Happy Reading 😘💕
Aku sudah berada dimeja rias selama beberapa menit.Dirasa sudah cukup akupun menyudahi acara mempercantik diri.Akupun berdiri dari dudukku dan menyambar tas slempang warna toska yang tergantung di kastok pakaikanku.Aku mengamati penampilanku lewat tampilan kaca.
"Cantik.Keep istiqomah ukhti."ujarku menyemangati diriku sendiri lalu terkekeh.
Perjalanan terasa sangat cepat.Kini aku sudah sampai dipekarangan rumah Adnan.Kulihat disana juga ada mobil brio berwarna merah.Dengan senyum terbit akupun masuk kedalam rumah Umi.
"Assalamualaikum."ujarku tersenyum kepada Abi dan kak fasha yang duduk diruang tamu
"Waalaikumsalam mantu Abi yang paling cantik."ujar Abi
"Yaaa Abi kan mantunya baru satu dan itu Rara ya jelaslah paling cantik sendiri."ujar kak fasha disertai kekehan hingga membuatku dan Abi juga ikut terkekeh
"Rara permisi dulu bi,kak mau cari umi."ujarku lalu melenggang menuju Dapur
Aku berjalan menuju dapur untuk membantu Umi mempersiapkan makanan.Sebelumnya kulihat dicelah ruang sholat ada seorang wanita dengan Adnan.
Dan itu cukup mengganggu pikiranku.Akupun menghela nafas lalu berjalan menuju dapur.Disana sudah ada wanita paruh baya yang sedang sibuk menyiapkan makanannya.
"Assalamualaikum umi."ujarku sembari memeluk tubuh Umi dari belakang
"Waalaikumsalam."ujar Umi lalu berbalik kearahku sembari tersenyum"Subhanallah kamu cantik sekali nak.Tetap istiqomah ya."ujar Umi sembari tersenyum dan memelukku sejenak
"Sini Umi biar aku bantuin."ujarku lalu menyambar piring dan kutaruh di meja makan.
Tak butuh waktu lama untuk menyiapkannya kami semua sudah duduk di meja makan.Suasana meja pun hening hanya ada suara denting sendok.
Sementara mataku sesekali menatap Adnan dan gadis itu.Gadis yang berada disamping Adnan.Melihat diriku yang selalu melihat gadis itu umi pun membuka suaranya.
"Oh iya Ra kenalin ini Safira dan Safira kenalin ini Rara."ujar Umi yang semula tersenyum lalu menampakkan wajah sendunya
"Udah kenal mi ngapain dikenalin."ujarku dalam hati lalu membalas jabat tangannya.
"Safira."ujarnya dengan senyum sinisnya
"Rara."ujarku lagi lalu melepas cengkraman tangan gadis itu.
Sepertinya gadis itu memang tidak baik terbukti kala kami berjabat tangan namun tanganku diremas kuat olehnya.Aku hanya menatapnya kenal.
Acara makan malam pun selesai dan Safira pun sudah pulang dari kediaman Umi.Sementara aku masih berada disana membantu Umi membersihkan sisa-sisa makanan dan piring kotor.Selesai itu akupun memilih untuk pulang.
Tak butuh waktu lama untukku sampai dikediamanku karena aku mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.Lelah dan letih itulah yang saat ini ku alami.Akupun membaringkan tubuhku dikasur kesayanganku.
Flashback On
"Ra."ujar umi yang sedang mencuci piring kotor sementara aku sedang menyusun piring bersih kedalam rak
"Iya mi.Ada apa?"ujarku sembari menyusun piring bersih
"Ada yang mau Umi bicarain sama kamu.Tapi nanti setelah ini kita bicara di taman belakang."ujar Umi
"Iya Mi."ujarku sembari tersenyum
***
Aku dan Umi sudah duduk manis di taman belakang.Umi masih diam saja tak kunjung membuka pembicaraan.Aku yang melihatnya pun mengernyitkan kening lalu bertanya kepada Umi.
"Maaf Umi mau bicara apa ya tadi?"ujarku
Hampir saja diriku oleng karena dengan tiba-tiba Umi memelukku.Bajuku terasa basah sepertinya Umi sedang menangis tapi kenapa Umi menangis apa karena aku salah ucapan?
"Maafin umi nak.Umi minta maaf sama kamu."Ujar Umi yang semakin membuatku mengerutkan kening
"Umi kenapa minta maaf?"Ujarku lalu melepaskan pelukan Umi
"Umi sama Abi akan menikahkan Safira dengan Adnan."Ujar Umi
Deggg
Akupun menatap umi mencari kebohongan disana namun tak kudapat.Bahkan Umi menangis tersedu sedu sembari meminta maaf kepadaku.Sementara aku hanya diam mematung mendengar pernyataan Umi.
"Umi minta maaf,ini semua bukan kehendak Umi.Ini sebuah kecelakaan yang mengakibatkan mereka berdua harus menikah."Ujar Umi
"Ma..mmaksudnya?"ujarku sembari meresapi kata-kata Umi
"Safira sedang mengandung anak Adnan.Umi harap kamu mau menerima kenyataan ini ra."ujar Umi
Lagi-lagi masalah itu yang membuat runyam.Aku pun diam mengingat kejadian kemarin yang membuat hubunganku dengan Adnan hancur dan Adnan kecelakaan.Aku hanya menangis dalam diam.Entah apa yang harus kulakukan rasanya sakit sekali.
"Iya mi Rara gapapa kok kalau emang Adnan harus menikah dengan Adnan.Rara iklas."ujarku mencoba untuk tersenyum dan tetap tegar
"Kamu beneran mau?Apa kamu rela dimadu?"Ujar Umi
"Semua wanita pasti tidak akan mau dimadu mi.Rara ikhlas kalo Mas Adnan nikah sama Safira.Rara bakal mundur mi.Rara bakal ngejauh dari Adnan."ujarku sembari mengusap air mataku
"Oh iya mi Rara cuma mau bilang Rara keterima di Univ impian Rara.Makasih doanya ya umi."ujarku lalu memeluk umi
"Sekali lagi maafin Umi ya nak.Semoga kamu jadi anak yang sukses.Umi sayang kamu."ujar Umi sembari menangis
"Iya mi doain Rara sukses.Dan salam buat Adnan semoga dia sama Safira menjadi rumahtangga yang samawa.Maaf kalo mungkin besok Rara gak bisa hadir dipernikahan mas Adnan karena Rara kuliah diluar kota.Maaf mi udah malam Rara pamit pulang dulu."Ujarku melepaskan pelukan umi
"Kamu hati-hati ya.Maafin Umi."ujar Umi yang hanya kubalas dengan senyuman.
Flashback Off
Mataku terasa panas karena terlalu menggebu-gebu dalam menangis.Akupun melepas hijabku dan berganti baju piama.
"Cobaan apalagi ya Allah yang telah engkau berikan."Ujarku yang mencoba mengkikhlaskan Adnan
Malam ini terasa sepi dan hening aku menangis sejadi-jadinya.Kudengar pintu kamarku terbuka menampilkan sesosok Pria dengan wajah agak berandal.Dia pun duduk lalu membawaku kepelukannya.
Kira2 siapa ya cowok yg meluk Rara?
Penasaran??Lanjutin baca part berikutnya👌
Jangan lupa vote🌟dan comment zeyengg😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
Teen FictionKisah seorang Badgirl sekolah yang dijodohkan dengan seorang santri yang tak lain anak teman dari kedua orang tuanya.Mampukah lelaki itu merubah sifat buruk dari gadis itu? Kepo?Baca ceritanya ya..Insyaallah suka.😘