MCH ~ 16

7.2K 262 3
                                    


Happy Reading 😘💕

Tak terasa malam pun sudah berganti malam kembali.Aku masih berada didepan ruangan Adnan.Akupun memilih untuk menemui Adnan diruangannya.

Dengan memakai baju,topi dan masker yang sudah disediakan pihak rumah sakit.Akupun masuk ke ruangan itu dan melihat tubuh Adnan yang terbaring lemas diranjang rumah sakit.

Suasana hening hanya ada bunyi komputer yang berada diruangan tersebut.Tak kuasa aku melihatnya hingga membuatku kembali meneteskan air mata.Lambat laun aku berjalan mendekati tubuh Adnan.

Dengan tangan bergetar aku memberanikan diri untuk menyentuh kepala Adnan yang terbalut dengan perban lalu beralih kepipinya kemudian ke bibir merahnya yang saat ini tampak pucat.

"Mas maafin aku kalo saja waktu itu aku gak pergi pasti kamu gak akan kayak gini."ujarku lalu mengusap air mataku

"Doakan saja Ra kakak yakin Adnan pasti bisa melalui ini.Adnan orangnya kuat."ujar kak fasha saudara Adnan

"Aku rindu kamu mas.Rindu perhatian kamu rindu ceramah dari kamu.Ini semua salahku kak Kalo saja waktu itu aku gak Arrggghhh aku benci semuanya."ujarku lalu menangis histeris

"Istighfar Ra kamu yang sabar.Ini semua ujian buat kamu.Lebih baik kamu pulang bersihkan diri kamu lalu sholat.Biar kakak yang jaga Adnan.Kamu istirahat dirumah."Ujar kak fasha setelah aku keluar ruangan sementara aku hanya mampu menggeleng lemah

"Kamu gak bisa gitu ra.Kamu harus istirahat lihat mata kamu udah ada lingkaran hitamnya.Apa kamu gak kasian kalo misalnya Adnan bangun tapi kamu malah sakit?Lebih baik kamu pulang saja dulu besok kembali lagi."Ujar kak fasha yang langsung kuangguki lemah.

Aku pulang kerumah bunda hari ini.Aku hanya diam diperjalanan menikmati kesedihanku kala mengingat keadaan Adnan.

"Mbk..maaf mbk udah sampai."ujar supir taxi itu

Tanpa kata akupun segera keluar dari taxi tentunya setelah aku membayarnya.

"Mbk tunggu kembaliannya."ujar supir itu

"Ambil aja."ujarku lalu masuk kedalam rumah sementara supir taxi itu sudah melenggang pergi setelah mengucapkan terimakasih.

Aku berjalan gontai menuju kamarku yang terletak dilantai dua.Ayah,Bunda serta kedua abangku hanya menatap sendu kepergianku.

Bunyi Adzan isya pun menyadarkanku.Dengan segera akupun bergegas membersihkan diriku.Seusai mandi dan berwudhu aku segera memakai mukenahku.Air mata terus menetes mengingat Adnan yang selalu menjadi imam kalaku sholat.

"Ya allah ampuni dosa-dosa hamba,dosa kedua orang tua hamba serta seluruh orang yang dekat dengan hamba.Ya allah maafkan hamba jika hamba selalu ingkar dalam beribadah.

Maafkan hambamu ini yang selalu sering meminta kepadamu tapi hamba mohon dalam doa ini sembuhkan suami hamba.Berilah hamba kekuatan dan keiklasan dalam menghadapi masalah yang engkau berikan kepada hamba.

Sembuhkan Adnan ya allah sadarkanlah dia dari komanya.Robbana atina fidunnya hasanah wa filakhiroti hasanah wakina adzabanar."ujarku lalu membacakan surat Al fatihah untuk Adnan

"Ra,kamu yang sabar ya.Bunda yakin kamu bisa ngadepin ini."Ujar bunda sembari mengusap air matanya sementara aku langsung memeluk erat bunda

"Kita makan dulu ya biar kamu gak sakit."ujar Bunda lalu mengajakku ke ruang makan

Disana sudah ada Ayah dan kedua abangku.Tak seperti biasanya semuanya tampak hening.Akupun duduk ditempat seperti biasa yang dulu selalu ku duduki.Rasanya tak nafsu makan aku hanya menyendokkan satu sendok makan lalu kembali ke kamar.

Akupun sudah duduk dengan bersandar dikepala ranjang.Handphoneku berdering tanda ada panggilan masuk.Dengan malas akupun melihatnya tapi tak kuangkat karena malas.

Kulihat ada banyak pesan dari grup kelas dan teman-temanku.Akupun memilih untuk membuka grup kelas yang memberitahukan bahwa besok akan diadakan acara gladi bersih wisuda dan pengambilan toga.

Kepalaku terasa pening hingga membuatku memejamkan mata.Lambat laun akupun terlelap.

***

Lagi-lagi aku hanya meneteskan air mata kala mengingat kebiasaan ku sholat jamaah bersama Adnan.Rasanya sepi dan rindu tentunya.Seusai sholat akupun berdoa kepada tuhan supaya menyembuhkan Adnan dan tak lupa setelah itu aku membaca surat Al-waqiah.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 6 akupun bersiap-siap untuk datang kerumah sakit.Kulihat wajahku yang nampak sembab dipantulan cermin.

Dengan memakai kemeja flanel warna pink dan rambut yang ku kuncir kuda serta kacamata yang bertengger dihidungku.Akupun menyambar slingbagku lalu keluar dari kamarku dan izin ke ayah dan bunda.

"Yah,Bun,Bang aku langsung kerumah sakit ya."ujarku lalu mencium telapak tangan mereka berdua

"Kamu gak sarapan dulu?"Ujar Bunda

"Enggak usah bun."ujarku yang hendak berjalan namun terhenti karena panggilan Bang ano

"Kamu sarapan dulu aja entar kita kesana bareng aku sama zou.Gak ada penolakan."ujar bang ano saat ia tau kalo aku akan membantah yang mau tak mau aku sarapan bareng mereka.

Kami bertiga sudah berada dijalan menuju rumah sakit tempat Adnan dirawat.Akupun berjalan menyusuri koridor rumah sakit sampai aku bertemu dengan Kak fasha dan umi yang disana.Tanpa babibu akupun menghampiri mereka lalu mencium tangan umi.

"Gimana keadaan mas Adnan mi,kak?"Ujarku bertanya ke kak fasha dan umi

"Adnan masih belum sadar nak."Ujar umi yang memelukku dengan air mata berlinang.

Entahlah hari ini rasanya begitu malas untuk datang ke sekolah.Kedua abangku juga sudah pulang setelah menjenguk Adnan.

Disana tinggal aku dan Abi karena kebetulan Umi sudah pulang dengan Kak Fasha karena keadaan umi yang tidak memadai.Kulihat handphoneku bergetar namun tak ku hiraukan.

"Kenapa gak diangkat ra siapa tau penting."ujar Abi

"Sebentar Bi,Rara izin angkat telfon dulu."Ujarku lalu meninggalkan Abi

"Dari siapa tadi?"Ujar abi yang baru saja keluar dari ruangannya Adnan

"Dari temen rara bi katanya hari ini gladi bersih dan pengambilan toga buat besok acara kelulusan."ujarku

"Pergilah nak biar abi yang jaga Adnan."ujar abi

"Tapi bi aku pengen jagain Adnan gak mungkin aku tinggalin adnan cuma buat kayak gitu.Adnan lebih penting bi."Ujarku yang membuat abi tersenyum

"Jangan begitu nak,Hal itu juga penting lagian disini Adnan gak sendiri ada abi yang jagain.Kamu pergi ya."ujar abi yang membuatku menghela nafas lalu menuruti perintah abi.

"Mas aku pergi dulu ya.Hari ini aku ada acara gladi bersih dan pengambilan toga untuk acara kelulusan besok.Sebenarnya sih aku gak begitu mau tapi Abi kamu yang maksa.Kamu cepet bangun ya jangan tidur terus."Ujarku lalu mencium telapak tangan Adnan sementara sang empunya masih saja tenang dengan tidurnya.









Gimana part kali ini?suka gak?

Terima kasih atas partisipasi anda membaca cerita saya😘

Jangan lupa vote🌟dan comment beb😘

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang