Seven

1.7K 159 7
                                    

.

.

.

Happy Reading

.

.

Jaemin dan Arel berjalan menyusuri trotoar, setelah dari pemakaman mereka tak langsung pulang ke rumah. Arel berniat untuk mengajak Jaemin kemanapun agar dia tidak merasa sedih dan sendirian.

"Na--"

"hm?"

Jaemin yang tadinya menunduk kemudian mengangkat sedikit kepalanya menatap Arel yang memanggilnya.

"hahah lu apa apaan si Rel wkwk muka lo jelek banget sumpah"

Jaemin tertawa saat melihat Arel membuat mukanya tampak jelek, ah jelek pokonya mirip kaya monyet, eh atau lebih jelek lagi?

Arel tersenyum setelah ia berhasil membuat lelaki itu tertawa.

"Syukur deh kalo lo masih bisa ketawa, gue kira lo lupa caranya"

"Enak aja lo curut"

"Kok curut si!! yang kiyowo dikit kek"

"Nggak ah itu yang paling cocok. Hadeeuh harusnya tadi gue photo dulu tu muka absurd lo" Ucap Jaemin sambil mengusap setetes air disudut matanya yang muncul karena dia tertawa tadi. Iya sejelek itu sampe buat Nana ketawa sampe segitunya.

"Jahad banget si Naa"

"Wkwk baru tau anda?" Arel hanya mendengus lalu memalingkan wajahnya. "Oh iya, btw ini kan belum jam pulang skolah kok lo udah disini?"

"Aa ituu.. Aku bolos sekolah tadi pas jam istirahat langsung nyusul kamu"

"Yak! lo tu sekolah kok main main. Sayang noh masa depan lo"

"Ya habisnya kamu ga berangkat, ogah banget kalo harus sama Jeno seharian berdua doang"

"Terus lo kok bisa tau gue di sana?" Raut muka Jaemin kembali datar. Ya secepat itu dia berubah mood

"Jeno"

"Oh" ucap lelaki itu lalu kembali menunduk seperti tadi

"Iih Naa kok aku di cuekin lagi sii.. Apa lebih menarik trotoar dari pada wajah aku yang nomu kiyowo ini?"

Jaemin menonyor kepala Arel pelan tapi tetep aja si Arel bereaksi berlebihan. Alasannya sederhana, asal Jaemin bisa tertawa walau dirinya terlihat sangat konyol :).

"Aa sakit tauk" gadis itu memegangi puncak kepalanya pura pura kesakitan

"Alay lo"

Bukannya marah Arel malah tersenyum lalu menggandeng tangan Jaemin

"Yak yak lepasin tangan gue!"

"Kita ke danau deket ladang situ yuk Na" Ucap Arel tanpa menghiraukan Jaemin yang berusaha melepaskan tangannya tapi nihil, karena Arel memeluk tangan Jaemin sangat erat.

"Yak! Ini lepasin dulu!"

"Iya iya Nana ga akan aku lepasin ko. Awas depan ada batu na! Cepet minggir."

"Trotoar ga ada batu bego -_-"

"Hehe^^"

~~

Jaemin dan Arel duduk di bawah pohon tak jauh dari danau kecil itu dengan hanya beralaskan rumput

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang