Twenty

1.2K 126 1
                                    

.

.

.

Happy Reading

.

.

Arel Pov

Hari ini aku berangkat ke sekolah pagi pagi dengan wajah riang ku dan mood yang sangat baik. Kalian tau karena apa? Ya- karena Nana.

Sisa-sisa perasaan manis sejak kemarin masih sangat terasa. Aku berusaha menyikapinya seperti tak terjadi apa-apa, tapi itu sulit dan tidak mungkin.

Ah bagaimana caranya agar aku bisa mengendalikan diriku sendiri astagaa T.T

Wajahnya yang tersenyum dan sikapnya yang semanis itu. Sungguh aku tak mampu mengendalikan jantungku!

Pagi ini sebelum ku langkahkan kaki ku keluar rumah, ku ucapkan doaku. Hanya meminta agar aku bisa mengontrol diriku saat bertemu Nana nanti.

~~

Aku berangkat ke sekolah, kali ini dengan Kak Jaehyun. Aku sempat terheran dia bersikap baik hari ini.

Pasalnya dia selalu menyuruhku naik transport umum sejak dia dekat dengan seorang wanita yang satu kelas dengannya. Uh playboy sekali 😒

"Tumben kaga jemput pujaan hati dulu bang Jae?" ucapku memecah keheningan antara kami berdua

"Gegara lo yang ngga mau berangkat sendiri"

"Dih. Padahal situ yang nawarin tumpangan. Hm, kok gue ngerasa ada bau bau perang dunia ketiga ya. Ckck"

Ucapku yang hanya asal bicara membuatku mendapat jitakan dari tangan bang Jaehyun

"Akh sakit" pekik ku, jitakannya kali ini sangat menyakitkan :'

"Kalo omong jangan sembarangan"

"Hiih ya maap, kan cuma bercanda"

Kak Jaehyun hanya diam tak menanggapi ucapan ku. Huh menyebalkan! Aku yang kesal akhirnya juga memilih untuk diam.

Sesampainya di sekolah aku berjalan menuju kelas bersama Kak Jaehyun. Tapi tak lagi saat seseorang memanggilku dari belakang

"Hey Rel!" teriak Jeno jauh dibelakangku

Aku dan Kak Jaehyun menoleh kebelakang secara bersamaan.

"Hm. Yodah gue duluan ya" pamit Kak Jaehyun lalu pergi setelah ku balas dengan anggukan

Aku berdiri menunggu Jeno menghampiri ku. Para siswi yang ada di koridor itu menatapku tak suka.

Ah tapi siapa peduli. Aku hafal betul pasti karena mereka iri padaku. Itu yang di ucapkan Kak Jaehyun dulu saat kami masih di LA.

Ya, aku sudah sangat terbiasa dengan tatapan orang orang yang seperti itu.

"Yuk!" Jeno langsung mencapai pundakku dan membawaku ke kelas.

"Iih lepasin Jen risih tau ngga" ucapku sambil melepaskan diri tapi lelaki itu malah semakin mengeratkan rangkulannya

Dikelas aku melihat sekeliling, mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi ku tunggu.

Mata ku tertuju pada bangku kosong yang berada di barisan nomor 4 samping jendela.

"Nana belum berangkat?" lirihku didepan kelas

"Paling juga telat tu bocah"

"Ini udah mau masuk loh" ucapku sambil berjalan di belakang Jeno menuju bangku masing-masing

"Ngga jarang juga kan si Jaemin telat"

"Iya sih."

Aku memilih untuk tidak membahasnya lagi. Kini aku beralih pada ponsel ku dan berniat mengirim pesan pada Jaemin.

Baru saja layar ponselku menyala, tiba-tiba notifikasi pesan masuk terpampang di bagian atas ponsel. Memperlihatkan siapa yang mengirimkan pesan.

Nana?- batinku

===

Na Jaemin
Rel gue ngga masuk hari ini
Jangan deket deket Jeno selagi gue ngga ada

Arel
Lah kenapa kaga masuk?
Lah emang kenapa ga boleh deket deket dia?

===

Aku mengernyitkan dahi saat membaca isi pesan dari Nana. Hmm, aku berfikir kenapa lelaki itu melarangku untuk dekat dengan Jeno. Aneh.

Aku hanya memikirkan itu hingga akhirnya ponselku kembali menyala tanda ada pesan masuk

===

Na Jaemin
Sakit.
Gue ga suka kalo lo deket sama Jeno tanpa ada gue diantara kalian

===

Blussh--

Apa apaan ini. Ku pikir Nana tak pernah mau memperdulikan aku. Tapi, sekarang apa!

Ya Tuhan. Aku tak tau harus menjawab apa. Aku diambang antara syok dan senang :''

Eh tapi tunggu. Apa dia bilang? Dia sakit?

Belum sempat ku buka ponsel ku untuk menjawab pesan lelaki itu, bel sudah berbunyi. Hingga akhirnya pesan dari Nana pun harus ku jeda hingga nanti istirahat tiba.

.

TBC
.
.
===

Lily

IMPOSSIBLE || Jaemin x Mina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang