Happy Reading😘💕
Perjalanan dari kampus UGM ke rumah nenek sangatlah dekat hanya membutuhkan waktu 30 menit saja.Dan sekarang aku sudah sampai di rumah nenek.
Kulihat wajahnya yang sudah mulai keriput itu sedang bergelut ditanamannya.Nenekku memang pecinta tanaman khususnya bunga mawar.Nenek menyambutku dengan senyum yang mengembang.
Nenekpun menyuruhku dan Bara untuk beristirahat dikamar.Memang sebelumnya nenek mengira kalau Bara itu adalah suamiku alias Adnan tapi aku hanya tersenyum dan beranjak ke kamarku sementara Bara memilih bermain PS dengan bang Ano dan bang Zou.
Tok..tok..tokk
"Iya masuk aja gak dikunci."ujarku yang berbaring dikasur kingsizeku
Jangan heran ini memang kamarku yang lama tepatnya saat aku masih SD.Dulu aku memang tinggal disini bersama nenek sementara Bang Ano dan bang Zou memilih untuk tinggal bersama Ayah dan Bunda.
"Nenek seneng banget kamu udah mau berhijab."ujar nenek yang duduk disampingku
"Ehhehehe iya nek."ujarku
"Kamu berhijab bukan karena suami mu kan?"ujar nenek
"Bukan nek,ini dari hati aku sendiri cuma waktu itu aku jadi ingat nasihat Mas Adnan yang selalu menyuruhku untuk menutup aurat jadi aku mutusin untuk berhijrah."ujarku
"Nenek sudah tau semuanya.Kamu yang sabar ya.Ini ujian keimanan sama rumah tangga kamu.Jangan sampai kamu melepas hijabmu kembali meskipun kamu sudah tak bersama suamimu itu."Ujar nenek lalu memelukku
Hangat itulah yang saat ini kurasakan.Aku rasa ini memang sebuah ujian untukku.Ujian terberat dan semoga tuhan mempermudah diriku dalam mengahadapi ujian ini.
***
Hari sudah berganti.Cahaya bulan sudah terganti menjadi cahaya matahari.Aku sudah terbangun sedari tadi tepatnya saat adzan subuh dikumandangkan.Kini aku bergelut didapur membantu nenek menyiapkan sarapan.
"Cepat panggil temen kamu biar nenek yang siapin."ujar nenek sembari menyiapkan makanan dimeja makan namun hanya kubalas dengan anggukan
Aku hendak mengetuk pintu kamar Bara namun tak jadi karena Bara sudah keluar dari kamar dengan senyum yang merekah.
"Pagi ukti.Pasti antum mau manggil ana ya."ujarnya sembari terkekeh
"Yee PD banget lo.Cus kita sarapan."ujarku lalu berjalan mendahului Bara
Kami semua sudah duduk dimeja makan dengan menu sarapan nasi goreng telur ceplok.Meja nampak hening hanya ada suara denting sendok.
Sudah menjadi kebiasaan kalo sedang makan tidak boleh berbicara.Itulah nasihat dari nenek yang selalu ku ingat.Kami semua sudah selesai melakukan sarapan.Kami semua masih duduk dimeja makan untuk sekedar mengobrol.
"Masakan nenek enak banget ngalah-ngalahi masakan restoran."ujar Bara sembari mengacungkan jempolnya
"Bisa aja kamu nak Bara lha wong ini cuma masakan desa lo bukan kota."ujar Nenek
"Serius nek enak banget."ujar Bara sementara aku hanya tersenyum
"Oh iya kalian jadi jalan-jalan?"ujar Nenek
"Jadi dong nek."ujarku berbarengan dengan Bara dan kamipun saling berpandangan lalu terkekeh
"Nanti pakai mobil Nenek aja terserah mau pakai supir atau kamu bawa sendiri."ujar Nenek
"Sendiri aja Nek gak enak entar ngerepotin Pak Samsul."ujarku
"Oh yaudah.Kunci mobilnya ada di pak samsul ambil aja."ujar Nenek
"Siap nek."ujar Bara lalu mengacungkan jempolnya sementara nenek hanya tersenyum
"Yaudah Aku mau mandi dulu.Babay."ujarku lalu melenggang pergi
"Jangan lama-lama woy kalau dandan."ujar Bara yang hanya ku balas dengan peletan
Sementara Nenek hanya geleng-geleng kepala melihatku.
Tak butuh waktu lama untukku bersiap-siap.Aku sudah berdiri didepan cermin dengan memoles bedak diwajahku yang tak lupa kupakai liptint agar bibirku tidak terlihat pucat.
Aku memakai mini skirt berwarna hitam putih dengan celana jeans warna putih serta jilbab berwarna abu-abu.Tak lupa aku memakai sepatu flatshoes berwarna hitam.Aku segera keluar dari kamar dengan menyambar slingbagku.
"Gue udah siap yuk berangkat."ujarku menghampiri Bara yang sedang duduk didepan teras dengan memainkan hpnya.
Tak ada suara apapun dari Bara.Semenit dua menit Bara masih fokus dengan Hpnya.Tepatnya fokus dengan gamenya.
Akupun memutar bola mataku malas.Tanpa aba-aba akupun merebut paksa hp Bara yang membuat Bara melotot kearahku lalu memutar bola matanya malas.
"Makanya kalo dipanggil nyaut."ujarku sembari menampilkan deretan gigi putihku
"Iya deh iya.Woman always right."ujarnya lalu masuk kedalam rumah.
Aku sudah bersiap siap membuka mulutku namun dengan cepat Bara pun berbicara.
"Gue mau ambil jaket dulu."ujar Bara lalu melenggang pergi
"Tau aja sih tu anak."ujarku lalu menghampiri nenek yang asik dengan bunganya
"Nek kita berdua berangkat dulu ya."ujarku dengan bara.
"Iya hati-hati jangan ngebut-ngebut."ujar nenek
Mobil yang kami tunggangi sudah melenggang dari rumah.Diperjalanan aku memilih untuk menyanyi lagu yang terputar.Rasanya lirik lagu yang terputar ini menggambarkan diriku sendiri.
Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu🎼🎶Aku yang memilih pergi dari Adnan.Dan aku juga yang merasa tersakiti.Tak hanya Adnan yang menyakiti tapi aku juga telah menyakiti diriku sendiri.Ibaratnya itu bagai buah simalakama.Bertahan sakit pergipun juga sakit.
Oh Tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku🎶🎶Tapi aku selalu berdoa agar tuhan selalu memberiku kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.Aku harus bisa mengiklaskan dia dihidupku.Ini skenario tuhan jadi aku serahkan semua ini kepada sang pembuat skenario itu.Aku yakin jika jodoh pasti bertemu.Seberapun jarak yang memisahkan kita walaupun jodoh pasti akan dipertemukan kembali.
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku🎶Aku dan Bara menyanyikan lirik lagu tersebut secara bersamaan lalu tanpa sengaja mata kami saling bertemu.Dengan segera akupun memalingkan wajahku.
****
Aku berjalan menuju pantai parangtritis.Kami berdua berjalan beriringan.Aku dan Bara hanya memakai sandal untuk berada diparangtritis.Semua pasang mata banyak yang menatap kami berdua dengan tatapan kagum.
Aku hanya menundukkan pandangan kala ada kaum Adam yang menatapku.Sementara Bara nampak santai dengan para tatapan kaum Hawa yang memandangnya kagum.
"Ternyata udah beda ya suasana diparangtritis."ujar Bara memandang kagum keindahan ombak pantai
"Iya udah direnovasi.Aku aja udah 2 tahun ini gak kesini."ujarku yang masih berjalan lalu duduk dibibir pantai jaraknya sih agaj jauh dari ombak
"Berarti kamu setiap tahun kesini dong?"ujar Bara yang kubalas dengan anggukan
"Aku aja terakhir disini pas study tour SD.Dan setelah itu gak pernah kesini lagi."Ujar Bara yang membuatku terkekeh.
Jangan lupa vote🌟dan comment😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
Teen FictionKisah seorang Badgirl sekolah yang dijodohkan dengan seorang santri yang tak lain anak teman dari kedua orang tuanya.Mampukah lelaki itu merubah sifat buruk dari gadis itu? Kepo?Baca ceritanya ya..Insyaallah suka.😘