Aku hanya mengernyitkan dahi kala melihat kelakuan Diva sementara sang empunya pun hanya nyengir menampakkan deretan gigi putihnya.

"Yaudah kita pesen duluan aja.Dilla masih sibuk kayaknya..kayaknya entar dia nyusul."ujar Diva yang hanya kuangguki

Seusai memanggil waitres kami pun mengobrol sembari menunggu pesanan.Tak lama kemudian datanglah Dilla yang berlari dengan ngos-ngosan.

"Huhh..sory gue telat..huh..huh."ujar Dilla lalu menyeruput jusnya yang baru ditaruh oleh sang pelayan

"Njir kayak orang gak pernah minum setahun aja lo."ujar Diva

"Tau tuh.Lo habis dari mana aja sampai ngos-ngosan kayak gitu?"ujarku lalu menyantap makananku

"Haduh tadi itu gue habis ngerjain senior gue kurang ajar banget tuh orang.Dia itu mempersulit hidup gue banget tau gk sih.Lo tau tampangnya itu sok banget.Males deh gue."ujar Dilla yang terus saja bercerita tentang dia yang balas dendam karena dikerjai seniornya saat ospek.

Wkwk jangan heran Dilla memang orangnya pemberani sekaligus aneh.

"Udah-udah nak mending kamu makan dulu kamu pasti laper."ujar Diva lalu menyuapkan roti bakar ke mulut Dilla yang kebetulan sedang mangap

Sementara aku hanya ngakak melihat kelakuan absurd mereka berdua.Namun tawaku terhenti kala ada yang menghampiriku.Aku menatapnya hanya dengan wajah datar.

"Ternyata lo udah bisa ketawa sekarang.Lo udah ngiklasin Adnan buat gue kan?"ujar gadis berambut setengah pirang itu

"Bukan urusan lo."ujarku sembari menatap safira datar

"Lo udah kalah banyak sama gue.Dan sebentar lagi Adnan bakal jadi milik gue."ujar Safira lalu menyungginggkan senyum sinisnya

"Jadi pelakor kok bangga."ujar Diva lalu diikuti tawa sinis dari Dilla

"Tau tuh,ngakunya cantik tapi kok ngerebut suami orang ya,situ gak laku apa?"ujar Dilla

"Jaga omongan kalian.Gue gak ada urusan ya sama kalian berdua jadi gak usah ikut campur."ujar Safira yang mulai terpancing emosi

"Sorry ya nona SAPIra yang cantik tapi jadi hellokiti gue bukannya ikut campur.Rara sahabat gue jadi gue berhak bela dia apalagi untuk menghadapi pelakor kayak lo."ujar Dilla mulai beraksi dengan mulut pedasnya.

"Dasar beraninya keroyokan."ujar Safira sembari meredam emosinya

"Kenapa lo syirik sama Rara karena ada sahabat yang bantuin?Makanya jangan jadi pelakor biar punya temen.Mungkin lo gak punya sahabat karena takut kali kalo sahabat lo itu lo tikung."ujar Diva

"Hiihh awas lo ya,gue bakal bikin perhitungan buat kalian semua."ujar Safira lalu keluar dari cafe

Aku masih hanya diam menatap kepergian Safira.

"Udah Ra gak usah dengerin omongan sapj pelakor itu."ujar Diva

"Tenang aja lo masih ada kita,kita bakalan jadi orang pertama yang ngelindungin lo kalo lo disakiti sama orang.Kita kan sahabat udah kayak saudara malah."ujar Dilla lalu mereka berdua memelukku

"Makasih ya kalian udah baik sama gue."ujarku

****

Hari-hari kujalani seperti biasa meskipun terkadang ada orang yang menggangguku.Tak terasa hari ini adalah hari pertama ku menjalani Ospek.Aku sudah sampai dirumah Nenek sejak dua hari yang lalu dengan ditemani oleh Ayah dan Bundaku.Seperti saat ini aku disibukkan dengan membuat perlengkapan untuk kegiatan Ospek.

"Huh..akhirnya ketemu juga."ujarku lalu menemui Nenek dimeja makan.

"Pagi Nek,pagi Mbk Tika dan Pak Samsul."ujarku sembari tersenyum ramah.

"Pagi juga neng Rara."ujar Pak Samsul

"Pagi mbk Rara."ujar Mbk Tika sementara nenek hanya tersenyum

Kamipun sarapan dengan hening.Hanya bunyi denting sendok yang menjadi latar dari sarapan ini.Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makananku.Aku pun segera berpamitan kepada Nenek.

Aku duduk manis dengan diantar Pak Samsul.Tak ada kemacetan seperti dijakarta hingga dengan cepat kami sampai didepan gerbang masuk universitas.Aku pun segera turun setelah berpamitan dengan Pak Samsul.

Aku menyusuri koridor fakultas manajemen karena kebetulan untuk sampai kefakultasku melewati fakultas manajemen.Suasana sudah ramai.Banyak anak-anak yang memakai baju sepertiku.Sampai dikelas akupun masuk dan menaruh tasku dibangku.

"Hay."ujar seorang wanita dengan jilbab jadi warna hitam sembari tersenyum

"Eh..hay juga."ujarku sembari tersenyum

"Kenalin aku Bella."ujarnya lalu mengulurkan tangannya

"Rara."ujarku lalu duduk

Kamipun mengobrol hingga tak terasa Ospek pun akan dimulai.Kali ini kami semua turun kelapangan untuk apel pembukaan penerimaan Maba dan Ospek.

Jarum jam pun sudah berpindah tempat,terik matahari sudah berada diatas kepala.Tak terasa hingga sudah waktunya untuk pulang.Ospek akan diadakan selama 3 hari dan setelah itu perkuliahan akan berjalan seperti biasa.

Akupun pulang dengan menaiki ojol karena Pak Samsul  sedang mengantar Nenek entah kemana.Dirumah hanya ada Mbak Tika yang sedang menonton Tv.Setelah mengucap salam akupun langsung menuju kamar.Lelah itulah yang saat ini kurasakan.

"Semoga lelahku menjadi lillah Ya Allah."ujarku lirih












Jangan lupa vote🌟dan comment zeyengg😘

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang