MCH ~ 08

8.1K 324 4
                                    

Happy reading😘💕

Aku duduk didepan cermin sembari mengingat ingat kejadian-kejadian beberapa hari yang lalu hingga membuat diriku terpaksa dinikahkan dengan Adnan.Yaph hari ini adalah hari pernikahanku.Aku duduk diam dirias oleh mas-mas salon kiriman Bunda.

"Senyum dong cin,Lihat nih udah cantik."ujar sang lelaki namun berkelakuan letoy sementara aku hanya diam mendengar ocehan orang itu.

Flashback On

Gadis cantik itu sudah bersiap-siap untuk pergi ke club bersama dengan kedua sahabatnya yang kebetulan hari ini tepat perayaan ultah salah satu siswa sma nya.Sesampainya di club Rara dan kedua sahabatnya langsung masuk seperti biasa karena ini termasuk club langganan yang sering mereka kunjungi.Didalam sana sudah ada banyak tamu yang datang.Rara dan kedua sahabatnya itu berjalan menghampiri sang pemilik acara hanya sekedar untuk mengucapkan selamat.Bosan itulah yang saat ini gadis itu rasakan ia  memilih untuk duduk dimeja bar.Kedua sahabatnya memilih untuk berjalan jalan katanya sih cuci mata.Ia menengguk  minuman seperti biasa yang selalu ia pesan.Minuman dengan kadar alkohol rendah.Namun entah mengapa kepalanya terasa pusing.

"Hay ra."ujar deva dengan senyum manisnya

"Hay juga."ujarnya sembari tersenyum

"Ikut gue yuk.Lo mabuk kan?"ujar Deva lalu menggandeng tangan Rara namun ditepis kasar oleh Rara

"Gak usah pegang-pegang."ujarnya yang membuat deva semakin mencengkram erat tangannya

"Lo harus ikut gue."ujar Deva

"Auww gak usah cengkeram tangan gue."ujar Rara yg berusaha melepaskan cengkeram tangan Deva yang membuat tangannya memerah dan perih

Deva pun tak tinggal diam ia memilih untuk membungkam Rara dengan sapu tangan yang telah ia beri obat bius hingga membuat si empunya menutup matanya.

"Malam ini lo akan jadi milik gue seutuhnya."Ujar dia mengelus pipi Rara dengan seringaian tajam

Sementara itu Adnan yang sengaja mengikuti Rara mulai mengepalkan tangannya dengan wajah merah padam ketika melihat gadis yang ia cintai dibawa oleh lelaki itu menuju kamar yang juga berada didalam club itu.Adnan berusaha untuk tetap mengontrol emosinya kala melihat lelaki itu menutup pintu kamar dan sepertinya dikunci.Adnan mencoba mencari cara agar ia bisa masuk kedalam kamar tsb.Ia yang sudah berpikiran macam-macam ketika mendengar suara Rara yang menjerit minta tolong, membuat ia pun memilih mendobrak pintu kamar.

Bruakkk

Adnan pun menghampiri lelaki itu yang hendak mencumbu sang gadisnya.Tanpa babibu ia menjotos lelaki itu hingga limbung dan ia segera membawa keluar sang gadis dengan penampilan berantakan.Adnan pun segera turun dan masuk kedalam apartemen miliknya.Ia berusaha menenangkan Rara yang masih menangis sesenggukan.Kini Rara sedang duduk bersandar di kamar Adnan.Adnan ia sedang berada didapur lalu ia datang dengan membawa segelas air putih.

"Minum dulu Ra,tenangin diri kamu."Ujar Adnan lalu menyodorkan segelas air putih itu namun dengan cepat ditengguk oleh Rara

Entah setan mana yang merasuki Rara hingga ia berani memeluk Adnan dan menangis dipelukan Adnan.Sementara Adnan ia hanya diam mematung.

"Makasih nan udah nolongin gue.Gue takut nan,Gue takut kalo diapa-apain sama deva."ujar Rara sembari memeluk tubuh Adnan erat dan masih menangis sesenggukan

"Udah gak usah nangis.Ada aku disini kamu gak perlu takut."ujar Adnan menenangkan Rara sembari membalas pelukan Rara namun tiba-tiba pintu pun terbuka

"Astagfirullah Adnan."Ujar wanita paruh baya yang membuat kami berdua sontak melepaskan pelukan itu.Adnan pun mengusap wajahnya kasar lalu menunduk

"Secepatnya Kalian berdua akan menikah,Mama gak mau kalo sampai kalian berdua terjerumus zina."ujar mama adnan lalu keluar dari kamar adnan

Flashback Off

Lamunanku dibuyarkan oleh wanita paruh baya dengan balutan kebaya warna merah yang sedang berdiri diambang pintu dengan senyum yang mengembang.Ia pun duduk disampingku.

"Cantik banget anak bunda.Bunda gak tau mau bilang apa yang jelas bunda seneng banget sebentar lagi kamu bakalan jadi seorang istri.Sering-sering main ke rumah bunda ya."Ujar sang bunda sembari memeluk dengan tangisannya

"Bunda jangan nangis aku gak mau lihat bunda nangis."ujar Rara yang juga ikut meneteskan air matanya

"Bunda nangis bukan karena sedih sayang tapi bunda terharu dan bahagia banget."ujar bunda

"Maaf tan,pengantin wanitanya sudah ditunggu dibawah."ujar sepupu rara yang membuat bunda melepaskan pelukannya

"Calon pengantin gak boleh nangis entar jelek,luntur makeupnya.Senyum dong anak bunda."ujar bunda sembari menghapus air mataku lalu mengajakku keruang tamu untuk acara ijab qobul.

Aku turun dari tangga dengan didampingi oleh Bunda dan Mama adnan yang tersenyum kearahku.Entah mengapa aku merasa dijadikan sebagai pusat perhatian.Ku lihat Adnan dengan memakai jas putih yang senada dengan kebayaku.Ia juga menatapku bahkan tatapan kami sempat bertemu namun dengan cepat ia memutuskan pandangannya dan memilih menunduk.Tak butuh waktu lama kini aku sudah duduk manis disamping Adnan.Acara ijab qobulpun segera dimulai.Hening dan khidmat hanya suara Adnan yang terdengar mengucapkan ijab qobul dengan lantang dan lancar satu tarikan nafas.

"Sah?."ujar sang penghulu

"Sah."ujar seluruh tamu yang menghadiri acara ini.






Jangan lupa vote🌟dan comment😘

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang